Part 13

3.9K 473 111
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"However bad life may seem, there is always something you can do, and succeed at. While there's life, there is hope,"

Sejak hari dimana teman-teman dari sekolahnya datang berkunjung ke rumah sakit, kondisi Kim Jaejoong tidak juga kunjung membaik. Sekuat apapun namja cantik itu berusaha bertahan, ternyata penyakit itu lebih kuat lagi merusak syaraf-syaraf di tubuh rapuh itu. Fisiknya terlalu lemah sampai ia hampir tidak bisa melakukan apa pun. Namja cantik itu bisa mengalami collaps lebih dari satu kali dalam sehari dan akan merasa kelelahan walau ia tidak melakukan apapun. Beban jantungnya sangat berat karena tekanan paru-paru yang tidak lagi berfungsi dengan maksimal, bahkan harus bergantung pada Ventilator oxygen untuk membantunya bernapas.

"Memikirkan apa, sayang?" Tanya Jung Yunho lembut sambil menatap Jaejoong yang berbaring di ranjangnya. Namja tampan itu meletakan tas sekolahnya di sofa dan menghampiri kekasihnya.

Namja berparas cantik yang dulunya ceria itu kini terlihat sangat kurus, jauh lebih pucat, dengan lingkaran hitam yang jelas di sekeliling mata bulat besarnya. Kim Jaejoong terlihat rapuh, dan satu-satunya hal yang menunjukkan bahwa ia masih berjuang dan bertahan adalah senyum dan sinar matanya.

Mata bulat hitam yang masih terlihat bersinar itu menatap Yunho sejenak, lalu memalingkan wajah ke luar jendela kamarnya. "Aku ingin keluar, Yunnie.."

"Mau berjalan-jalan di taman?" Jung Yunho mengelus pipi tirus itu dengan sayang.

Namja cantik itu mempoutkan bibir sambil menggelengkan kepalanya, "Bukan itu."

"Lalu?"

"Aku ingin kembali sekolah." Jawabnya lirih.


***

"Kau tidak perlu datang setiap hari," gumamnya.

Shim Changmin mengangkat bahu. "Aku tidak keberatan."

"Apa Yunho yang menyuruhmu datang?" Tanya namja cantik itu dengan mata bulatnya yang dibuat-buat tajam

"Tidak juga." Dengan acuh namja jangkung itu menjawab.

"Pergilah," desak Jaejoong.

Shim Changmin menghentikan kegiatannya mengeluarkan buku-buku encyclopedia bergambar yang ia bawa untuk menghibur namja cantik itu.

Sudah tiga hari ini ia datang menjenguk namja cantik itu setiap pulang sekolah. Jung Yunho memintanya membantu Jaejoong belajar sekaligus menghibur si cantik yang mulai bosan di rumah sakit.

"Pergilah, Lakukan apa yang biasa kau lakukan sebelum kau terpaksa menemaniku di sini."

Changmin mengerutkan kening. "Tapi-"

"Pergilah," sela Jaejoong lebih keras, kali ini dengan gesture tangannya yang bergerak mengusir sehingga baju pasiennya sedikit tersingkap.

Shim Changmin menangkap sekilas sebuah kalung dengan liontin biru bersinar, terlihat menjuntai indah dileher jenjang namja kurus itu, liontin kristal berbentuk bintang yang sangat cocok untuk dikenakannya.

Shim Changmin: 'Kim Jaejoong is a Princess'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang