Ch. 11

387 25 1
                                    

Yokozawa sedang asik memainkan gadget yang baru dibelikan Kirishima kemarin. Biasanya untuk mengisi waktu luang di sekolah, Yokozawa hanya membaca buku. Tapi sekarang, dia memainkan hpnya. Yang saat ini dilakukan Yokozawa adalah bermain game offline. Dia memainkan game Flappy Bird yang membuatnya gemas. Bukannya gemas apa, dia gemas karena salah sedikit aja burungnya menubruk tiang aneh itu. Yokozawa jadi kesal sendiri karenanya.


Jadi dia beralih berganti game. Dia menekan tombol home dan mulai mencari game yang lain.


Selanjutnya dia main Angry Bird. Lagi-lagi Yokozawa kalah melawan babi-babi itu, bahkan babi itu mentertawakan Yokozawa karena kalah melawan mereka.


Kesal. Yokozawa beralih game lagi. Yokozawa mengklik ikon game Pou. Saat dibuka, tampilan di layarnya hanya satu benda aneh yang matanya  membulat dan gemetar. Badannya sedikit kotor dan ada termometer dimulutnya. Bahkan ada benda kecil yang berbentuk seperti kotoran, tapi berwarna-warni. Yang ini Yokozawa tidak mengerti cara mainnya, jadi dia mengeluarkannya lagi. Dia bosan. Memutar bola matanya. Jengah dengan permainan di hpnya yang membosankan. Yokozawa menyerah memainkan game di hpnya dan meletakkan hpnya begitu saja di atas meja.


Tak lama hpnya berbunyi, di layar menunjukkan pesan masuk. Dibukanya kunci layarnya dan mulai membuka ikon Mail. Setelah dibuka, terdapat pesan dari Kirishima. Sebelumnya Yokozawa sudah diajari Kirishima bagaimana membuka Mail dan cara membalasnya. Jadi jika Kirishima mengiriminya Email, Yokozawa bisa membalasnya. Cukup lama juga Yokozawa mengetikkan beberapa kata untuk dikirimi balik ke Kirishima. 5 menit kemudian baru dia mengirim kembali pesan ke Kirishima. Yokozawa lambat membalas adalah tidak lain karena tombol di layarnya menunjukkan banyak sekali huruf-huruf yang membuat Yokozawa jengkel. Mereka berhamburan dan tidak berurutan sama sekali.



Tak sampai 1 menit balasan Kirishima sudah masuk. Yokozawa yang baru saja ingin meletakkan hpnya di atas meja jadi terpaksa memegangnya lagi. Dan balasan Kirishima membuatnya kesal.


'Lama sekali balasanmu? Ahaha. Kau harus membiasakan diri untuk mengetik di tombol yang hurufnya berhamburan itu, Yokozawa!' balasan Kirishima membuat perempatan siku-siku muncul di sudut dahi Yokozawa.


"Kirishima?" tiba-tiba suara Takano mengejutkan Yokozawa. Sontak Yokozawa menolehkan kepalanya ke belakangnya dan melihat Takano sedang menatap ke layar gadget Yokozawa.


"Aku baru ini melihat kau main gadget" gumam Takano dapat didengar Yokozawa.


"Aku baru saja dibelikan kemarin" ujar Yokozawa pelan, kembali melihat lurus lagi ke depan. Menunduk untuk mulai menulis balasan untuk Kirishima.


"Dibelikan?. Mastermu membelikannya?" tanya Takano berjalan ke arah tempat duduknya dan duduk.


"Tidak. Aku baru saja berkenalan dengannya kemarin, dan kemarin itu juga dia memaksaku untuk menerima hp yang dia belikan untukku" jelas Yokozawa.


"Termasuk gantungan hpnya?" mata Takano teralih ke gantungan hp Yokozawa.



"Iya. Dia membelikanku kembar dengan miliknya tapi dengan warna berbeda. Termasuk hpnya" ujar Yokozawa.


"Heeh. Sebegitu perhatiannya dia padamu. Aku jadi penasaran dengannya" ucap Takano.


Selang berapa menit sekolah sudah mulai ramai. Orang-orang di kelas mereka juga sudah mulai lengkap. Beberapa menit lagi bel pertanda pelajaran akan segera dimulai.


"Kau sudah punya Email, kan?. Kalau begitu aku minta alamat Emailmu" kata Takano.


Yokozawa bingung. Dia tidak tahu cara berkirim alamat Email.


The Worlds Greatest First Love [ COMPLETE ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang