Semuanya telah hilang, dan semuanya karena salahku. Aku yang terlalu mengedepankan hawa nafsuku untuk mengkhianati Fabian. Ini berat, sepertinya aku tak sanggup menerima kenyataan ini.
Dalam hujan dan gelap malam, ingin sekali aku berjalan melewati bersamanya. Dengan keresahan, membuka lembaran baru di alam sana.
Aku ingin berdua dengannya di antara daun gugur yang menghujani kami. Penyesalanku menjadi hantu yang ingin melihatku mati bersamanya. Mati dalam keresahan.
Aku masih disini menikmati dinginnya hujan yang menusuk tulang di atas sini, di atas bumi yang menelan jasadnya. Aku menangis bersama batu yang terukir namanya.
Aku tahu dirinya masih menantiku di sana, aku harus datang. Semua kebahagianku di dunia telah sirna, tak ada harapan apapun lagi. Kebahagiaanku hanyalah dia.
Aku melihat sebuah tali tambang yang bergelantungan melambai mengundangku di atas pohon yang tepat di belakangku. Aku tersenyum sinis, ini saatnya.
Ku panjat pohon yang tak begitu tinggi ini, yang jelas ini bisa mengantarkanku kepadanya nanti, aku harus bersamanya. Dapat! kuikat erat melingkar di leherku, aku masih tersenyum. Pohon ini menjadi halte dan tali ini menjadi pengantarku ke alam sana. Selamat tinggal dunia, sampai bertemu, FABIAN.
End.
KAMU SEDANG MEMBACA
Will Not Return
RomanceHawa nafsu mengendalikanku untuk meraih jutaan bintang hingga diriku lupa pada sang rembulan yang telah lama berusaha menemani hari-hariku, meskipun ia tak sanggup melakukan itu di kala pagi hingga menuju senja. Dan pada akhirnya aku merasakan dingi...