8. A Conspiracy Revealed

38 0 0
                                    

Arvoten, ibukota Vorten, istana Vortenham, hari ke 55 musim gugur tahun 129.

Sore hari.

Saat ini Lumi sedang mengikuti putri Lia, seperti itik yang mengikuti induknya, hingga ....

"Lumi, ini adalah saatnya, lakukanlah." sebuah suara berbisik di dalam kepala Lumi.

Tubuh Lumi mulai bergerak dengan sendirinya, tangannya merogoh suatu benda yang tersembunyi di balik bajunya.

"Om Thomas? Apa yang kau lakukan? Kau bohong!"

Sebelum ada yang dapat melihat, Lumi mengeluarkan sebuah tabung kecil dengan ujung seperti jarum, menancapkannya pada lehernya, dan memasukan cairan itu ke tubuhnya.

"Tidak! Aku tidak mau mati!"

Detik pertama, Lumi dapat merasakan detak jantungnya sendiri.

"Tolong!"

Detik kedua, jantungnya mulai terasa panas.

"Siapa saja tolong!"

Detik ketiga, seluruh tubuhnya terasa terbakar dari dalam.

"Aku mohon, jangan!"

Detik keempat.

‡‡‡‡‡‡‡‡‡

Arvoten, ibukota Vorten, rumah keluarga Blackwolf, hari ke 55 musim gugur tahun 129.

Sesaat sebelumnya.

Di sebuah ruangan yang besar, Thomas dan Romeo berdiri, berhadapan dengan bos mereka, Danill Blackwolf.

Pria berkemeja putih dan berjas hitam. Berambut putih dan bermata biru. Tubuhnya ramping, kerut di wajahnya menandakan bahwa ia sudah tidak muda lagi.

Walaupun begitu pandangannya tajam, dan posturnya tegap. Ia tidak memakai tongkat ataupun alat bantu penglihatan, tubuhnya masih terlihat bugar.

"Apa maksudnya ini, Thomas? Romeo?" Tanya Danill pada kedua putranya.

"Ini berarti kebebasan kami bos."

Di belakang Thomas dan Romeo, berdiri beberapa belas orang, ada yang memakai baju zirah ala kesatria, ada juga yang hanya memakai pakaian hitam, mereka semua menutupi wajahnya, kecuali sang kapten.

"Kebebasan? Menyerahkan diri kalian pada kerajaan adalah kebebasan? Tangan kalian di ikat, itulah kebebasan?" Tanya sang bos, pada Thomas dan Romeo.

"Kau salah sangka bos, kamilah yang meminta agar tangan kami di ikat."

"Kami tidak akan lupa, apa yang telah kau lakukan pada kami 20 tahun yang lalu."

"Hmph, begitu ya, tapi aku ragu bahwa setelah ini kalian akan bebas."

"Apa maksudmu?"

"Katakan padaku, apakah bisa? Mempercayai seseorang yang pernah berkhianat pada orang lain?"

Kata-kata Danill membuat Thomas dan Romeo terdiam.

Sang kapten pun melepas pandangannya dari Danill dan menatap pada Thomas dan Romeo.

"Baiklah tuan-tuan, kurasa sudah cukup mengobrolnya. Tuan Danill Blackwolf, engkau ditangkap oleh kerajaan atas tuduhan penyalahgunaan kekuasaan! Sekarang serahkanlah dirimu!" Seru sang kapten dengan tidak sabar.

"Ha! Kalian pikir kalian bisa menangkapku?"

"Apakah kau tidak peduli dengan nasib cucumu yang sekarang berada di dalam istana?"

Aeonlumi Abasta : Perjalanan Seorang Gadis Bertanduk di Dunia FantasiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang