Chapter 11: Karena Bertemu Rival di Final Sudah Terlalu Mainstream

55 7 0
                                    

Sabtu, 21 Juli 2035

Narita International Airport, Tokyo

Di sebuah bandara terbesar sekaligus termodern di dunia, aku bersama laptopku sedang menunggu seseorang. Tak pernah kubosan menunggu, selama ada laptop yang setia menemaniku.

VICTORY

[OK]

"Yosh!"

Aku sangat senang sekali hari ini. Selain temanku dari Korea akan datang ke sini, aku kembali memenangkan Ranked Match dan aku baru dipromosikan ke Tier Bronze IV. Itu berarti aku bisa mengucapkan selamat tinggal kepada Bronze V yang selalu menemaniku selama kurang lebih setahun.

Sudah kurang lebih 3 jam kumenunggu, terlihat dari jam tanganku menunjukkan pukul 9 pagi. Itu berarti aku menunggunya dari jam 6 pagi. Lama waktu kuhabiskan untuk menunggu tak membuatku merasa bosan. Selama ada laptop dan WiFi gratis, menunggu seharian pun tak menjadi masalah buatku.

Bentar! Jam 9?

Oh, ya! Penerbangan dari Korea dijadwalkan tiba jam 9.10. Itu berarti temanku hampir tiba ke sini. Aku harus segera menyambutnya.

Dengan membawa kertas bertuliskan 'Tae-Min', aku bersama dengan puluhan orang lain menyambut orang yang kami tunggu.

Tak lama kemudian, aku melihat seorang lelaki berkacamata dan berambut coklat memandangku dan berteriak "Kagami ...!"

Aku meresponnya dengan lambaian tangan dan berteriak "Tae-Min!"

Dia berlari menghampiriku, dan aku juga ikut-ikutan berlari ... ke toilet. Karena aku sudah menahan sakit perutku saat menunggu tadi.

15 menit kemudian ...

Salah satu hal yang paling nikmat di dunia ini ketika kau hidup adalah kau bisa mengeluarkan kotoran yang kau tahan sejak lama di perutmu. Itu adalah yang saat ini kurasakan.

"Sudah lega?" ejek Tae-Min kepadaku.

"Sebenarnya belum. Kusimpan buat nanti di rumah." Balasku dengan tertawa pahit.

"Jorok amat!"

"Bercanda. By the way, selamat datang di Jepang, Tae-Min!"

"Terima kasih atas penyambutan yang sangat megah ini."

Ternyata dia bisa bercanda juga.

"Maaf, habis perutku sakit tadi. Berhubung kau sudah di sini, bagaimana kita ke sekolahku?"

"Heh?!" teriaknya terkejut. "Katanya kau keluar dari sekolahmu?" lanjutnya sambil memiringkan kepalanya.

"Memang. Kita ke sana cuma menjemput manajer tim." Jawabku sambil mengedipkan mata sambil mengacungkan jempol.

******

10 menit kemudian ...

Wallenstain Academy, Tokyo

"Sebentar, ya?"

Kutinggalkan Tae-Min sebentar di mobilku untuk menjemput seorang putri yang otaknya rada-rada bego. Kalian tahu kenapa? Nanti kalian tahu. Dengan perjuangan panjang naik ke lantai tiga, akhirnya aku sampai di kamarku, lebih tepatnya, sih, mantan kamarku.

*tok, tok!

"Stella, sudah belum?" sambil mengetuk pintu.

"Sabar, ini lagi mau siap-siap?"

Every Story is an Adventure [Stopped]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang