Mempersiapkan pernikahan bukanlah hal yang mudah ditambah jadwal Seventeen yang semakin hari semakin padat. Seokmin dan Soonyoung hanya membutuhkan waktu 1 minggu untuk pernikahan mereka, karena di Korea Selatan belum dilegalkan pernikahan sesama jenis. Maka mereka memutuskan untuk menikah diluar negri.
Hoshi Note yang biasanya dia gunakan untuk membuat gerakan sekarang berubah penuh dengan gambar - gambar pakaian pernikahannya dengan Seokmin. Setiap menyelsaikan satu design Soonyoung akan memperlihatkannya kepada Seokmin.
"Sayang jika seperti ini bagaimana?"
"Bagus tapi jika kau tambah sedikit maka hasilnya pasti bagus."
"Ahh baiklah."
Seokmin sendiri sibuk menguruskan pernikahan mereka dan yang lainnya seperti surat - surat menikah. Seokmin sebenarnya sudah pusing karena harus bulak - balik ke kantor untuk mengurus pernikahannya tapi mau bagaimana lagi? Untungnya Soonyoung selalu menyemangatinya setiap dia kelelahan. Benar - benar calon istri yang baik.
"Kau lelah?"
"Sedikit."
"Mau mandi air hangat?"
"Mandi bersama?"
Soonyoung memukul sayang Seokmin. Lalu mengelus bekasnya.
"Kita sudah berjanji tidak akan melakukannya sampai kita menikah. Kau tidak lupa janji itu kan?"
"Padahal aku merindukanmu sayang."
Seokmin menarik Soonyoung kepangkuannya dan memeluknya dari belakang.
"Akupun sama. Tapi kita sudah berjanji kan?"
Soonyoung berbalik dan mengecup Seokmin. Ide jahil Seokmin tiba - tiba saja muncul, Seokmin menggelitik Soonyoung sehingga Soonyoung tertawa dan disaat yang bersamaan Seokmin melesakan lidahnya. Menautkan lidahnya dengan lidah Soonyoung.
"Ohh..." Chan melihat mereka sedang berciuman dan tiba - tiba suasananya menjadi canggung.
"Maafkan aku mengganggu." Chan segera menutup pintu dan berlari menjauhi kamar Seokmin dan Soonyoung. Tadinya Chan akan mengajak mereka makan malam bersama hitung - hitung pesta lajang untuk mereka berdua.
"Hyung ada apa? Kenapa kau berlari? Dimana Seokmin dan Soonyoung hyung?" Dongjin menahan Chan di koridor.
"Mereka tidak akan makan malam. Mereka sudah makan." Chan terengah - engah.
"Ada apa Dongjin hyung? Mereka makan apa?" Samuel keluar dari kamar mandi sambil mengancingkan celana jeansnya.
"Mereka saling memakan." Chan bergidik saat mengingat hal tadi.
"Chan hyung kau itu pura - pura polos atau bagaimana? Masa kau tidak tau ckckckck." Dongjin menggelengkan kepalanya.
"Sudah kalian berdua masih kecil ayo kita keruang tengah."
Chan, Dongjin dan Samuel pergi keruang tengah.
Seokmin dan Soonyoung masih diposisinya tidak! mereka sekarang pindah ke kasur mereka. Semenjak tahun lalu Seventeen mengubah kamar mereka lagi dan takdir memang sedang baik kepada mereka berdua Seokmin dan Soonyoung sekamar dan hanya ada mereka berdua.
"Seokh...ahh..."
"Ada apa sayang?" Seokmin menghentikan aktifitasnya memilin nipple Soonyoung.
"Aku tidak ingin keterusan. Kau sudah berjanji... Kita akan melakukannya nanti pas malam pertama kita bukan?" Soonyoung tersenyum tulus.
"Tapi aku benar - benar merindukan mu sayang. Semenjak kita memutuskan untuk menikah aku tidak pernah menyentuhmu lagi. Aku rindu menjamahmu, aku merindukan desahanmu, aku ingin dirimu sayang." Seokmin kembali memilin nipple Soonyoung.
KAMU SEDANG MEMBACA
SeokSoon Love Stories (2016)
Short StoryFor SEOKSOON 3rd ANNIVERSARY PROJECT On 24 December 2016. 1 day 1 story! Short story tentang SeokSoon dan pikiran liar author One Shot or Two Shot or Too Hot. Warning!!! Sometimes non-formal! NC!! The author is receh~ NC CHAPTER = PRIVATE CHAPTER ...