Oh serasa mimpi. Aku jadian dengan Henry! Teman kecilku yang menyebalkan & sekarang aku malah jadian dengannya. Si dokter konyol itu?! Kami belum memberitahu keluarga masing-masing. Kuputuskan untuk memberi kejutan saat berkumpul nanti.
Hari ini aku hanya diam di rumah. Lalu aku mendapat ide untuk mengunjungi Henry di rumah sakit. Dan aku pun segera meluncur ke sana. Aku tiba saat menjelang makan siang. Kuduga ia pasti belum makan. Maka aku pun membeli makanan untuk kami berdua.
Aku berjalan menuju tempat praktek & perawatan jantung."Hai, bisa dibantu?"tanya seorang suster penjaga.
"Aku mau menemui dokter Henry"
"Atas keperluan apa? Apa kau ada keluhan?"
"Ah tidak, aku temannya"
"Oh dengan siapa saya bicara?"
"Anny Brighton"
Mata suster itu melebar. "Ah nona Anny, Dokter Henry sering membicarakanmu & fotomu terpajang di mejanya. Akhirnya aku bisa bertemu denganmu"katanya sambil berdiri & menyalamiku.
"Oh iya...ya..."ujarku bingung.
Lalu suster itu mengantar aku ke ruang prakteknya. "Dokter Henry sedang mengecek pasiennya tapi ia akan segera kembali. Kau bisa menunggunya di sini. Duduklah. Kau bisa ambil minum sendiri dari dispenser itu ya. Oh kau manis sekali"
"Ah ya, terimakasih"
Lalu aku duduk sendirian di sana. Kulihat ruangan serba putih & bau khas obat-obatan. Di bagian belakang meja terdapat bingkai foto keluarga Henry & beberapa miniatur jantung. Mana fotoku? Katanya Henry memajang fotoku? Aku penasaran.Lalu aku melihat bingkai foto di sebelah kalender duduk di mejanya. Aku mencondongkan badan mengambilnya & melongo. Astaga, kenapa ia bisa punya fotoku waktu kecil? Ini fotoku waktu masih berusia 6 tahun dengan gigi ompong pula?! Kenapa ia malah memilih memajang foto ini? Dan darimana ia mendapatkannya?!
Aku terlonjak kaget saat mendengar suara Henry dari depan. Kutaruh bingkai foto itu dengan gugup & terjatuh hingga kakinya lepas. Aku panik & langsung mengambilnya. Mencoba memasangkan kembali kaki bingkai foto itu. Oh untung tidak rusak. Lalu kutaruh kembali & duduk. Tepat waktu saat Henry membuka pintu.
Henry mengangkat alis melihatku lalu tersenyum. "Wah ada pasien baru"
"Hai"sapaku sambil berdiri.
"Mau apa kau kemari?!" Henry mendekatiku.
"Memang aku tidak boleh melihat tempat kerja tunanganku?!"
Henry nyengir. "Kau tahu? Rasanya senang sekali kau memanggilku tunanganmu"ucapnya memasang muka bahagia & memegang dadanya.
"Kelihatannya kau perlu cek jantung, dok"
"Hahaha dasar gadis penggerutu. Hmm...bau apa ini?"tanyanya sambil memeluk & mencium dahiku.
"Hahaha.... Aku bawa makan siang. Kau mau?"
"Tentu saja aku mau. Aku belum makan dari pagi"
"Kebiasaan jelek!"sahutku sambil membantu membuka makanan & menyodorkan padanya.
"Hmmm kaya enak. Aku tidak tega memakannya..."ucap Henry.
Kutatap muka jailnya. " Ya sudah biar aku yang habiskan saja nanti"sahutku sambil mulai makan.
"Oh astaga, kaga romantis banget sih kau, Ann"kata Henry tertawa sambil mulai makan.
"Makanan bukan untuk dilihat"
"Papamu sudah tahu mengenai kita? Dia pasti senang sekali"
"Nanti saja saat aku ke rumahmu besok"sahutku. Rasanya masih belum siap untuk memberitahu mereka tapi cepat atau lambat ke dua keluarga harus tahu hal ini.
❤❤❤❤
To be continue....
KAMU SEDANG MEMBACA
Unpredictable (Tamat)
Romance21++ Jaman modern seperti sekarang ini pasti sudah jarang terjadi perjodohan. Tapi itu salah. Aku salah satu contoh dari perjodohan yang dilakukan orang tuaku. Bisakah aku menyukainya?