Fanmeet #10

3.8K 608 11
                                    

Chapter 10.

Aku sangat gugup dan mati kutu saat ini. Rahangku mengeras dan aku mengepalkan tanganku. Teganya Chanyeol.

"Kenapa kau baru memberitahuku sekaranggg?!" Tanyaku sewot.

"Memangnya kenapa?" Jawab Chanyeol sambil terkekeh.

Aku melotot ke arahnya.

"Eomma dan nuna takkan menggigitmu, y/n. Tenanglah sedikit. Lagipula kan--" ucapan Chanyeol terhenti saat aku menarik telinganya.

"Sakittttt.. bahaya, aku sedang mengemudi." Chanyeol meringis.

"yaampun. Aku tak tahu harus apa sekarang.." ujarku lebih kepada diriku sendiri. Raut mukaku memelas dan aku menoleh ke arah Chanyeol. Berharap ia mengasihaniku.

"Aku juga tak menyangka eomma akan secepat ini bertemu dengan calon menantunya.. hmm tapi aku lebih tak menyangka calon menantunya sendiri yang pertama kali merajuk untuk makan di restorannya. Rupanya calon menantu eomma sangaaat agresif." Ujar Chanyeol sambil tersenyun nakal. Aku tak menghiraukannya. Aku tengah sibuk dengan pikiranku sendiri saat ini. Aku gugup.

"Kita sampai. Ayo turun" ujar Chanyeol lagi.

Aku turun dari mobil. Chanyeol menghampiriku dan langsung menggandeng tanganku masuk ke Vivapolo.

Tunggu, ada yang aneh.

Vivapolo sepi dan kosong malam ini, tidak seperti biasanya.

"Eomma bahkan menutup restoran hari ini begitu aku memberitahunya akan memperkenalkanmu padanya." Ucap Chanyeol. Ia mengeratkan genggamannya dan tersenyum kepadaku.

Jantungku berdebar bukan main. Kulirik Chanyeol, ia terlihat sangat santai.

"Wah lihat siapa yang datang!!!" Seorang wanita paruh baya berlari ke arah kami dan langsung memeluk Chanyeol. Tak lama ia melepaskan pelukannya dan menoleh kepadaku. Ia memelukku tiba-tiba.

"Ah cantiknyaa. Jadi ini gadis yang kau ceritakan waktu itu." Ujarnya begitu melepaskan pelukannya. Ia tersenyum ke arahku. Tatapan matanya ramah dan pelukannya begitu hangat.

"Kau tahu siapa dia?" Ujar Chanyeol tersenyum sambil menunjuk ke arah wanita itu.

"Ibumu.." jawabku sambil tersenyum malu. Aku lega karena ibu Chanyeol rupanya amat ramah dan kurasa aku akan mudah dekat dengannya.

"Omo, dia mengenaliku!" Ujar Ibu Chanyeol sambil tertawa dan menatap ke arahku dan Chanyeol bergantian.

"Kau boleh memanggilku "eomma". Tidak usah sungkan!" Imbuhnya lagi.

"Baik, eomma.." jawabku disertai dengan anggukan. Rasanya agak menggelitik dan canggung saat memanggilnya seperti itu.

"Kau dan Chanyeol duduklah duluan. Aku telah menyiapkan meja untuk makan malam kita. Oh ya, Yooran juga akan datang nanti. Kurasa ia masih dalam perjalanan. Aku akan menyiapkan makanannya sekarang." Ucap eomma.

"Boleh aku ikut membantu?" Tanyaku.

"Tentu saja" jawab eomma tersenyum sambil memegangi tanganku ke arah dapur, seakan-akan ia takut aku tersesat di dalam Vivapolo.

Begitu sampai di dapur, eomma langsung sibuk dengan masakannya. Aku berdiri di sampingnya dan membantunya mengambilkan bahan dan bumbu masakan yang ia butuhkan.

"Ini pertama kalinya Chanyeol memperkenalkan seorang gadis padaku." Ujarnya.

"Sungguh?" Tanyaku. Pasti terlihat jelas dari wajahku kalau aku sedang senang saat ini. Aku merasa istimewa.

"Iya" jawab eomma sambil tertawa. Tangannya sibuk mengiris sayuran.

"Tolong jaga ia untukku." Lanjut eomma. Nada suaranya terdengar sedih. Sekarang ini ia tersenyum, namun matanya tidak dapat berbohong. Matanya berkaca-kaca saat ini.

"Mungkin akan sulit bagimu menjalin hubungan dengannya. Aku yakin kau pasti mengerti keadaan Chanyeol. Situasinya mungkin akan menyulitkanmu, tapi tolong bertahanlah. Aku yakin kau bisa menjaga Chanyeol-ku." Tambahnya lagi.

