Aku sedang membaca artikel di komputerku sambil bertopang dagu ketika tiba-tiba Henry menongolkan kepalanya di sebelah komputerku.
"Kyaaaaaa"teriakku kaget. "Astaga, kau membuatku kaget!""Hahahaha serius banget sih bacanya? Jangan-jangan kau sedang baca artikel mesum ya sampai serius begitu"kata Henry duduk di kursi depan mejaku.
"Oh dasar ngawur"
Papa mengintip dari dalam ruangannya. "Ada apa, Anny? Ah ada Henry rupanya"
Henry berdiri & menyalami papaku. "Hai om..."
"Oh Henry, om sudah tidak sabar ingin mendengarmu memanggilku papa"
Henry tertawa malu. "Itu masih dalam proses, om"
"Oke, om titip antar Anny ya, kalian yang akrab ya. Om kembali kerja lagi"
"Papa masih lama?"tanyaku sambil mengambil tas.
"Kalian duluan saja. Biar papa dengan Jon nanti. Papa tidak ingin mengganggu kencan kalian"kata papa masuk sambil nyengir.
"Kau sudah siap pulang?"tanya Henry.
Aku mengangguk. "Bagaimana kau bisa masuk kemari sendirian?!"
"Hannah yang mengijinkanku masuk"
"Oh, tapi aku tidak melihatnya"kataku sambil celingukan mencarinya.
"Dia langsung pulang saat aku tiba di atas"kata Henry.
"Oh"sahutku sambil masuk ke dalam lift yang terbuka. Kulihat Henry bersandar pada dinding lift sambil memijat pundaknya. "Kau lembur lagi?!"
Henry membuka matanya sambil menguap. "Ya, ada pasien yang sedang kritis, Ann"
"Oh, kau kuat sekali ya, tidak tidur semalaman"
"Hahaha terkadang lelah juga. Tapi itu resiko pekerjaanku. Aku ingin mereka sembuh & sehat"
Aku memandangnya dengan kagum. Aku tahu pekerjaan sebagai dokter menuntut banyak perhatian karena menyangkut hidup orang banyak. Pasiennya menggantungkan hidupnya di tangan Henry. Kami lebih banyak diam saat perjalanan pulang. Kudengar beberapa kali Henry menguap.
"Hei sudah sampai. Kau capek juga ya?! Istirahatlah"kata Henry mengamit lenganku.
Aku tersentak. "Oh sudah sampai ya, thanks ya"
"Ya sama-sama"sahut Henry.
"Oh ya?! Ini untukmu"ujarku memberikan beberapa botol minuman kesehatan untuknya.
Henry melihat dengan sorot kaget & tidak percaya. "Ini untukku?!"
"Ya. Menurut keterangannya bisa untuk jaga kesehatan. Kau kan suka lembur sampai pagi. Jangan sampai sakit"
Henry mengambilnya lalu memandangiku. "Wuah terimakasih loh. Kelihatannya kau sudah mulai perhatian padaku, aku senang sekali. Aku terharu"ujarnya sambil memasang wajah senang & memegang dadanya.
"Oh astaga, dasar dokter Koplak!"
"Hahaha....aku akan lebih senang kalau kau menghiasi botolnya dengan pita"
"Kau kira aku mau memberimu kado ulang tahun?!"ujarku tertawa. "Aku masuk ya, bye..."
"Ann, thanks atas minumannya ya, sepertinya aku akan tidak bisa tidur karena terlalu happy"kata Henry nyengir.
Aku mendengus. "Dasar somplak!"kataku tertawa.
❤❤❤❤
To be continue...
Ketawa sendiri bikin part ini 😂😆
Please voment nya ya
Thank you
KAMU SEDANG MEMBACA
Unpredictable (Tamat)
Romance21++ Jaman modern seperti sekarang ini pasti sudah jarang terjadi perjodohan. Tapi itu salah. Aku salah satu contoh dari perjodohan yang dilakukan orang tuaku. Bisakah aku menyukainya?