Janji itu terlalu manis untuk gadis bodoh seperti aku
Setelah insiden dengan aldy dan aira, salsha langsung memasang wajah menyebalkannya sepanjang hari, bahkan ketika welly dan netta mengeluarkan lelucon-lelucon receh nya salsha tetap memasang wajah menyebalkannga itu
"Sal lo itu kenapa sih? Dari pelajaran pertama sampe terakhir muka lo cemberut aja, tua lo ntr lama-lama" ucap welly yang kesal karena sejak tadi salsha mengacuhkan pembicaraannya dan menjawab singkat-singkat
"Paliangan gara-gara si aira kamseupay itu kan, incess jadi cemberut aja hari ini"
Salsha langsung melirik netta sejenak lalu menghela nafas
"Iya itu lo tau, gue tuh rasanya pengen bejek-bejek si aira terus gua jadiin empan ayam tau nggak!! Dia tuh selalu aja merusak hari-hari gue dan dia tuh selalu deket-deket aldi" salsha mengeluarkan uneg-uneg nya yang sejak tadi ia pendam
"Bukannya mereka emang deket, tapi katanya sih ada yang bilang mereka pacaran, makanya sal lo lupain aldi napah, kaya nggak ada cowok lain aja deh, itumah lo aja yang bikin ribet diri lo sendiri" salsha langsung menatap tajam welly, tapi memang benar ucapan welly ah tapi seandainya welly tau kronologis kejadiannya pasti dia tidak akan bicara seperti itu
"Jadi lo di pihak aira nih? Yaudah sana gak usah main sama gue lagi, udah gue bilang gue tuh benciii banget sama aira jadi jangan coba-coba ngomingin kebaikan aira di depan gue titik" salsha langsung mengambil tasnya dan pergi meninggalkan welly dan netta yang kini terdiam
"Salshaaaa tunggu, ihh gue minta maaf gue nggak ada maksud buat belain si aira kamseupay itu" salsha tetap jalan tanpa menghiraukan ucapan welly
Kali ini salsha benar-benar kesal dengan semuanya, pada maminya yang tadi merusak mood nya di pagi hari, pada aira yang menabraknya dan menumpahkan makanan, pada aldy yang mengatakan hal menyakitkan dan terakhir pada sahabatnya welly yang mengatakan bahwa aira dan aldi memang dekat bahkan pacaran tanpa welly tau sebenarnya salsha cemburu dan salsha merasa seharusnya dirinya lah yang dekat dengan aldy bukan aira atau siapapun.
***
malam ini salsha berbaring di atas atap rumahnya, malam ini entah kenapa tanpa di undang rasa rindunya dengan aldy hadir menyerang relung hatinya seolah menusuk dan menyakitkan.
Sudah lebih dari dua tahun ia dan aldi seperti seorang musuh tidak lagi seperti dulu saat mereka sedekat nadi.
"Salshaa"
Suara yang sangat familiar bagi salsha, suara yang dulu adalah awal dari perpecahan itu dimulai.
Flashback..
Pagi itu mbok tina harus pergi meninggalkan rumahnya karena harus mengurus suaminya yang sudah tua renta di kampung halamannya, sejujurnya salsha tidak ingin mbok tina meninggalkannya terlebih ialah yang mengurus salsha sejak kecil tapi sebuah takdir perpisahan itu akan selalu ada di setiap sebuah kebersamaan dan saat itu untuk pertama kalinya salsha kehilangan seseorang yang sangat ia sayangi.