Aku mengangguk. Aku tak menjawabnya karena saat ini suaraku tertahan. Aku sedang menahan tangis.

Eomma mendekat ke arahku. Ia mengusap rambutku dan memelukku. Entah mengapa itu malah membuat tangisku pecah. Muncul perasaan yang amat sedih, tapi juga senang.

"Terimakasih eomma telah melahirkan Chanyeol.." ucapku terisak sambil membalas pelukannya.

"Chanyeol menjagaku dengan baik sampai saat ini. Aku berjanji akan menjaganya, eomma.. " ujarku berbisik.

Aku tau eomma juga sedang menangis saat ini. Eomma hanya terus diam sambil memelukku.

Tiba-tiba Chanyeol membuka pintu dapur dan ekspresi wajahnya kaget bukan main.

"Kenapa? Ada yang terluka?" Tanyanya sambil menghampiriku dan eomma.

Aku dan eomma melepaskan pelukan kami dan saling bertatapan, lalu kami tertawa.

Biarlah yang tadi menjadi rahasia kami berdua.

***

Saat ini aku, eomma, dan Chanyeol tengah menikmati hidangan yang telah disiapkan oleh eomma. Yooran masih belum datang karena terjebak macet, jadi eomma mempersilahkan kami untuk makan lebih dulu.

"Jadi, bagaimana kalian bisa bertemu?" Tanya eomma. Terlihat sekali ia amat penasaran saat ini.

"Dia datang ke acara fanmeet EXO awal November lalu" jawab Chanyeol sambil menikmati makanannya.

"Ohh.. yaampun, lucu sekali. Rupanya kau seorang exo-l.. Ah yaa.. Siapa biasmu?" Tanya eomma antusias.

Chanyeol tersedak saat mendengar pertanyaan eomma.

"Kyungsoo-oppa!!" Jawabku tanpa pikir panjang.

"Omooo!! Aku juga!! Dia memang menarik, bukan? Dia pria yang manis, dia juga tenang. Dia tipeku." Ujar eomma.

"Aku tak tahan setiap kali melihatnya tersenyum, eomma.. " ujarku sambil ikut-ikutan tersenyum.

"Hei, heii!!" Ujar Chanyeol setengah berteriak, berusaha memotong pembicaraan kami.

"Oh! itu Yooran!!" Ujar eomma sambil berdiri menyambut Yooran. Aku juga ikut berdiri dan tersenyum ke arahnya. Chanyeol hanya membalikan badannya untuk melihat kedatangan Yooran.

Yooran membalas senyumanku.

'Cantik.' Batinku.

"Perkenalkan aku Park Yoora." Ujar Yooran memperkenalkan diri.

"Aku y/n. Senang berkenalan denganmu, eonni." Jawabku sopan. "

"Yoorann, dia juga menyukai Kyungsoo!" Ujar eomma sambil menunjukku.

"Jinjja?!" Ujar Yooran-eonni.

"Astaga.. lain kali kau harus ikut kami kencan bersama Kyungsoo!" Ujar eonni tak kalah antusiasnya seperti eomma.

Tiba-tiba Chanyeol ikut berdiri. Ia cemberut.

"Ah...ya.. anakku juga tak kalah manisnya. Lihat betapa tampannya dia hari inii!" Ujar eomma sambil mengusap-usap punggung Chanyeol.

Yooran-eonni dan aku tertawa.

Chanyeol lalu menghampiriku dan merangkulku.

"Ayo pergiiii, aku sudah kenyang" ucapnya. Nadanya berubah manja.

"Hei! Y/n bahkan baru makan sedikit dan Yooran juga baru sampai." Ujar eomma.

Yooran-eonni hanya menyeringai melihat kelakuan adiknya saat ini.

"Kami masih punya banyak acara." Ujar Chanyeol sambil mendorongku pundakku pelan dari belakang.

"Eomma, eonni, kami pergi dulu.." ujarku sambil membungkukan badan.

Yooran-eonni mengangguk dan eomma menghampiri kami.

"Hati-hati, jaga gadismu baik-baik." Ujar eomma kepada Chanyeol.

"Tentu." Balas Chanyeol sambil mencium kening eomma.

Eomma melambaikan tangannya dan kami keluar dari Vivapolo.

"Kemana kita sekarang?" Tanyaku pada Chanyeol.

Chanyeol menoleh ke arahku. Lalu ia menyeringai.

"Tempat untuk bersenang-senang" jawabnya.

FanmeetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang