Waktu itu penuh kejutan, salah satunya perpisahan, disaat kita belum siap untuk melepaskan
Gemuruh petir dan derasnya hujan menyelimuti kota jakarta senin malam. Benar hujan memang terkdang mengundang kita untuk kembali bernostalgia tentang masalalu.
Sejak suara gemuruh petir pertama terdengar, aldy langsung menutup buku dan menyudahi aktivitas belajarnya, karena ia tidak akan konsen belajar ketika ada suara bising.
Tap!
Seketika saluran listrik mati, mungkin karena menghindari terjadinya konsleting maka seluruh saluran listrik di komplek edelwiess di matikan berhubung petir yang sangat mengerikan dan angin yang berhembus kencang.
"Aldy tolong ambil senter dy, di kamar kamu ada dua"
"Iya mah bentar"
Aldy langsung mencari dan meraba-raba tempat di sekitarnya dan akhirnya aldy menemukan 1 senter bergambar sizuka dan 1 senter bergambar nobita, ini adalah senter couple miliknya dengan salsha dulu.
Aldy langsung menyalakan kedua senter itu dan berjalan keluar kamar menghampiri mamahnya yang sedang berada di ruang tamu.
Aldy ingat dulu saat mati lampu ia dan salsha akan menyalakan senter bersama lalu memainkanmya dan menyorotnya ke segala arah untuk memastikam tidak ada makhluk gaib, sungguh konyol saat itu, tanpa sadar aldy menggerakan bibirnya seolah tersenyum saat mengingat masa itu
"Ni mah senternya"
"Loh dy, inikan senternya salsha, kok bisa di sini? Kamu nyolong ya?" Ucap mamah aldy, ya dulu memang mamah aldi lah yang membelikan senter couple ini untuk aldy dan juga salsha
"Mah slow dong, ini senternya ketinggalan di kamar aldi waktu itu"
"Yaudah balikin sana ke salsha, liat tuh rumahnya gelap banget, orang tuanya lagi ke padang, sana gih sekalian temenin dia, lagian kamu kenapa sih sama salsha kok salsha udah jarang ke sini" aldy bingung harus menjawab apalagi, mana mungkin ia menceritakan masalahnya dengan salsha sehingga hubungannya dan salsha renggang seperti ini
"Kamu di tolak salsha ya dy? Hayo ngaku sama mamah?iyakan?dy kamu cocok tau sama salsha, gimana kalo mamah jodohin kamu sama salsha?kalian kan udah kenal sejak kecil terus keluarga kita sama keluarga salsha juga udah deket banget" aldy ternganga mendengar mamahnya akan menjodohkan nya dengan salsha
"Mah tapi aldy sukanya sama aira"
"Apaa? Aira?" Aldy langsung kaget karena ia spontanitas mengakui perasaan sukanya dengan aira kepada mamahnya
"Eum mah enggak kok aldy lagi nggak suka sama siapa-siapa hehehe" aldy berusaha memasang wajah jujurnya tapi di hati kecil aldy, aldy tau kalo mamahnya bisa membaca raut wajah aldy
"Dy, mamah kasih tau sama kamu, kita sama aira itu beda level, kamu itu cocoknya sama salsha! Apa kata keluarga kita nanti kalo kamu nikah sama anak pembantu! Pokoknya mamah nggak setuju kamu sama aira dan mamah akan jodohin kamu sama salsha titik!" Bahu mamah aldy naik turun setelah meluapkan emosinya pada aldy anak semata wayangnya yang jatuh cinta pada seorang anak pembantu.
Aldy hanya diam tanpa berani menentang perkataan mamahnya karena selama ini aldy selalu di didik untuk tidak membantah meskipun sejujurnya aldy merasa jika mamahnya terlalu mengatur hidupnya
"Sana anter senternya kerumah salsha, dan kamu temenin dia sampe lampunya nyala, jangan pulang sebelum lampunya nyala" aldy hanya terdiam menatap punggung mamahnya yang kian menjauh
Aldy berjalan keluar rumahnya menuju rumah salsha yang tepat berada di samping rumahnya,
"Pak salshanya ada kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
INTUISI [END]
Teen Fiction"Sejak dulu bahakan hingga saat ini perasaanku belum berubah sedikitpun, semuanya masih sama, sama-sama menyakitkan" -salsha "Kenapa semuanya berbeda ketika aku berhasil mendapatkan mu? Rasanya semuanya hilang bahkan lenyap hanya karena ada hati y...