[3]

51.8K 1.7K 24
                                    

"Treat me like a QUEEN and i'll treat you like a king. Treat me like a GAME and i'll show you how IT'S PLAYED."

***

Suara riuh memenuhi kantin SMA Oscar. Jam istirahat seperti ini sebagian siswa berkumpul dan menghabiskan waktu istirahat mereka di kantin.

Segerombolan anak laki-laki yang menduduki salah satu sudut kantin sedang berbincang mengenai hal konyol, terlihat karena tak jarang suara tawa mereka pecah memenuhi kantin.

"Nih ya coba kalian bayangin pas kalian lagi asik-asik clubing sampe pagi tau-tau matahari terbit dari barat," ucap Rafi dengan wajah seriusnya.

"Anjirr kiamat," jawab Genta.

"Belum tobat ya gusti," timpal Dion sambil menunjukkan ekspresi sedihnya.

"Serem ah bahas kiamat, abis ini Aldy langsung tobat nih," kata Genta yang hanya dibalas kekehan oleh Aldy.

"Nah iya, nanti Aldy nakalnya secara syariah," timpal Dion lagi.

"Bego banget deh gue punya temen," sahut Aldy.

Di sisi lain kantin Tasya dan juga teman-temannya sedang menikmati makanan yang sudah mereka pesan sebelumnya.

"Heran deh gue sama Bu Nirwa, ngasih hukuman gak tanggung-tanggung." Tasya baru saja menyelesaikan hukumannya 5 menit yang lalu, dan langsung mengajak teman-temannya ke kantin.

"Lagian lo tumben-tumbenan gak konsen gitu." Lana membenarkan posisi duduknya.

"Gak tau deh, tiba-tiba aja males denger ibu itu ngomong. Lebih males lagi pas gue tau gue satu kelas sama Aldy."

"Lah emang kenapa?" Tanya Lana penasaran.

"Jadi gini..." Tasya mulai menceritakan kejadian saat di kelas seni tadi, teman-temannya hanya diam tak berkomentar sebelum Tasya selesai bercerita.

"Bagus dong berarti dia punya jiwa seni, ya seenggaknya ada yang positif lah dari diri dia," ujar Nadine sambil mengunyah bakso yang tadi ia pesan.

"Ya gue speechless aja denger nya."

"Awas suka," ucap Lana menggoda Tasya.

"Gue suka sama anak gangster kaya dia? idih ogah."

"Jangan terlalu benci sama orang Ta, karena cinta sama benci itu beda tipis, setipis membran di otaknya Nadine," ujar Lana.

"Anjirr kok gue yang kena." Nadine menarik sedikit rambut Lana yang ia kuncir kuda.

"Sakit bego," Lana memukul tangan Nadine pelan.

***

Tasya berjalan di koridor sekolah. Lima menit yang lalu Tasya dan teman-temannya memutuskan untuk berpisah di kantin karena jam istirahat telah berakhir. Namun karena Tasya berniat membolos pada pelajaran fisika dia tidak ikut bersama kedua temannya, mood nya sedang tidak baik karena hukuman yang di berikan bu Nirwa tadi.

Tasya berniat pergi ke Kolam renang Indoor yang ada di sekolahnya, karena jarang sekali ada pengawas yang datang ke sana. Bisa berabe jika dia tertangkap oleh pengawas sekolah.

Di tengah perjalanannya menuju kolam renang Indoor sebuah suara menghentikan langkah Tasya.

Karena penasaran Tasya mengikuti arah suara itu. Suaranya berhenti saat Tasya berhenti di depan Ruang kosong yang sudah lama tidak digunakan.

Ada perasaan gugup sebelum Tasya membuka pintu ruangan tersebut. Tasya menekan knop pintunya dan mendorongnya secara perlahan.

Tasya sangat terkejut dengan apa yang sedang ia lihat di dalam sana, ia melihat seorang wanita yang sedang duduk di atas pria dan kelihatannya mereka sedang berciuman di sana Tasya menutup mulutnya dan langsung berbalik.

Wisdom Of The Fallen (TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang