Hurt (SALSHA)

18.2K 628 69
                                    

Terkadang yang dulunya sangat dekat bisa menjadi sangat jauh hanya karena rasa

Suasana pagi buta yang cukup bising ini terdengar dari rumah kediaman Nasyifa Salshadila Roferina, anak tunggal dari pasangan pengusaha kaya dan disainer terkenal tuan Sam dan nyonya Andrian. Musik berdentum cukup keras di kamarnya membuat orang-orang rumah merasa terganggu.

Bernyanyi dan berlenggak-lenggok itulah yang salsha lakukan saat ini, entah kenapa hari ini salsha bangun terlalu pagi, dan karena matanya enggan untuk tertutup lagi akhirnya salsha memutuskan untuk mendengarkan musik milik band favoritnya 5second of summer ya sejak dulu salsha memang menyukai itu.

' I dedicate this song to you,
The one who never sees the truth,
That I can take away your hurt,
heartbreak girl.
Hold you tight straight through the day light,
I'm right here,
when you gonna realize
That I'm your cure, heartbreak girl?'

Tap!

Salsha langsung diam dan memandang maminya dengan tatapan 'apa-apan sih!' Karena maminya tiba-tiba datang dan mematikan lagu yang ia putar melalui speakernya.

"Kamu ini apa-apan sih sal?! Subuh-subuh berisik aja! Malu sama tetangga! Otak kamu dimana? Awas kalo berisik lagi mami akan pecahin tuh speaker  kamu itu" Salsha masih tetap memandang tajam maminya meskipun saat ini maminya sedang menyentak-nyentak dirinya

Brak!

Bahu Salsha sedikit naik ketika mendengar gebrakan pintu tertutup sangat keras ulah maminya itu

"Ish apasih ganggu aja, terus kalo musik nya dimatiin gue harus ngapain? Masa iya gue berangkat sekolah pagi-pagi buta, entar yang ada gue dikira tukang sapu lagi di sekolah" gerutu Salsha

Setalah 10 menit berdiam di kamar akhirnya karena merasa bosan salsha memutuskan untuk bersiap-siap kesekolah, biarlah di katain tukang sapu sekolah daripada gabut sendiri di kamar.

"Oiya mending gue line si Anetta sama Welly buat berangkat pagi, biar gue juga nggak gabut sendirian di sekolah" Salsha langsung mengambil ponselnya yang sedang di charger tanpa perduli berapa isi batrai nya saat ini.

*LINE

Group line "korban perasaan"

Wellyyyy Nettaa dateng pagi yaa temenin inces di sekolahh - N.salshadilla.R

Tulis salsha di massage grup line nya yang beranggotakan Welly, Netta dan dirinya

Setelah mengirim pesan singkat itu salsha langsung bergegas mandi dan bersiap-siap ke sekolah.

Di perjalanan menuju sekolah sesekali Salsha cek grup linenya itu, siapa tau Anetta ataupun Welly sudah membalasnya tapi nyatanya dibaca pun tidak

"Inimah alamat planga plongo di sekolah gue" gerutu Salsha

Setelah sampai di sekolah , Salsha mengedarkan pandangannya ke seisi sekolah dia baru menyadari ternyata sepagi ini sudah ada beberapa siswa yang hadir, ya hanya anak rajin dan kutu buku yang datang sepagi ini.

Berjalan menyusuri koridor sembari mendengarkan musik melalui headset itulah yang saat ini salsha lakukan.

Brak!!

Sedang asik-asik nya menikmati alunan musik namun tiba-tiba dari arah tikungan ada seseorang yang tengah berjalan sangat cepat sembari membawa rantang menabraknya, salsha bingung kenapa pagi ini salsha tidak memiliki kesempatan mendengarkan musik dengan tenang.

"Ih nyebelin banget sihh, siapa nih yang nabrak gue" Salsha langsung bangkit dan menarik pundak seseorang yang menabraknya

"Yaampun lo lagi lo lagi, si pembuat masalah!" Salsha sangat menekankan kata 'pembuat masalah' karena memang baginya orang satu ini adalah orang yang paling salsha benci semuka bumi.

"Sal maaf gue nggak sengaja, tadi gue buru-buru, dan nggak liat kalo ada lo disitu" ucap gadis itu sambil membereskan rantang dan isinya yang berserakan

"Lo itu mau pake kacamata segede baskom juga tetep aja ya nggak keliatan, liat nih baju seragam gue jadi ewhh banget banyak sampah nya" Salsha terus memaki maki orang di depannya ini, ya Salsha memang selalu membesarkan masalah bila sudah berkaitan dengan orang ini.

"Sal itu bukan sampah, itu sayuran"

"Mau sayuran kek apa kek pokoknya yang berkaitan dengan lo itu sampah, oiya sampah itu kan harusnya di buang bukan di sayang-sayang" Salsha lantas berjalan mendekati tong sampah kecil di trotoar sekolah lalu membawanya ke depan gadis itu

"Duh karena tong sampahnya kecil dan lo nya gamuat masuk kesini mendingan..." tanpa melanjutkan omongannya Salsha menuangkan ini tong sampah itu ke atas kepala gadis itu

"Cocok deh, perkumpulan para sampah hahaha" gadis itu mulai mengepalkan tangannya karena di perlakukan seperti ini oleh mantan sahabatnya itu

"Mau nonjok gue, tonjok nih pipi mulus gue hahaha bye mantan sahabat ku" Salsha langsung pergi tanpa melihat kebelakangya bahwa ada seseorang yang memlihat ulah jahatnya itu

"Aira lo kenapa?? Kasih tau sama gue? Siapa yang bikin lo kaya gini? Pasti Salsha kan? Iyakan? jawab gue"

Salsha kembali ketempaat tadi karena merasa ada suara yang sangat familiar sedang menyebut namanya

Dan ternyata benar orang itu yang menyebut namanya, seseorang yang juga pernah menjadi bagian dari masa kecilnya

"Kalo gue emang kenapa? Masalah buat lo? Oiya jelas masalah ya kan lo pacarnya dia, yaudah sini kalo lo mau balas perbuatan gue ke pacar lo itu, sini bales gue" Salsha berjalan mendekati laki laki itu yang tengah mengepalkan tangannya

"Lo itu punya otak nggak sih? Cuma gara-gara hal sepele lo jadi sejahat ini! Kalo lo bukan cewek mungkin lo udah gue habisin, asal lo tau gue benci dan nyesel pernah kenal sama lo, gue juga nyesel pernah jadi sahabat lo" laki-laki itu lantas pergi sambil menggandeng aira berjalan menjauh tanpa peduli bahwa saat ini hati Salsha kembali patah karena orang yang ia sayangi justru mengatakan bahwa ia membenci dan menyseal pernah mengenalnya.

"Seandainya lo tau Al, gue juga mau di posisi Aira, yang sejak dulu selalu lo bela, gue iri sama Aira, dia selalu bisa dapetin apa yang gue mau" Salsha memutar tubuhnya dan memandang punggung Aldy dan Aira yang pergi menjauh, ya mereka 2 sosok yang dulu sangat berarti baginya kini bagaikan sosok yang ingin Salsha musnahkan dari muka bumi ini.

956 word for frist chapter, i hope you like, vote and coment. Thankyou so much.

INTUISI [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang