Part 8

2.5K 407 25
                                    


***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Kim Jaejoong meletakkan tabung obatnya ke atas meja dapur dengan tangan gemetar dan menarik napas kesal. Kepalanya terasa berat dan paru-parunya terasa nyeri saat mengambil nafas. Setelah menenangkan diri sejenak dan bernafas, ia kembali mencoba membuka tutup tabung obatnya lagi. Tetap tidak bisa. Tangannya terasa seperti agar-agar hari ini.

Tepat pada saat itu ia mendengar bunyi pintu dibuka dan Jaejoong mengangkat wajah penuh harap. Entah itu Appanya atau Yunhonya yang pulang.

Sedetik kemudian terdengar suara kekasihnya memanggil, "Boo?"

Yunho sudah pulang, pikir Jaejoong lega. Ia tidak beranjak dari bangku tinggi di counter dapur karena tidak ingin terjatuh telungkup di lantai. Namja cantik itu merasa sangat tidak bertenaga, karena itu ia tetap duduk di tempatnya dan berseru, "Di dapur, Yunnie."

Sesaat kemudian Yunho muncul di dapur. Keningnya berkerut cemas ketika melihat wajah Jaejoong yang lesu. "Hei, sayang, kau tidak apa-apa?" tanyanya otomatis mengulurkan tangannya dan meraba kening kekasihnya.

"Aku hanya merasa agak lelah hari ini," jawab Jaejoong cepat. Ia yakin wajahnya tidak lagi pucat setelah Yunho menyentuhnya, karena pipinya mulai terasa hangat.

"Tapi aku tidak bisa membuka ini." Ia mengacungkan tabung obatnya dengan bibir mencebil.

Jung Yunho tersenyum, "Sini, berikan padaku." kata Yunho. "Sudah makan?"

Jaejoongnya mengangguk. Ia mengamati Yunho membuka tabung obatnya dengan mudah dan mengeluarkan obat-obat lain yang harus diminum Jaejoong malam ini dari lemari obat.

Sudah tiga hari ini Jaejoong pulang diantar supir keluarganya, karena Yunho sibuk berlatih Hapkido setiap pulang sekolah untuk Pekan Pertandingan Olah Raga dan Seni Nasional yang akan diselenggarakan di Sekolah mereka. Saat namja cantik itu merasa sehat nanti, ia akan ikut menunggu di Sport Hall dan memperhatikan Yunhonya berlatih.

"Ini. Minum obatmu." Suara Yunho membuyarkan lamunan Jaejoong.

Ia menelan semua obatnya dengan patuh dan meneguk air yang sudah disediakan Yunho untuknya. "Bagaimana latihannya?" Tanya Jaejoong sambil meletakkan gelasnya yang sudah kosong di atas meja.

"Melelahkan, Yoochun Hyung sekarang menjadi sangat serius saat melatih," kata Yunho sambil tersenyum.

"Kau sendiri? Apa Changmin mengajarimu Fisika lagi pada jam istirahat kedua tadi?" Yunho merapikan anak rambut namja cantik itu kebelakang telinga dan memandang wajah cantik itu lembut.

Jaejoong mengangguk dengan pelan. "Hanya sebentar. Tanganku sempat kram. Jadi tidak bisa menulis dengan baik." Akunya muram, ia menggerak-gerakan jari-jarinya perlahan.

"Besok akan lebih baik," hibur Yunho. "Apa food monster kelebihan kalsium itu masih bersikap ketus seakaan terpaksa mengajarimu atas suruhan Lee Saenim?"

Shim Changmin: 'Kim Jaejoong is a Princess'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang