Part 7

2.5K 407 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



***


Bel masuk sekolah belum berdering, tetapi seperti biasa, si Jenius Changmin sudah sibuk dengan bukunya. Semalam, ia berhasil menamatkan buku Ricard Dawkins 'The Selfish Gene' yang dibelinya dua hari yang lalu bersama Kyuhyun, Junsu dan Kim Jaejoong, yang memaksa ikut.

Sekarang ia sibuk membaca ulang beberapa part dalam buku itu yang ia anggap menarik, ketika terdengar kasak-kusuk di sana-sini. Yakin itu pasangan fenomenal Jung dan Kim, Changmin tak repot-repot melihat. Anak-anak kelasnya itu mungkin senang melihat si tuan putri lagi karena ia sempat izin sakit kemarin.


Saat keributan itu tak kunjung berhenti, Changmin mendongak. Itu memang Yunho dan Jaejoong, jadi Changmin kembali membaca buku. Namun, detik berikutnya, Changmin kembali mengangkat kepala. Ia menatap Jaejoong yang sudah berdiri di hadapannya.

Jaejoong tersenyum padanya dengan begitu cemerlang. "Selamat pagi."

Changmin masih terpana akan senyum menyilaukan namja cantik itu saat guru Sejarah mereka, masuk kelas. Tanpa harus mengucapkan apa pun, Kun Hae songsaenim berhasil membuat semua siswa duduk diam di bangku masing-masing. Aura Kun Songsaenim yang suram memang membuat semua siswa segan padanya, malas mencari gara-gara.



"Baiklah. Saya mau membagikan hasil ulangan minggu lalu." Kun Saenim memulai pelajaran tanpa mengucapkan selamat pagi. "Setengah dari kelas ini harus ikut remedial."


Ia mengucapkannya dengan begitu datar, membuat semua siswa hanya bisa saling pandang cemas. Kun Saenim lantas membagikan hasil ulangan itu dengan memanggil satu per satu nama semua anak.


"Kim Jaejoong."


Namja cantik itu bangkit saat namanya disebut, lalu melangkah ke arah gurunya itu. Kun Saenim menyerahkan hasil ulangan Jaejoong dengan wajah sedikit garang dari biasanya, tetapi Jaejoong membalasnya berani.


"Belajar lah lebih giat lagi," kata Kun Saenim, membuat Jaejoong mengerjap.


Guru garang itu tak pernah berkomentar pada siapa pun sebelumnya.


Penasaran, Jaejoong membalik hasil ulangannya. Empat puluh delapan. Tak heran, Kun Saenim memberinya petuah khusus. Sambil menggigit bibir, Jaejoong melangkah kembali ke bangkunya diiringi tatapan bingung dan penasaran teman-teman sekelasnya.

Saat matanya bertemu dengan mata Changmin, namja cantik itu buru-buru mengalihkan pandangan dan duduk dengan perasaan kesal.


"Shim Changmin." Kun Saenim menyebut nama pada kertas terakhir. "Nilai sempurna."


Changmin baru bangkit dari bangku saat Kun Saenim mengumumkan informasi tambahan yang menghebohkan itu. Teman-temannya segera berdecak kagum, tak habis pikir pada kemampuan namja jangkung itu dalam mengalahkan soal yang dibuat Kun Hae Saenim di dalam gua selama tiga hari tiga malam—istilah untuk soalnya yang sulit setengah mati.

Shim Changmin: 'Kim Jaejoong is a Princess'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang