Part 5

2.7K 433 66
                                    


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



***

"Shim Changmin!" Jaejoong melambaikan tangan dengan meriah begitu melihat Changmin keluar dari koridor kantin bersama teman-temannya dari kelas lain. Changmin tampak enggan melihat Jaejoong tetapi teman-temannya sebaliknya. Mereka seakan terpana, melihat Ice-Princess itu tersenyum begitu menyilaukan. Setelah kejadian pelukan di lapangan basket, Changmin jadi bahan gosipan anak-anak satu sekolah. Semua orang membicarakannya, termasuk teman-teman Changmin.


"Ayo, kita pulang bareng." ajak Jaejoong.


Changmin melirik Junsu yang berdiri disebelah kanannya, namja bebek itu melotot tak percaya ke arah Jaejoong sampai matanya hampir copot, lalu ia menatap Cho Kyuhyun disamping kirinya, namja ikal itu juga terlihat penasaran. Changmin menjatuhkan kedua bahunya, pasrah. Kedua temannya memang agak idiot.

"No, Thanks." Namja pecinta makanan itu menjawab cuek.

"Jaejoong, Kau mau ikut kami beli buku?" Tanya Junsu, si namja montok.

"Beli buku?" ulang Jaejoong. Namja cantik itu terlihat begitu antusias. "Di mana?"

"Tidak, tidak!" tandas Changmin.

"Di Kyobo! Tidak jauh darisini." Jawab Junsu mengabaikan sahabatnya sendiri.

Changmin mendengus malas, lalu mulai melangkah pergi. Jaejoong segera menatap Yunhonya penuh harap.


"Yunnie, aku ikut Changmin beli buku ya!!" seru Jaejoong membuat langkah Changmin terhenti.


Tanpa pikir panjang, Jung Yunho segera menggeleng. "Tidak bisa, Joongie."

"Toko bukunya deket kok!" seru Jaejoong, tampak keras kepala. "Tidak akan lama-lama!"

Jung Yunho lantas menatap Changmin dari ujung kepala hingga ujung kaki, seolah menilai. Detik berikutnya namja tampan itu kembali menggeleng. "Tidak bisa."


"Yun, please..."Jaejoong memohon.

"Tidak."

"Sekali ini aja. Ya? Ya?"


Jung Yunho menghela napas, otak dan hatinya berperang habis-habisan. Jaejoongnya terlihat sangat ingin pergi bersama Changmin dan kawan-kawannya. Namun, Changmin sepertinya tidak bisa menjaga Jaejoong. Namja judes itu terlalu cuek untuk melakukannya.


"Ano.. Chakkamanyo! Yang mau beli buku itu aku, aku yang harus memutuskan siapa yang ikut dan yang tidak boleh ikut. Dan kau!" Changmin tahu-tahu menunjuk Jaejoong lurus-lurus, "tidak boleh ikut. Titik!" Tolak Changmin setengah berteriak, membuat semua orang menatapnya.


Kim Jaejoong segera cemberut.

"Aku boleh ikut, kan?" Tanya Jaejoong kepada kedua kawan Changmin yang terlihat mendukungnya.

Shim Changmin: 'Kim Jaejoong is a Princess'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang