1. A Beginning of an Adventure

77 5 2
                                    

Seorang gadis bertudung putih berlari di dalam hutan, melewati lebatnya pepohonan. Matanya hijau mencolok, seluruh rambut di kepalanya tertutup oleh tudungnya, tapi bukan rambutnya yang ia ingin tutupi, melainkan sepasang tanduk di kepalanya.

Nama gadis itu adalah Aeonlumi Abasta Ironwood.

Ia membawa pedang yang ukurannya lebih besar dari dirinya sendiri. Pedang itu ia ikat di punggungnya, dengan ujung gagangnya berada di posisi yang lebih tinggi dari kepalanya, ketika ia berdiri, ia malah terlihat seperti diikat pada sebuah pedang.

Walaupun membawa pedang yang besar, Lumi tidak kesulitan.

Setelah keluar dari hutan, Lumi melihat sebuah pemandangan yang luar biasa.

Sebuah tembok yang menjulang tinggi, tegak dan lurus. Dua buah menara penjaga terlihat pada salah satu sisi tembok.

Tapi tujuan Lumi adalah kota yang berada dibalik tembok raksaksa itu. Arvar.

Lumi kembali melangkahkan kakinya, menuju ke arah tembok besar.

Setelah berjalan tanpa menggunakan sihir selama setengah jam, Lumi sampai di depan gerbang kota Arvar.

Saat akan masuk, Lumi dihadang oleh seorang pria. Pria itu adalah salah seorang yang bertugas menjaga gerbang kota Arvar.

"Maaf dik, bisakah kau menunjukkan tanda pengenalmu." kata penjaga itu.

"Maaf pak, aku, aku belum mempunyai tanda pengenal." jawab Lumi gugup.

"Oh? Memangnya berapa umurmu?"

"Emmm, umurku 8 tahun."

Tanda pengenal hanya diberikan saat seseorang berumur 10 tahun, untuk membuatnya, seseorang harus pergi ke kantor kependudukan, hal ini berlaku sama di seluruh bangsa-bangsa di Orbis.

"Hmmm ... kau sendirian saja?" tanya penjaga itu curiga.

"Iya aku sendiri."

"Darimana asalmu."

"Rumahku di sana, di dalam hutan." kata sambil Lumi menunjuk ke arah hutan Nerva.

Penjaga itu melihat Lumi dengan tatapan yang semakin ragu. Ini adalah pertama kalinya ia mendengar ada orang yang tinggal di dalam hutan penuh monster itu.

Penampilan Lumi juga mencurigakan, kepalanya tertutup tudung putih, ia juga membawa pedang yang terlihat terlalu besar untuk seorang anak berumur 8 tahun.

Dan jika memang ia berasal dari hutan Nerva, bagaimana ia bisa melewati hutan tanpa melewati pos penjaga?

"Mengapa kau datang ke kota ini?"

"A–aku sedang mencari seseorang, ibuku bilang orang itu ada di kota ini."

"Siapa yang kau cari?"

"Li–Lysander."

"Haa? Lysander? Hahahahaha! HAAHAHAHAHAHAHAHA!" penjaga itu tertawa terbahak-bahak.

Merasa ditertawakan, Lumi yang tadinya gugup malah menjadi kesal.

Melihat gerbang kota yang terbuka dan tanpa adanya keberadaan penjaga lain, Lumi mencuri kesempatan dan langsung masuk kedalam kota, tanpa menghiraukan penjaga yang menertawakannya.

"Adik kecil ... dengar ya, Lysander tidak ... eh? Hah?" penjaga itu melanjutkan kata-katanya.

Tapi, anak kecil di depannya sudah menghilang. Ia pun menjadi heran.

"Tunggu ... ke mana anak itu pergi?"

Penjaga itu mencoba melihat ke sekelilingnya, namun yang ia lihat justru adalah temannya yang datang membawa dua botol air, berjalan dari arah gerbang kota.

Aeonlumi Abasta : Perjalanan Seorang Gadis Bertanduk di Dunia FantasiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang