Ch. 14

357 25 1
                                    

Terlihat sepasang anak laki-laki berjalan berdua berdampingan. Yang satu memiliki badan tegap, rahang yang terbentuk tegas dan tatapan matanya yang datar dan terkesan mengintimidasi, namun itu membuatnya terlihat cool dan keren. Sementara yang satu lagi memiliki badan yang sedikit lebih kecil ketimbang laki-laki di sebelahnya. Yang satu ini memiliki mata yang bulat, pipi yang sedikit gembul dan berisi, wajahnya yang bisa dibilang imut itu tengah memerah karena berjalan dengan laki-laki keren di sebelahnya.



Ya. Merekalah Takano Masamune dan Onodera Ritsu.



Mereka sekarang tengah berjalan ke tempat kost mereka berdua. Hanya berdua. Karena mereka adalah sepasang kekasih.



Ya. Sepasang kekasih.



Mengingat tadi pagi Onodera menyatakan cintanya pada Takano dan Takano memutuskan untuk menembak Onodera. Dan resmilah mereka berpacaran.



Dan hari ini mereka pulang berdua ke kost mereka bukan lagi sebagai sepasang kakak-adik kelas, melainkan sebagai sepasang kekasih baru jadian. Bahkan tidak ada satupun dari mereka berdua yang sadar kalau ada yang sedang memperhatikan mereka di belakang.



Bagaimana mereka bisa jadian?. Mari kita flashback ke beberapa saat lalu, tepatnya pagi hari di perpustakaan.



***



-Flashback-



Takano semakin merasa aura di sekitarnya tidak nyaman. Entah apakah hantu atau orang lain yang menstalker dirinya, yang jelas Ia merasa terganggu. Takano sudah mencoba untuk tetap rileks tapi tetap saja Ia merasa sangat terganggu. Sekarang buku yang ada di depannya sudah habis dia baca, masih saja Ia merasa aura stalker yang luar biasa. Takano memutuskan untuk mencari buku baru lagi di rak buku.



Perlahan Takano berjalan mendekati rak demi rak. Ia menuju ke rak buku bagian Novel. Matanya tertuju ke judul-judul buku yang menarik, dan Takano tertarik dengan salah satu buku yang pernah Ia baca dulu. Saat ingin mengambilnya, ada tangan lain lebih kecil dari tangannya ingin meraih buku yang sama.



Takano menolehkan kepalanya ke arah pemilik tangan kecil itu dan menemukan Onodera yang juga terkejut karena Takano berada di sampingnya. Wajahnya memerah, jantungnya dirasa berdegup kencang melihat tatapan datar Takano. Sementara Takano yang melihat sikap salah tingkah Onodera mati-matian menahan diri untuk tidak menyerangnya.



Onodera menundukkan kepala, menyembunyikan wajahnya yang memerah.



"S-silakan ka-kalau se-senpai i-ingin membaca buku...nya... Ambillah" ucap Onodera gugup. Jantungnya berdegup kencang sekali. Sementara Takano terlihat bergeming, tak mengambil buku yang diberikan Onodera.



Jujur saja, Onodera dari awal bertemu dengan Takano, Ia merasa jantungnya berdegup kencang seolah sedang merathon, wajahnya memanas dan suka salah tingkah sendiri. Jika bersama Takano, Onodera merasa nyaman dan selalu ingin bersama Takano. Onodera tak ingin kehilangan Takano, Ia ingin bermanja-manja ria dengan Takano, dan dia tak ingin Takano-nya diambil oleh orang lain.



Karena tidak tahan, Onodera memberanikan diri untuk menyatakan kalau dia mencintai Takano.



"Aku... Menyukaimu, senpai!" ucap Onodera menatap Takano tepat di matanya. Detik berikutnya, seolah tersadar dari apa yang dia katakan, Onodera kembali memerah, menundukkan kepala menyembunyikan rona merah di pipinya.



Takano sempat terkejut sebenarnya dengan pernyataan cinta Onodera padanya. Takano pikir cintanya pada Onodera hanya bertepuk sebelah tangan. Takano ingin menyatakannya duluan pada Onodera, tapi dia takut Onodera tak merasakan hal yang Takano rasakan pada Onodera, lalu itu membuat Onodera menjauhi Takano. Takano belum siap untuk itu. Takano belum siap— tidak. Takano tidak akan pernah siap jika dirinya dijauhi laki-laki yang dia cintai. Jadi Takano memilih untuk diam saja dan menikmati waktu kebersamaannya dengan Onodera.



The Worlds Greatest First Love [ COMPLETE ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang