Aku tiba di kantor papaku & berjalan menuju mejaku sambil mengendap-endap. Mencoba menghindari pandangan mata Hannah yang kulihat sedang mengobrol di pantry bersama Jenny & Cynthia. Dan aku selamat di meja dekat ruangan papaku dengan selamat. Aku menghela napas lega. Setidaknya bisa bebas sampai saat jam makan siang, batinku sambil nyengir sendiri. Saat ini aku bekerja membantu di kantor papaku, sebagai sekretaris papa & kakakku.
Aku membungkuk & menaruh tas ke dalam laci meja.
"Aaarrrrrggh!"seruku saat duduk & mendapati Hannah sudah duduk di hadapanku sambil bertopang dagu & nyengir."Hai, selamat pagi, Anny"
Aku cengegesan. "Pagi, Hannah"
"Kenapa kemarin malam kau tidak bisa dihubungi?!"tanyanya dengan sorot mata tajam.
"Hp ku low bat, sungguh, aku tidak bohong"jawabku meringis.
"Oke.... jadi kapan kau akan cerita tentang perjodohanmu?"
"Nanti siang bagaimana?"tanyaku.
"Oke, aku akan menjemputmu"kata Hannah.
"Hai Hannah, selamat pagi!"sapa papaku tersenyum pada kami.
"Oh, selamat pagi, pak William"sahut Hannah. "Pak William, bolehkah aku makan siang bersama Anny?"
"Tentu saja boleh, Hannah"
"Kalau begitu aku pinjam Anny ya pak"kata Hannah sambil mengedipkan mata padaku. "Ingat itu, Ann"
Aku meringis sambil menyalakan komputerku. "Bye Hannah, sampai siang nanti"kataku.
Aku mengecek emailku & mendapatkan banyak email dari rekan kerja papaku. Beberapa kubalas & beberapa lagi aku perlu berdiskusi dengan papa & kakakku. Maka aku menforward email tersebut pada mereka."Ann, tolong bantu fotokopi dokumen ini ya"kata Jonathan, kakakku. Ia juga bekerja di kantor papaku sebagai asisten papaku.
"Siap bos!"sahutku tertawa sambil mengambil map dokumen itu & berjalan menuju tempat fotokopi.
Kulihat Mark juga ada di sana. Ia melihatku & menyuruhku untuk duluan.
"Aku duluan? Bukankah kau duluan ada di sini?!""Tidak apa, duluan saja, lady first kan?!"kata Mark tersenyum.
"Ciee...."gumam Jenny dari belakangku.
Aku menoleh. "Jiah Jenny, please deh!"kataku tertawa sambil mengcopy dokumen tersebut. Aku tidak tahu kenapa temanku sering memasangkan aku dengan Mark. Aku memang dekat dengannya tapi kami hanya berteman.
"Hari ini kau keren banget dengan rok pensilmu, seksi oi?!"bisik Jenny jail. "Pantas saja Mark menyuruhmu duluan. Tahu gitu aku pakai rok pensil juga deh"
"Hei stop ah"sahutku tertawa.
"Kalian berbisik apa sih?!"tanya Mark.
"Mark, menurutmu Anny keren ga hari ini?"tanya Jenny menoleh padanya.
Mark menatapku dari atas ke bawah. "Bagiku Anny selalu terlihat keren"
"Cieee....."seru Jenny tertawa.
"Wow wow ada apa nih ramai banget?!"kata Marie dari bagian marketing.
"Nah aku sudah selesai, bye..."kataku lega sambil mengambil dokumenku & bergegas pergi sebelum menjadi bahan ledekan mereka.
Aku duduk di mejaku sambil menarik napas lega. Kembali sibuk dengan kerjaanku hingga tanpa sadar sudah jam makan siang.
"Anny"kata Hannah berdiri di depanku.
"Oh astaga, kau cepat sekali"
"Ya, biar kau tidak kabur. Ayo, aku lapar nih"
Kami berjalan bersama menuju lift yang sudah penuh dengan orang yang hendak turun makan siang juga. Saat lift terbuka, kami langsung menyerbu masuk.
Lift terbuka di lobby & orang berhamburan keluar dari dalam lift.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unpredictable (Tamat)
Romance21++ Jaman modern seperti sekarang ini pasti sudah jarang terjadi perjodohan. Tapi itu salah. Aku salah satu contoh dari perjodohan yang dilakukan orang tuaku. Bisakah aku menyukainya?