Fanmeet #9

4K 628 9
                                    

Chapter 9

Aku panik. Aku yakin Chanyeol juga tidak kalah paniknya sepertiku. Chanyeol langsung menarik tanganku lalu ia setengah berlari menggandengku menuju mobilnya.

Ia buru-buru menyalakan mesin mobilnya dan segera mengendarainya dengan kecepatan yang cukup tinggi.

"Usahakan jangan menyalakan ponsel dan komputermu setidaknya sampai minggu depan. Tidak usah khawatir, aku akan mengatasinya" ucapnya sambil mengemudi.

"Lalu jangan terlihat terlalu mencolok untuk saat ini. Segera kembali ke apartemenmu begitu pulang sekolah." Lanjut Chanyeol dengan nada memerintah. Baru kali ini aku mendengar Chanyeol berbicara tegas dan serius. Cara bicaranya saat ini justru malah membuatku semakin tidak tenang.

Aku memilih untuk diam.

'Aku juga takut, Chanyeol' batinku.

Aku mengepalkan tanganku. Nafasku tidak beraturan. Aku berusaha menahan tangis. Aku panik dan takut. Apa yang akan terjadi pada kami jika orang-orang melihat foto tersebut? Apa Chanyeol akan baik-baik saja? Bagaimana denganku?

Tangan Chanyeol menggenggam tanganku sedangkan tangannya yang satunya sibuk dengan kemudi.

"Semua akan baik-baik saja, ada aku. Kau harus percaya padaku untuk saat ini. Aku akan melindungimu, semua akan baik-baik saja, tak apa-apa. Tadi kita hanya sedikit ceroboh." Ucap Chanyeol berusaha menenangkan. Kurasa ia paham kalau aku sedang ketakutan saat ini.

Mendengar perkataannya, aku malah menangis.

"Melihatmu menangis seperti itu membuatku sedih. Kau tahu aku akan melindungimu apapun yang terjadi nantinya. Jangan takut, y/n." Ucap Chanyeol.

Aku menghapus air mata yang membasahi pipiku dan mengangguk.

Kami hanya diam sepanjang perjalanan pulang.

***

Begitu sampai di depan apartemen, aku langsung turun dari mobil dan masuk ke dalam apartemenku tanpa berkata sepatah katapun pada Chanyeol. Aku bahkan tak menoleh padanya sedikitpun. Jangan salah paham, aku tidak sedang sok jual mahal di depan Chanyeol saat ini. Chanyeol lah yang memintaku untuk melakukannya. Ia takut orang tadi membuntuti kami. Aku hanya mengikuti apa yang dimintanya.

Aku membuka pintu apartemenku. Seluruh ruang apartemenku kosong saat ini.Syukurlah mama sedang pergi karena sekarang aku hanya ingin sendiri. Aku tak ingin terlihat kacau di depannya. Sampai di kamar, aku merebahkan diriku di atas kasur. Ini baru pukul delapan malam. Aku berusaha melupakan apa yang baru saja terjadi. Aku ingin sekali menyalakan ponsel dan memastikan keadaan Chanyeol saat ini, tapi aku memilih untuk menuruti kata-katanya saat perjalanan pulang tadi. Aku menaikkan selimutku mencoba untuk terlelap. Malam itu, aku menangis sampai tertidur.

***

Besoknya sepulang sekolah, aku langsung pulang ke apartemenku. Dalam perjalanan pulang, aku terus-terusan berdoa supaya tidak ada satupun orang yang mengenaliku. Di sekolah tadi, aku sudah cukup dikejutkan ketika anak-anak perempuan dikelasku terus-terusan membicarakan foto Chanyeol dan aku yang beredar di internet. Mereka tidak menyadari bahwa gadis di foto itu adalah aku. Aku sendiri sudah melihat foto yang beredar pagi ini melalui internet hanya untuk memastikan apakah wajahku terlihat jelas di dalam foto tersebut. Syukurlah wajahku dan Chanyeol tidak terlihat begitu jelas karena foto tersebut diambil dari jarak yang cukup jauh sehingga kebenaran foto itu sendiri masih dipertanyakan.

Aku juga membaca komentar-komentar fangirl Chanyeol yang mengatakan bahwa Chanyeol tidak mungkin berkencan dengan siapapun. Padahal aku tahu mereka berkata demikian bukan karena mereka tahu pasti dan percaya pada Chanyeol, melainkan karena mereka sendiri tidak siap menerima kenyataan bahwa Chanyeol berkencan dengan wanita lain. Yah, pembelaan mereka masuk akal dan masih dapat diterima karena aku juga dulu begitu ketika Kyungsoo harus melakukan adegan kissing dalam dramanya.

Aku sama seperti mereka.

***

Kini aku dan Chanyeol sudah dapat bernafas lega karena kehebohan yang ditimbulkan dari insiden foto waktu itu sudah mereda. Pihak agensi Chanyeol juga tak ambil pusing soal hal itu. Dan hari ini aku punya berita bagus untuk kalian semua. Aku dan Chanyeol punya janji makan malam di Vivapolo!

Awalnya Chanyeol sempat menolak waktu aku mengajaknya untuk makan malam di Vivapolo. Aku mengerti kenapa ia menolaknya. Sudah tidak terhitung berapa kali ia makan disitu. Mungkin ia juga sudah mencoba semua menu di sana. Tapi Vivapolo adalah restoran favoritku saat ini. Chanyeol akhirnya setuju setelah aku tak henti-hentinya merengek untuk makan di Vivapolo.

***

Aku mengenakan gaun terbaikku malam ini. Aku mengenakan mini dress bewarna coral tanpa lengan dan coat bewarna hitam. Aku juga merias wajahku dan mengenakan kalung pemberian ayahku yang dihadiahkannya padaku sewaktu ulangtahunku yang ke 16 tahun lalu. Ah ya, aku juga bahkan membeli heels baru demi hari ini. Malam ini aku tampil berbeda. Lucu kan bagimana seseorang bisa berubah ketika mereka jatuh cinta.

Chanyeol akan menjemputku tepat pukul 6 nanti. Aku tak sabar. Aku terus-terusan bercermin memastikan penampilanku agar terlihat sempurna malam ini.

18:02

Seseorang memencet bel pintu apartemenku. Aku membuka pintu apartemenku dan melihat Chanyeol tengah berdiri di ambang pintu. Ia mengenakan kemeja hitam dan coat abu-tua. Dan seperti biasa, ia terlihat sempurna.

***

"Kau cantik, y/n." Ujar Chanyeol berusaha merayu.

Kami dalam perjalanan menuju ke Vivapolo saat ini. Aku menaikan volume radio dan tak menghiraukan kata-kata Chanyeol.

"Sayang sekali kau dingin" lanjut Chanyeol. Ia cemberut.

Aku menoleh ke arahnya dan tertawa.

"Maaf maaf, aku hanya bercanda. Kau juga terlihat cantik malam ini, Nona Park." Ujarku.

"Jinjja?" Jawab Chanyeol pura-pura terkejut. Ia menirukan suara perempuan saat ini.

"Tentu saja" jawabku dengan nada yang dibuat-buat sambil tertawa melihat gelagat Chanyeol.

"Ah.. hari ini aku akan makan malam dengan 3 orang wanita cantik sekaligus" ucap Chanyeol.

Aku langsung menoleh cepat ke arah Chanyeol.

"Maksudmu?" Tanyaku dengan nada yang cukup tinggi.

"Ya. Aku, kau, kakak, dan ibuku. Kita akan makan malam bersama malam ini."

Tbc.

FanmeetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang