"Apa kita saling mencintai?"
Jimin masih belum bergeming. Dan Yoongi masih dengan ekspresi ingin tahunya. "Apa aku mencintaimu? Dan apa kau mencintaiku?" lanjut Yoongi. Jimin membalas tatapan Yoongi padanya. "Kenapa kau ingin tahu mengenai hal itu?" Jimin balik bertanya. "Aku ingin tahu apa dasar kita menikah. Apakah itu cinta atau bukan." jelas Yoongi. "Jimin-ssi.. Apa.. Kita saling mencintai? Apa kau mencintaiku dan aku mencintaimu?" Pertanyaan itu kembali Yoongi layangkan. Sementara itu Jimin masih bertahan tidak bicara dan terus menatap Yoongi lekat.
Yoongi merasa lemas saat belum juga mendengar jawaban Jimin. Apa mungkin itu tandanya kalau mereka menikah bukan berlandaskan cinta? Yoongi menundukkan wajahnya entah kenapa. Dia merasa air mata sudah mulai menggumpal di pelupuk matanya. Kenapa dia jadi seperti ini?
"Aku rasa.. Aku sudah tahu jawabannya." Ucap Yoongi pelan. Pemuda manis itu bangkit dari duduknya dan berniat pergi agar Jimin tidak melihat ia menangis. Yoongi berdiri namun belum melangkahkan kakinya. Ia kembali menarik nafas panjang lalu menghembuskannya berat dan kemudian melangkahkan kakinya.
"Aku mencintaimu." Yoongi berhenti berjalan. Dia yakin itu suara Jimin.
"Kau juga mencintaiku." lanjut pria itu lagi. Yoongi merasakan langkah kaki Jimin berjalan menujunya. Dan pada akhirnya saat ini Jimin sudah berdiri tepat di hadapannya.
"Kita saling mencintai. Itu jawabannya." Ucap Jimin dan kemudian semuanya diakhiri oleh sebuah ciuman lembut yang mampu membuat Yoongi tertegun.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Amnesia
FanfictionYoongi ingin dirinya amnesia. ia ingin melupakan hal-hal bodoh bersama Park Jimin I wish that I could wake up with amnesia And forget about the stupid little things. Inspirasi drama korea 18 vs 29 MinYoon/YoonMin greyabugrey