ALSHA

3.1K 278 27
                                    

Takan ada satupun orang yang terbiasa akan suatu kehilangan

Hari ini adalah hari kepulangan salsha dari rumah sakit setelah sepekan menjalani perawatan, meskipun belum sembuh total tapi salsha tetap ingin pulang dan menjalani rawat jalan

"Salsha jangan di paksakan bila saraf dan otot kakimu belum kuat, nanti akan ada waktunya bisa jalan lagi tapi butuh waktu yang lama" ucap seorang wanita muda yang mengenakan jas putih

"Iya dokter" jawab salsha dengan nada malas, karena sudah sejak pagi tadi dokter itu menasihati salsh terus

Setelah dokter itu pergi, salsha menatap kedua kakinya yang dulu ia pakai untuk berjalan-jalan kini hanya diam tanpa bisa digerakan, rasanya ingin sekali bisa jalan lagi seperti dulu, terlebih tangan kanan salsha pun mengalami cidera yang juga butuh waktu lama untuk kembali normal membuat salsha semakin suli bergerak.

"Selamat sore anak mamah"

salsha langsung tersenyum melihat kedatangan orang tuanya dan diikuti dengan kedua sahabat nya welly dan juga netta

"Sal, udah siap pulang?" tanya ayahnya

"siap captain.."

"Pokoknya kamu nggak usah sekolah dulu, kamu homeschooling aja ya sayang" ucap mamahnya, entah sejak kapan mamahnya sangat perhatian kepada salsha

"Iya sal tenang aja kan ada kita, lo nggak usah takut bosen atau nggak ada temen, nanti gue ajarin belajarnya" ucap welly

"Emang lo pinter?"

Perkataan salsha membuat kadar kecriaan welly hari ini langsung memudar

"Hahahaha" semua orang langsung menertawai welly

"Makasih ya kalian masih mau jadi temen salsha meskipun sekarang kondisi salsha seperti ini" ucap mamah salsha

"Iya tante, kita itu sahabat apapun kondisinya akan selalu sama-sama" netta dan welly langsung memeluk salsha, rasanya sudah banyak hal yang mereka lewati sampai mereka saling menyayangi satu sama lain.

"Tetep kaya gini yaa kalian, pertahanin semua yang udah kalian lewati sama-sama, jangan sampai renggang hanya karena masalah kecil" ucap ayah salsha

Salsha dan keluarganya pun meninggalkan rumah sakit, sebenarnya salsha ingin aldy dan aira ikut menjemputnya tapi nyatanya mereka tidak ikut menjemputnya

Sesampainya di depan rumah salsha terkejut melihat pemandangan di depan nya, aldy sedang bersujud di hadapan aira dan aira yang tengah berdiri di samping ibunya yang membawa tas besar sembari menangis

"Mah itu ada apa?" Tanya salsha

"Mah salsha mau turun" ucap salsha

"Ngapain sih kamu ngurusin dia, biarin aja aira pergi, mamah udah pecat ibunya dan mamah udah siapin asisten rumah tangga yang baru!" Sentak mamahnya dengan keras

"Pokoknya salsha mau turun, atau salsha loncat!"

Mau tidak mau mamahnya menuruti dan membawa salsha keluar dengan kursi rodanya

Tapi belum sempat salsha menghampiri merka, mereka pergi begitu saja kecuali aldy yang masih memantung disana dengan mata sembab nya

"Ald kenapa?" Tanya salsha

Tanpa menjawab pertanyaan salsha, mata aldy menatap tajam mamah salsha

"Tante! Tante tuh nggak punya hati ya! Ibu nya aira nggak salah apa-apa tapi kenapa tante pecat dia?! Tante tuh nggak tau terimakasih ya?! Tante fikir siapa yang selama ini jagain salsha dan jadi ibu untuk salsha selama tante sibuk dengan urusan tante?! Aldy kecewa sama tante" aldy pergi begitu saja

INTUISI [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang