- Yokozawa POV -
Hari ini seperti biasa. Dimana aku selalu dibully, dijauhi dan dikucilkan di kelasku tanpa mempunyai seorang teman pun. Aku tidak tahu kenapa mereka semua menjauhiku, entah atas dasar apa mereka membenciku. Aku pikir aku tidak pernah melakukan hal-hal yang mengusik mereka. Tapi mengapa mereka sebegitu kejamnya padaku?.
Aku mengalami ini mulai SMP sampai sekarang. Sejak awal masuk SMP, yang ku lihat hanya tatapan jijik yang diarahkan padaku dan entah apa lagi. Yang jelas mereka terlihat tidak suka padaku. Sampai sekarang pun mereka selalu seperti itu. Tapi yah, aku sudah terbiasa diperlakukan seperti ini, jadi aku baik-baik saja. Lagipula, aku punya duniaku sendiri yang lebih asik dari pada teman atau pacar.
Aku berjalan perlahan di koridor sekolah. Hari ini adalah hari pertamaku sekolah di sekolah baruku, SMA ternama di kota ini.
Pemandangan ini.. Sama seperti pemandangan yang aku dapatkan dimana aku mulai menduduki tingkat SMP. Tatapan dengki dan tidak suka terhadapku. Ku abaikan tatapan tidak enak itu dan terus berjalan menuju ke kelasku. Kelasku terletak di lantai 2, letaknya agak jauh dari tangga, kedua dari ujung.
Lagi-lagi yang kulihat hanya tatapan menjijikkan yang mereka berikan padaku. Aku menatap balik mereka dengan tatapan dinginku dan mereka hanya mendengus. Tch.
Sesampainya di depan kelas, langsung saja ku geser pintu kelas dan menampakkan seluruh orang di dalam kelas ini yang menatapku dengan pandangan terkejut. Dengan cepat mereka mencoba mengabaikanku dan melanjutkan aktivitas mereka. Aku masa bodoh saja. Aku masuk dan aku memilih untuk duduk di paling belakang di samping jendela. Tempat yang lumayan populer bukan?. Aku sering menonton Anime, dan tempat duduk di paling belakang samping jendela adalah tempat yang pasti dan selalu ditempati oleh karakter utamanya.
Aku duduk dan meletakkan tas ku di atas meja. Tangan kananku menopang daguku, melihat ke arah luar jendela. Hari ini di Jepang masih sangat dingin, cuaca di luar pun cerah. Damai. Tapi sayangnya kehidupanku tak sedamai itu.
Tiba-tiba ada yang datang dan berdiri di depan mejaku. Tidak. Aku merasa mereka berdiri di sekelilingku. Aku mengabaikannya dengan melihat keluar jendela dimana aku bisa melihat jelas banyak orang mulai berdatangan.
"Hey" ada yang memanggilku. Ku abaikan. Aku tahu apa yang akan mereka bicarakan nantinya, jadi aku mengabaikannya.
"Kamu 'kan anak dari keluarga Yokozawa?" katanya yang lain. Ah, mereka semua perempuan.
"Hey, benar! Bagaimana kabar Ayahmu? Masih hidup 'kah dia?" tanya perempuan yang lain.
"Ah! Bagaimana perusahaan Ayahmu!? Tidak jadi bangkrut kah!?"
"Heeh.. Aku baru tahu kalau 'Dengan menjual anaknya', suatu perusahaan akan terselamatkan dari masa akan bangkrutnya~" lalu mereka tertawa. Aku masih mengabaikan mereka dan tetap menatap keluar jendela.
"Bahkan Ayahnya sampai sujud-sujud saat ingin menjodohkan anaknya dengan rekan kerjanya tapi ditolak oleh rekan kerjanya sendiri!" mereka tertawa lagi.
Ya, aku anak dari seorang pengusaha yang lumayan sukses. Tapi itu hanya berjalan beberapa tahun saja. Suatu hari, Ayah memperkenalkan rekan kerja barunya, seorang perempuan yang cantik dan dia sangat sopan pada atasan dan karyawan senior. Itu membuatnya banyak disukai oleh rekan-rekan kerjanya.
Waktu itu, disaat aku sedang mengobrol dengan Ayah di kantor Ayah, perempuan itu memasuki kantor setelah mengetuk pintu beberapa kali dan dipersilakan masuk oleh Ayah. Setibanya di depan meja Ayah, perempuan itu mengatakan hal yang sama sekali tidak aku mengerti hingga Ayah mengatakan, "Kau menipuku?". Jujur sebenarnya aku masih tidak mengerti dengan topik pembicaraan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Worlds Greatest First Love [ COMPLETE ]
FanfictionKisah Flashback Yokozawa x Takano yang berpacaran selama kelas 1 hingga mereka putus saat kelas 2 dan Yokozawa yang berusaha move on dari Takano yang dibantu Kirishima, anak kuliahan yang menegur Yokozawa yang sedang menggalau di taman. # Disini han...