Tired (ALDY)

4.6K 301 41
                                    

Seperti merasa lelah untuk memperjuangkan
Tapi belum siap untuk meninggalkan

Baik keluarga aldy maupun salsha dan mamahnya sudah bersiap di dalam mobil untuk pergi kebandara menjemput ayah salsha yang sebentar lagi tiba di indonesia.

Aldy merasa suasana sangat menyenangkan, sudah sejak lama keluarganya dan keluarga salsha tidak berkumpul sejak ayah salsha di pindahkan ke luar negri oleh pekerjaanya

Meskipun sejak tadi salsha tidak membuka suara hanya senyum saja ketika mereka semua tertawa tapi aldy tetap saja mencoba mengajak salsha bicara

Setelah sampai di bandara, mereka semua berjalan bersamaan kedua orang tua aldy dan juga mamah salsha, lain halnya dengan aldy yang mencoba berjalan bersama salsha di belakang

"Sal.." aldy membuka pembicaraan meskipun sejak tadi pembicaraan aldy hanya di acuhkan oleh salsha

"Nggak usah so asik sama gue, dan nggak usah sok baik di depan keluarga kita kalo lo cuma pura-pura" ucap salsha lalu ia berjalan lebih cepat untuk menghindari aldy

Aldy merasa bingung, siapa yang berpura-pura? Ia hanya ingin memperbaiki hubungannya dengan salsha sahabat kecilnya

Aldy membiarkan salsha berjalan lebih dulu di depannya, aldy tau akan sulit mengembalikan semuanya yang telah berubah, tapi apasalahnya mencoba?

Beberapa menit berlalu, aldy melihat pria berumur yang membawa koper dengan senyuman di bibirnya, dan mereka (mama dan papa aldy, dan juga salsha dan mamahnya) menghampiri pria itu dan saling berbincang, dengn gerakan cepat aldy menghampiri mereka semua

"Selamat malam om, apa kabar?" Ucap aldy sembari bersalaman

"Wah baik ald, kamu udah besar ya makin ganteng aja" aldy hanya tersenyum

"Ayah anak ayah tuh salsha bukan aldy, tapi ayah baru nyampe udah muji-muji aldy, bahkan ayah nggak bilang salsha makin cantik" aldy hanya terkekeh mendengar ucapan salsha pada ayahnya

setelah itu mereka semua pulang ke rumah salsha untuk makan malam bersama sebagai acara pertama keluarga aldy dan salsha, sebelum-sebelumnya keluarga aldy dan salsha memang memiliki rutinitas untuk dinner setiap 2 minggu sekali

Di meja makan baik aldy maupun salsha tidak berinteraksi sama sekali, mereka seolah biasa saja tanpa ada masalah tapi dalam hati kecil mereka semua terasa sulit untuk di ungkap dengan kata.

"saya permisi sebentar ya" aldy meninggalkan meja makan dan berjalan ke dapur, dilihatnya aira dan ibunya yang sedang mencuci piring, aldy tersenyum kecil, baginya sedang apapun aira wajahnya akan selalu cantik

"Eh aldy, sejak kapan kamu disitu?" Aldy masih tetap tersenyum sambil memandangi aira, sampai ia tak sadar dengan ucapan aira

"Aldy..." aldy tersentak karena aira mencipratkan air ke wajahnya

"Eum ai, lo udahan belom nyucinya? Ada yang mau gue omongin"

"Oh oke sebentar lagi kok, kamu tunggu di taman belakang aja"

Aldy bersandar pada bangku taman di belakang rumah salsha, matanya menatap jutaan taburan bintang di langit, tapi keindahan itu sama sekali tidak mampu mengobati luka hatinya, tentang hubungannya dengan aira aldy selalu merasa itu hanya sebatas angan-angan impiannya, terlebih tentang orang tuanya yang pasti menentang hubungannya dengan aira, dan aira seperti tidak perduli dengan perjuangannya selama ini, ia hanya mementingkan perasaan salsha tanpa tau tentang apa yang aldy rasakan.

INTUISI [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang