Part 1

9.2K 562 33
                                    

Note: Paragraf bergaris miring menandakan flashback (kejadian masa lalu) dan POV dari seseorang.

...

.

.

.

.

.

Tangannya terasa hangat, membelai lembut pipiku, menghapus air mata yang sempat keluar dari ujung mataku. Aku mengerang tertahan, merasakan perih sekaligus nikmat dalam waktu yang bersamaan. Ia bergerak di atas tubuhku, sengaja mendesah ditelingaku, membuatku semakin meleleh dalam eksistansi kegiatan kami malam ini. Bibirnya berjalan dari sisi telingaku, mencium sisi pipiku, hidungku, daguku, lalu meraup bibirku, menyumbat suara eranganku.

Badanku gemetar, tapi dalam arti yang begitu nikmat. Tanganku memegang bahu telanjangnya, meremas bahunya erat, yang sejak tadi terus bergerak maju mundur, seiring pergerakannya di bawah sana. Aku mendesah keras begitu ia melepas tautan bibir kami. Kutolehkan kepalaku ke samping, mulutku terbuka, mencoba meraup oksigen sebanyak yang kubisa di antara pergerakan badanku yang ikut bergoyang di atas ranjang, karena dorongan kuat yang dibuat pria yang sedang menindihku.

Penglihatanku mengabur, dengan air mata yang menggenang di pelupuk mataku. Kenikmatan yang ia berikan ini terasa luar biasa, sangat memanjakan tubuhku, membuatku menangis bahagia tanpa kusadari.

"Baekhyunie..." ia mendesah di telingaku, mendorong pinggulnya dengan hentakan keras yang membuatku mengerang dalam kenikmatan. "...aku mencintaimu..."

Jantungku berdetak begitu cepat, mataku yang sayu hanya bisa menangkap bias wajah tampan Chanyeol yang tersenyum di atasku...

.

.

.

.

.

.

Date: 3 September 2015. 08.45

Sebuah pukulan dari gulungan beberapa kertas, mendarat cukup apik diatas kepala Baekhyun. Membangunkan namja itu dari tidur lelapnya di atas kursi. Baekhyun tersentak, kepalanya menoleh ke segala arah dengan pandangan mata yang masih tak fokus karena rasa ngantuk yang tersisa dalam pikirannya. Ia menguap begitu lebar, sebelum akhirnya sebuah pukulan lain kembali menjitak kepalanya.

"Ahh, appo," Baekhyun meringis, mengusap belakang kepalanya sambil mendongak. Melihat sang pelaku dengan tatapan memelas andalannya. "Kenapa kau tega sekali padaku hyung~" ia merengek.

Kyuhyun mendengus, tak habis pikir dengan kelakuan Baekhyun yang belum juga berubah. "Berhenti memasang wajah kekanakanmu itu. Kau pikir sudah berapa usiamu sekarang, huh?" Kyuhyun menyentil dahi Baekhyun, membuat namja itu semakin meringis mengusap keningnya. "Cepatlah sadarkan pikiranmu, ada kasus baru yang harus kau tangani."

Sebelum mengucapkan kata protes, Kyuhyun segera menyela Baekhyun. "Alamatnya akan kukirim ke email-mu, Jongin dan Suho juga sudah berangkat dan menunggumu di lokasi. Jangan membantah dan mengeluh. Kau tak ingin mendapatkan gaji buta karena tak mengejarkan tugasmu dengan baik sebagai detektif kepolisian di sini kan?"

Baekhyun cemberut, tak bisa membantah. "Aku mengerti." Dengan gerakan yang masih terlihat malas, ia berdiri, mengambil jaketnya di kursi sebelah.

"Baekhyun-ah."

Baekhyun terhenti, menoleh pada Kyuhyun dengan pandangan bingung.

"Kau lupa dompetmu." Kyuhyun mengangkat dompet Baekhyun dari atas meja kerjanya.

Dangerous ChanyeolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang