Note: Paragraf bergaris miring menandakan flashback (kejadian masa lalu) dan POV dari seseorang.
...
.
.
.
.
.
...
Date: 4 September 2015. 11.15.
Kyuhyun berlutut di samping tubuh Minyoung. Segera mengecek hembusan nafasnya dengan meletakkan kedua jarinya di depan lubang hidung gadis itu. Mata Kyuhyun melebar, kedua jarinya berpindah di sisi leher Minyoung, menekannya untuk mengecek detak nadi di leher yang terlihat samar ada bekas garis merah melintang.
Masih ada denyutan, meski lemah dan nyaris tak terasa.
Tanpa pikir panjang Kyuhyun segera ambil posisi. Memegang dagu Minyoung dan membuka mulutnya. Kyuhyun mengambil napas panjang lalu menekan mulut Minyoung dengan mulutnya dalam posisi yang tepat untuk menyalurkan napasnya, memberikannya CPR.
"Ayo, Minyoung-sshi, bernapaslah," harapnya di sela pengambilan napas untuk kembali memberikan napas buatan pada gadis tersebut.
.
.
.
.
"Kyungsoo," Jongin menepuk pelan bahu namja kecil itu, tapi Kyungsoo mengabaikannya. "Kyungsoo, dengarkan aku dulu."
"Bentar Jongin-sshi. Aku harus menghubungi Jia dulu, mungkin Minnie sudah tiba di rumahnya tanpa sepengetahuanku."
"Tapi Kyungsoo... Minyoung tidak ada di sana."
Kyungsoo mengangkat pandangannya dari ponsel menuju Jongin. Ia mengerjap heran. "Apa maksudmu?"
Jongin memandangnya simpati. "Dia—"
Suara nyaring sirine mobil dari luar rumah mengalihkan perhatian keduanya. Dengan isyarat dagu, Jongin menunjuk jendela rumah dalam kebisuannya. Rasa khawatir itu semakin besar, Kyungsoo melangkah cepat ke luar rumah, nyaris berlari. Di luar suasana sudah mulai ramai dengan dua mobil polisi dan satu mobil ambulan yang berhenti di halaman rumah sebelah.
"Apa yang—" kalimat Kyungsoo terhenti saat melihat dua paramedis membawa tandu keluar dengan terburu-buru namun tetap hati-hati dari pintu rumah tetangganya. Tampak sosok Kyuhyun dengan raut khawatir ikut mengiringi di samping tandu sambil membawa tabung oksigen berukuran sedang. Helaian rambut pendek yang sangat familiar di atas tandu itu mampu menyentakkan Kyungsoo. "Minnie!"
.
.
.
.
Date: 4 September 2015. 11.05.
Baekhyun keluar dari kamar dengan penampilan yang lebih segar. Menggenakan kaos lengan pendek santai berwarna biru laut, dipadukan dengan celana training selutut berwarna putih. Selembar handuk kecil di bahunya ia gunakan untuk menggosok rambutnya yang setengah basah.
Rasanya segar sekali, setelah akhirnya ia bisa mandi selama dua hari ini ia belum mandi sama sekali. Andai saja semalam ia tidak menemukan 'masalah' di rumah Luhan, ia mungkin sudah mandi di rumah kakaknya itu —seperti biasa.
Selain tubuhnya, wajah Baekhyun juga tampak segar dengan senyum mengembang berjalan menuju dapur. Namun senyuman itu perlahan menghilang saat ia tak mendapati tanda-tanda sosok kehadiran Chanyeol di sana.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dangerous Chanyeol
Mystery / ThrillerKredibilitas Baekhyun sebagai detektif kepolisian seolah sedang diuji saat ini. Setelah 10 tahun lamanya berpisah, ia kembali dipertemukan oleh Chanyeol dalam sebuah kasus yang tak pernah diduga Baekhyun sebelumnya. Dalam proses penyelidikan, sebuah...