"Udah sih cha pake nangis bombay segala, lebay tau nggak" pria kecil itu jengkel sekali karena sejak tadi salsha kecil tidak berhenti menggelayuti lengan mbok tina dan menangis
"Aldy kamu tuh coba deh jadi aku, nanti kalo mbok tina pergi siapa yang bakal jagain gue? Lo taukan mama sama papa gue gimana? Nyebelin tau nggak sih lo" aldy hanga terkekeh melihat sifat manja salsha, apakah ia tidak sadar kalau selama ini aldy juga ikut menjaganya bahkan ketika mbok tina pergi
"Non salsha jangan nangis terus dong, sebentar lagi pengganti mbok akan jadi teman baru non salsha, dia baik kok non sama kaya mbok hehehe"
"Tapi mbok salsha maunya sama mbok nggak mau yang lain" salsha masih terus merengek seakan dunianya selesai tanpa adanya mbok tina
"Euh" aldy langsung menarik salsha kepelukannya yang sejak tadi bergelayut di lengan mbok tina,
"Heh cha kamu anggap aku apa selama ini, kalo mbok tina nggak bisa lagi jagain kamu, kan masih ada aku dan mamah aku yang jagain kamu"
"Tuh non masih ada den aldi yang jagain non, jangan nangis lagi ya nanti mbok jadi nggak tenang di kampung" mbok tina mengelus lembut rambut salsha dan sebenarnya mbok tina juga sedih harus meninggalkan salsha yang sudah ia anggap anaknya sendiri
Tap tap tap
"Nah itu dia bu sri dia yang jadi pengganti saya non" ujar mbok tina sembari menjuk seseorang yang terlihat lebih muda di banding mbok tina yang sedang menggandeng seorang gadis kecil seumurannya
"Hai salsha, pasti kamu salsha kan yang di ceritain mbok tina" gadis kecil itu menyapa salsha yang masih menangis di pelukan aldy
"Kamu kenapa nangis?" Salsha hanya melirik sekilas gadis kecil itu lalu kembali menangis di pelukan aldi
"Hai salsha aku Naira Ayana" gadis itu mengulurkan tangannya namun salsha tetap mengacuhkan nya dan masih tetap menangis
"Aku aldy" dengan semangat aldy justru menyambut uluran tangan aira meskipun sebenarnya aira sedang mengajak salsha berkenalan bukan aldi
"hm hai aldy aku Naira Ayana kamu bisa panggil aku aira" ujar aira sembari tersenyum manis dan tanpa sadar saat itu salsha melihat aldy membalas senyuman itu dengan tulus padahal aldy itu tidak suka senyum pada orang asing dan saat itu juga salsha memiliki insting buruk tentang ia dan aldy
Flashback off
Dengan malas salsha bangkit dan menoleh ke bawah, benar saja itu suara aira dan di samping aira ada aldy yang juga sedang menatap nya saat ini, salsha sangat rindu tatapan taduh aldy yang dulu selalu menenangkannya.
"Lo itu pembohong dy, dulu lo bilang bakal jagain gue ternyata lo sama kaya mbok tina yang akhirnya ninggalin gue" ucap salsha pelan
"Ngapain lo kesini, malam ini nyokap lo nggak bisa pulang, dia harus nemenin gue karena nyokap gue keluar kota, sana pergi.." teriak salsha
Aira malah tersenyum dan berjalan masuk ke dalam rumah salsha dan salsha pun penasaran apa yang akan aira lakukan
Salsha berjalan mengendap ke dapur dan melihat apa yang aira lakukan
'Bu ini pisang buat salsha dari aldy, aira taruh di sini ya'-aira
'Ih bukan dari gue ya, tapi dari lo' -aldy
'Aldy ini beli pake uang kamu'-aira
'Terserah'-aldy
'Em tante ayo pulang, jam kerja tante kan sudah selesai'-aldy
'Aduh maaf ya den aldy tante nggak bisa pulang, non salsha sendirian malam ini'-bu sri
'Yaudah ibu temenin salsha disini, aira berani kok sendirian'-aira
'Aduh bu cewek nyebelin kaya dia ngapain di temnin, lagian udah gede juga, kan ada satpam di depan'-aldy
'Aldy kamu itu apaan sih, biarin aja ibu nemnin salsha di sini, kasian tau dia'-aira
'Manja banget sih tuh orang lebay!'- aldy
'Aduh gimana ya den aldy tapi ibu nggak tega ninggalin non salsha sendiri, nanti kalo non salsha laper tengah malem gimana? Non salsha nggak bisa masak' -bu sri
Salsha merasa sangat kesal saat ini, kenapa aldy berubah? Padahal jelas-jelas dulu aldy bilang akan selalu menjaganya tapi sekarang?
"Udah bu sri kalo mau pulang-pulang aja, salsha berani gak manja dan nggak lebay, udah sana semua pergi TINGGALIN aja salsha sendiri" ucap salsha degan penuh penakanan
"Dan lo aldy! Gue peringatin sama lo gue bukan lagi salsha yang manja dan bergantung sama orang lain, dan asal lo tau sampai detik ini gue masih bisa jalanin hidup gue tanpa bantuan lo, dasar cowok blushit" salsha langsung pergi dan meninggalkan semuanya yang saat ini terdiam
1156 words for this chapter. Thankyou so much yang udah mau baca😂. Keep vote and coment.
KAMU SEDANG MEMBACA
INTUISI [END]
Teen Fiction"Sejak dulu bahakan hingga saat ini perasaanku belum berubah sedikitpun, semuanya masih sama, sama-sama menyakitkan" -salsha "Kenapa semuanya berbeda ketika aku berhasil mendapatkan mu? Rasanya semuanya hilang bahkan lenyap hanya karena ada hati y...