Shim Changmin: 'Kim Jaejoong is a Princess'

Part 2

Saat ini, semua anak kelas Jaejoong sudah berada di luar kelas untuk mengikuti pelajaran olahraga. Semuanya asyik mengobrol di tengah lapangan basket sambil menunggu guru, kecuali Jaejoong. Ia duduk di bangku taman pinggir lapangan, asyik menatap layar iPad yang dipegangnya. Bahkan, Jaejoong tak tampak repot-repot mengenakan seragam olahraga, ia malah tampak cantik dengan sweater biru yang menutupi seragam sekolahnya, sedangkan Jung Yunho hanya duduk disampingnya dan memperhatikan kekasihnya

Shim Changmin yang sedang melemaskan otot kaki terpaksa harus mendengus malas, saat mendengar bisik-bisik teman sekelas mereka membicarakan teman sebangkunya.

"Si Jaejoong dari awal masuk sekolah tidak pernah ikut olahraga, loh, bahkan ketika ospek juga dia tidak ada tuh."

Walaupun tak berniat mendengarkan, Changmin bisa mendengar suara Go Ahra, teman sekelasnya, yang rupanya sedang dalam mode menggosip dengan Bae Seulgi, mereka berdua sama-sama mengidolakan Yunho, yang artinya juga membenci Jaejoong.

"Sok tuan putri banget, kan?" lanjut Seulgi dengan nada penuh rasa iri.

Park Yoochun songsaenim, guru olahraga mereka, sudah berjalan menuju lapangan basket. Gayanya perlente khas seorang guru muda.

Jung Yunho segera bergabung dengan anak-anak lain di tengah lapangan.

"Oke, guys.." Park Songsaenim membuka mulut begitu sampai di depan anak-anak muridnya. "Tolong kalian semua baris yang rapi."

Semua siswa segera melakukan perintah guru olahraga tersebut, termasuk Yunho yang melipir di barisan paling belakang. Namja berusia awal 20-an itu bisa jadi sangat galak kalau mood-nya tidak baik. Yunho ingat Park Songsaenim pernah menyuruh para senior mereka lari keliling lapangan tiga puluh kali setelah cintanya ditolak oleh Miss Hyorin, guru bahasa Inggris mereka yang seksi, sebelum akhirnya berpacaran dengan seksi kedisiplinan, murid kelas sebelah.

"Hari ini, kita akan melakukan lari estafet. Tapi, sebelumnya, ayo pemanasan dulu, berpasangan."

Perkataan Park Songsaenim segera membuat semuanya sibuk mencari pasangan. Jung Yunho sendiri tidak punya ide harus berpasangan dengan siapa—pasangan hidupnya tidak bisa ikut olahraga—jadi ia menoleh ke kiri dan mendapati Changmin sedang menatap ke sekeliling. Detik berikutnya, pandangan mereka bertemu. Entah mengapa Yunho merasakan aura yang tidak biasa dari namja berwajah kekanak-kanakan itu.

"Yunho oppa! Pasangan denganku, ya!!"

Suara Go Ahra menyadarkan Yunho. Yeoja itu sekarang sudah berada di antaranya dan Changmin, menatapnya penuh harap. Di belakang Ahra, beberapa siswa perempuan lain berbaris, seperti mengantre kalau-kalau Yunho menolaknya.

Beberapa terang-terangan menyikut Changmin hingga namja tinggi itu harus menyingkir dengan wajah masam.

"Mian..." Yunho melirik changmin yang sedang menatap antrean dengan pandangan tak habis pikir.