Ch. 6

366 25 1
                                    

- Yokozawa POV -

Ee, etto desu ne.. Ini ceritanya aku dan Takano berpacaran.. Dan yah.. Entah bagaimana ceritanya... Takano semalam menginap di apartemenku, dan kita berangkat ke sekolah berbarengan. Karena aku berangkat bersama Takano, otomatis aku berangkat ke sekolah agak siangan dari biasanya.

Dan sesuatu yang membuatku jengkel adalah...

Orang-orang menatapku dan Takano dengan pandangan yang sulit diartikan. Mereka menatap kami lekat, seolah kami adalah pemandangan indah untuk dilihat ketimbang tempat lain.

Bagaimana tidak? Takano berjalan di sebelahku, dan tangannya menggenggam lembut tanganku!. Jengkel sekali rasanya. Apa dia tidak risih dilihat dengan tatapan aneh orang-orang!?.

"Hoi hoi Takano, lepaskan tanganku" ucapku geram. Tapi Ia tak menggubrisnya. Aku semakin jengkel. Aku mencoba melepaskan tautan tanganku dengannya tapi Ia justru mengeratkan pegangan tangannya. Sungguh, dia hanya semakin membuatku berdebar diperlakukan seperti ini. Apa dia tidak tahu aku sedang mati-matian menahan rasa malu ku!?.

Kyaaaaaaaa~~!!!!

Ku dengar seperti teriakan-teriakan fangirl dari kejauhan. Suara teriakan mereka semakin nyaring yang artinya mereka mendekat ke sini. Aku mengedarkan pandanganku ke sekitar dan terlihat para sekumpulan cewek Fujoshi sedang berteriak-teriak tidak jelas. Sial. Saat ini aku sedang tidak ingin bertemu dengan mereka.

"Datang" ucap Takano tiba-tiba membuatku menatapnya dari samping.

"Hm?" kataku bingung.

"Mereka. Mereka datang" ucap Takano lagi membuatku mengarahkan pandanganku ke arah yang sama dengan arah pandangan Takano, di depan. Dan aku melihat para Fujoshi berlarian berlomba-lomba mendatangiku dan Takano.

"Kabur" kata Takano datar langsung menyeretku ke jalan yang berlawanan arah dengan kelas kami. Aku hanya mengikuti Takano, karena aku juga tak ingin diganggu para Fujo sialan itu.

Sesampainya di belokan, Takano menyeretku ke jalan sebelah kiri. Ini kan jalan menuju ke wc?. Kenapa harus ke wc?. Tapi aku tetap membiarkan Takano menyeretku ke wc.

Dengan cepat Takano membuka pintu wc, tapi baru saja Takano ingin memegang gagang pintu, pintunya sudah dibuka dari dalam dan menampakkan Kisa-senpai yang memandang kami dengan mata membulat, terkejut.

"Kisa-senpai" ucap Takano pelan.

"Takano-san?" kata Kisa-senpai masih dengan menatap dengan tatapan terkejut.

"Ah! Disana!!" tiba-tiba terdengar suara para Fujoshi.

"Kejaaaaarrr!!!" dengan terburu-buru aku menarik Takano masuk ke dalam wc, Kisa-senpai pun sampai menyingkir. Terlihat di wajah Kisa-senpai masih kebingungan.

Aku menutup kasar pintu wc lalu menguncinya. Berbalik badan dan bersender di pintu wc. Berurusan dengan para Fujoshi memang merepotkan. Tch.

"Ano.. Sebenarnya ada apa ini?" Kisa-senpai angkat bicara.

"Biasalah fangirl" ucap Takano cuek. Aku menghembuskan napas, lelah.

"Haha. Resiko anak tampan. Hehe" kata Kisa-senpai. Takano yang dipuji seperti itu, kenapa aku merasa kesal?.

Memang, kalau diperhatikan Kisa-senpai memang berbeda dari laki-laki biasanya. Dia itu laki-laki, tapi badannya mungil, bahkan lebih kecil ketimbang aku yang masih kelas satu sementara dia kelas dua. Belum lagi, wajahnya yang bisa dibilang cute itu. Ugh. Seketika merasa miris ketika aku sadar aku tak sesempurna Kisa-senpai. Aku menghela napas, lesu. Aku tak bisa menyaingi Kisa-senpai.

The Worlds Greatest First Love [ COMPLETE ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang