Chapter Fifteen (Festival Musim Gugur)

419 56 11
                                    

Hai hai gaiis author nongol lagi ^^
Maaf ya kalo telat apdet. Baru bangkit soalnya. Chapter ini mungkin akan pendek atau well gak panjang. Sama aja ya? Oh *nyengir

Awkeh seperti biasa. Jangan lupa berikan votment dan kripik garamnya. Maaf ya kalo ceritanya aneh atau garing. Author lagi mengalami masa" sulit. Mungkin buat yang follow ig auhtor pada tau penyebabnya.


Jangan lupa follow ig auhtor ya xxdinniwiliyan_27 follback? Tinggal komeng, sebelum author private ig auhtor. Follow akun watty author juga biar ramai 😌 baca juga ya cerita Twins Heart sama Kelinci ber-kebo. Twins heart insya allah apdet besok kalo kelinci? Author masih nunggu si kebonya tuh-,- lama battt :v

Awkehh cukup cuap"nya. Sekian dan terima votement. Morning gais have a nice day 🌞😚😘
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Gabrielle menggeliat saat merasakan guncangan yang cukup keras. Ia meringis kecil waktu tak sengaja kepalanya berbenturan dengan sesuatu yang lumayan keras di kepalanya. Perlahan, ia membuka matanya lalu menguceknya. Ia mendongak dan terkejut, waktu melihat sosok yang belakangan ini sering nampak alias nongol di setiap ia berada di luar kamarnya. Yeah, Albert. Si pangeran kuda yang menciumnya tanpa permisi.



Kayanya gue lagi sakit mata deh batinnya. Gabrielle mengerjapkan matanya. Ia terdiam saat Albert mendongak ke bawah dan menatap Gabrielle tepat di matanya.


Albert terlihat terkejut tapi setelah itu ia memasang wajah datarnya lagi "Kau sudah bangun rupanya. Bagaimana tidurmu? Nyenyak?" Tanya Albert tanpa mengalihkan pandangannya dari mata Gabrielle. Ia menatap manik mata itu dalam.


Gabrielle melirik ke arah lain "U-Um ya" jawabnya gugup. Ia memutuskan kontak mata mereka dan lebih memilih menatap dada bidang Albert.


Lalu ia tertegun dan kembali menatap Albert yang belum mengalihkan pandangannya "Kita dimana?" Tanyanya dengan raut was-was. Sedangkan Albert menatap ia aneh


"Kita? Dimana? Di atas kuda" jawabnya kalem tanpa ada beban sedikitpun.



Gabrielle shock. Gabrielle kaget. Bola matanya hampir keluar. Bahkan dia berniat untuk loncat dari kuda yang masih berlari pelan ini kalau saja Albert tidak memberitahukannya kalau mereka sudah sampai


"Sudah sampai. Kau, turunlah" perintah Albert setelah ia turun dari tunggangan putih mereka. Gabrielle menggelengkan kepalanya


"Gak mau" ucap Gabrielle pelan. Albert mengangkat sebelah alisnya


"Kita sudah sampai Gabrielle. Apa kau masih ingin berada di atas kuda itu?" Tanya Albert. Gabrielle memainkan jari-jarinya


"Itu.. masalahnya, gue.. gak bisa turunnya" ucap Gabrielle pelan tapi masih bisa di dengar oleh Albert.



Albert diam. Dia gak terkejut atau kaget kaya si Gabrielle. Dia sudah tahu malah kalau Gabrielle itu gak bisa turun dari kuda itu. Dia cuman ngetes perilaku Gabrielle yang menurutnya ini unik. Dan tidak menyangka, kalau ternyata kebiasaan Gabrielle yang satu ini masih ada.




"Dasar. Bisa naik, tapi tidak bisa turun." Cibir Albert. Gabrielle nyengir kuda. Sama persis kaya kuda yang lagi dia tunggangi.



Setidaknya dia tidak ingat kalau ia sekarang masih duduk di atas hewan itu batin Albert bersyukur.



※L.O.S.T※
※I.N※
※A.L.Z.A.T.H.A.R※


Gabrielle tak henti-hentinya memuji tempat yang ia kunjungi sekarang. Ia tidak menyangka, bahwa lokasi tempat festival itu di adakan terletak di sebuah desa yang cukup asri dan ramah. Banyak pohon-pohon rindang yang menghiasi jalan yang ia lewati di sertai daun-daun yang berjatuhan.


Lost In ALZATHAR!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang