11th Story (Tired)

664 84 11
                                    

Latihan 12 jam sehari tentu saja membuat manusia biasa seperti seorang Lee Seokmin itu lelah. Iya dia memang sering disebut kuda tapi ayolah kuda tampan sepertinya juga bisa kelelahan.

Choreographer Seventeen memang sangat perfeksionis dalam hal gerakan. Sekali saja kau berbuat kesalahan maka neraka akan menunggumu. Kira - kira seperti itu penjelasan dari seorang Boo Seungkwan.

Jika kalian adalah orang yang susah berkonsentrasi didunia ini jangan sedih kalian mempunyai teman dia bernama Lee Seokmin. Iya kuda tampan itu susah sekali berkonsentrasi apalagi saat dia sedang dalam mood yang baik.

"LEE SEOKMIN!!!!!" Choreographer Seventeen memang memiliki mata seperti elang.

"Lee Seokmin tangan mu!"

"Lee Seokmin dadamu!"

"Lee Seokmin!!"

"Lee Seokmin!!!"

"Lee Seokmin!!!"

Mungkin sudah lebih seratus kali Seokmin melakukan kesalahan dan dia masih bisa tertawa. Sebenarnya semua member sudah memperingatkannya untuk serius tapi suasana hatinya sedang baik atau bisa dikatakan sedang bahagia.

Soonyoung? Dia lah yang dari tadi meneriaki Seokmin untuk latihan dengan serius, tapi mau bagaimana lagi? Dia sedang bahagia.

"Latihan hari ini selesai, kalian boleh pulang dan Lee Seokmin kau tidak boleh pulang, Daepyo-nim ingin bertemu denganmu." Seungcheol baru saja kembali dari kantor.

Seokmin seketika diam, mungkin saat anggota Seventeen yang lain menegurnya dia masih menganggap itu hal biasa, tapi berbeda saat CEO Pledis sendiri yang ingin berbicara padanya.

"Kau mengerti kan Lee Seokmin?"

"Ne~"

Seokmin menjadi pendiam seketika. Semua member tau jika Seokmin hanya takut kepada CEO Pledis. Semua member menatapnya iba.

"Hyung." Seokmin melirik Soonyoung yang sedang mengelap keringatnya.

"Salahmu sendiri. Aku sudah memperingatimu." Soonyoung memeluk Seokmin sekilas hanya untuk menguatkan Seokmin akan kenyataan yang akan terjadi padanya.

"Kau mau meninggalkanku?" Seokmin menggenggam tangan Soonyoung.

"Aku akan menunggumu di luar gedung yah?" Soonyoung melepaskan genggaman Seokmin.

"Hyung... Jangan pergi"

Seokmin menundukan kepalanya. Dia akan dimarahi lagi kali ini dan ini bukan pertama kalinya dia dimarahi, 1 bulan ini Seokmin sudah kena damprat 4 kali dan kali ini yang kelima mungkin Seokmin akan mendapatkan piring cantik kali ini.

"Annyeong haseyo Daepyo-nim" Seokmin masuk keruangan CEO Pledis itu.

"Lee Seokmin? Ada apa?"

Seokmin menautkan alisnya, Seungcheol jelas - jelas bilang jika dia dipanggil olehnya. Tapi kenapa justru sekarang dia yang bertanya - tanya.

"Tadi Seungcheol hyung bilang aku dipanggil kesini."

"Tidak aku tidak memanggilmu."

"Benarkah?" Seokmin sumringah.

"Kenapa Seungcheol berkata seperti itu? Apa kau berbuat ulah lagi?"

"Hah? Tidak Daepyo-nim aku tidak berbuat ulah, hanya saja aku tidak serius tadi waktu latihan."

Seokmin dan kebodohannya. Daepyo-nim seketika melotot kearah Seokmin.

"Apa?"

"Tidak Daepyo-nim bukan apa - apa."

Seokmin nyengir kuda.

"Yasudah pulang beristirahatlah."

Seokmin membungkuk dan berpamitan.

Meskipun dirinya tidak jadi dimarahi tetap saja dirinya murung, karena kekasihnya itu meninggalkannya.

"Lee Seokmin." Soonyoung menghambur Seokmin.

Seokmin yang masih kaget hanya menatap Soonyoung aneh.

"Ini aku." Soonyoung terkikik.

"Hiks... Hiks... Kau belum pulang? Hiks... Hiks..." Seokmin menangis.

"Kenapa kau menangis? Apakah Daepyo-nim memarahimu habis - habisan?" Soonyoung menghapus jejak air mata Seokmin.

"Tidak hikss... Hiks... Seungcheol hyung membohongiku, Daepyo-nim tidak memanggilku." Seokmin terus menangis sambil memeluk Soonyoung.

"Heh benarkah? Kasihan calon suamiku. Sudah jangan menangis kau jelek seperti kuda tau." Soonyoung tertawa melihat Seokmin menangis.

"Aku memang jelek seperti kuda. . . Huaaaaaaa" Seokmin menangis lagi.

"Hihihihihihihi meskipun kau jelek aku tetap menyayangimu sayang." Soonyoung mengecup mata Seokmin bergantian.

"Sudah jangan menangis lagi." Soonyoung mengusap punggung Seokmin.

"Terimakasih." Seokmin sedikit tersenyum.

"Lalu kau hari ini kenapa? Apa kau bahagia sekali sampai kau tidak fokus seperti itu?" Soonyoung membenarkan hoodie Seokmin yang melorot.

"Aku sebenarnya sangat lelah hari ini tapi aku tidak ingin membuat yang lain menjadi down. Bagaimanapun aku harus membuat kalian tertawa, walapun akhirnya aku terus-terusan dimarahi olehmu tapi sungguh aku hanya ingin kalian tertawa."

"Ahh seperti itu. Ternyata calon suamiku baik sekali. Maafkan kita tidak peka terhadap dirimu." Soonyoung memeluk tangan Seokmin.

"Tidak tidak aku yang seharusnya meminta maaf karna diriku kau jadi harus menunggu diluar." Seokmin memeluk Soonyoung dari samping.

"Tidak apa. Aku akan menunggumu sampai kapanpun Ahhhh... Lee Seokmin apa yang kau lakukan?!" Seokmin meremas pantat Soonyoung.

"Pantatmu semakin hari semakin bulat aku suka ehe. . ." Seokmin berlari menjauh.

"YA!!!" Seokmin dan Soonyoung bermain kejar - kejaran sampai ke dorm.

"Apakah tadi itu Seokmin dan Soonyoung?" Seungcheol membawa cup berisi ramen.

"Iya mereka sepertinya tidak membaca pesan mu hyung." Jihoon menyeruput ramennya.

Seungcheol hyung:
Kalian menyusul ke minimarket yah... Aku akan mentraktir kalian semua hari ini. 😊
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Hai hai hai hai~
Sorry updatenya siangan hehe
Gada mood buat nulis heuheuheu

Kurang semangat sepertinya 😢😢😢

D-14 SeokSoon's 3rd Anniversary nih 😉

Pokoknya gak pernah bosen bilang
"Seokmin itu milik Soonyoung dan Soonyoung itu milik Seokmin"

-honeydew💞

SeokSoon Love Stories (2016)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang