Part 8

80.6K 1.8K 24
                                    

Ting...messengerku bunyi saat menjelang jam makan siang.

Hannah : Kau bebas siang ini? Atau makan bersama jodohmu lagi?! 😉

Anny : Bebassss

Hannah : Ok, jemput pas bel istirahat berbunyi ya...

Anny : Siap, bos....

Jam istirahat siang....

"Kita mau makan di mana sih?!"tanyaku heran.

"Jenny mengajak makan di kafe baru dekat lobby. Katanya murah & enak, ayo, mereka sudah ke sana duluan"

"Oh..."sahutku mengikuti Hannah berjalan menuju sayap lain lobby & aku melihat sebuah restoran yang sudah penuh dengan karyawan. Aku melihat Jenny berhasil mendapat meja. Ia bersama Cynthia juga.

"Hai, ayo kalian mau pesan apa?!"tanya Jenny menyodorkan buku menu padaku. "Aku memesan nasi goreng"

Aku menaikkan alisku. "Kita makan di restoran baru & kau memesan nasi goreng?! Kenapa tidak masak sendiri saja?!"

"Aduh gadis penggerutu, sana pesan makananmu, aku sudah lapar nih"kata Jenny.

Aku melihat menu. Kudengar Hannah memesan nasi siram ayam. Aku memutuskan untuk memesan nasi capcay.

"Yaelah makan sayur kok di restoran"gurau Jenny membalasku.

"Hahaha iya dah impas!"sahutku tertawa.

"Anny kan harus jaga badannya supaya tetap cantik & seksi"kata Hannah jail.

"Oh please deh jangan mulai lagi!"

"Yah apalagi kau sudah ada pacar. Kau tidak pernah bilang kalau sudah punya"kata Cynthia. "Cowoknya...wooow...keren habis!!"

"Mereka hanya teman dekat"sahut Hannah tersenyum melihatku meringis.

"Kalau aku jadi kau,Ann, tidak akan kulepaskan dia"kata Cynthia. Aku tertawa. "Apa pekerjaannya?"

"Hm dokter..."

"Wow dokter ganteng dunk. Wah pasiennya pasti langsung sembuh melihatnya"kata Jenny.

"Hm kalau aku sih bakalan sengaja sakit mulu biar bisa ketemu hahaha"gurau Cynthia tertawa.

"Sudah ah, ayo makan"Kata Hannah.

Aku makan sambil berpikir tentang perkataan Cynthia tadi. Pasien yang di cek olehnya pasti kegirangan. Dan aku jadi penasaran seperti apa para pasiennya. Apakah ada wanita muda juga?! Apa dia senang kalau mendapat pasien wanita? Hei tunggu, kenapa aku jadi memikirkannya?!
Bukan urusanku dia mendapat pasien seperti apa.

Aku kembali ke mejaku & menenggelamkan diriku ke dalam kerjaanku. Menjelang sore aku disuruh ikut papaku meeting, yang sebenarnya tidak kuminati. Paling tidak suka karena aku selalu mengantuk mendengarkan orang berbicara.
Hampir seharian ini HP-ku sepi dari deringan Henry. Rasanya kehilangan juga dengan kekonyolannya, batinku sambil nyengir mendengarkan rapat tersebut. Aku langsung terdiam ketika papa menatapku dengan alis terangkat.

Selesai meeting aku segera keluar bersama papa sambil menguap.
"Auw..."seruku ketika Jonathan memukul kepalaku.

"Ngapain kau tadi ketawa sendiri?!"bisik kakakku.

"Tidak apa-apa kok"sahutku malu.

"Ah... kau lagi memikirkan tunanganmu ya?!"kata Jonathan terkekeh geli. "Kangen nih?!"

"Bukan, jangan ngawur ah!"kataku berjalan duluan ke meja & membereskan tasku untuk pulang. Hari ini papa & kakakku akan kembali pulang malam. Aku berjalan menuju lift sambil menguap lebar. Tidak berapa lama lift terbuka & aku masuk menyandarkan punggungku di lift sambil kembali menguap. Oh rasanya ngantuk sekali.

Unpredictable (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang