Namanya Kevin

10.9K 490 7
                                    


Pria dengan tubuh tegap
memasuki kelas IPA-1. Pria itu berdiri didepan kelas. Namanya Burhan, ia adalah seorang ketua kelas yang bijaksana, adil, dan sabar. Buktinya Burhan sangat sabar menghadapi tingkah laku anak-anak kelas IPA-1 yang sangat unik bin aneh.

"Woyy guys. Hari ini Pak. Kumis izin gara-gara sakit bisulan" Burhan berteriak didepan kelas dan seketika suasana yang ramai menjadi semakin ramai. Mereka semua berteriak sekeras mungkin, bahkan ada yang naik meja segala, siapa lagi kalo bukan Aldo.

Pak. Kumis merupakan julukan yang diberikan Aldo, pasalnya Pak. Kumis yang memiliki nama asli Pak. Borneo adalah guru Bahasa Inggris yang paling galak dan memiliki banyak cara unik untuk menghukum muridnya yang melanggar aturan. Beliau juga memiliki kumis yang sangat tebal dan hitam, dan kumisnya sering dirapikan mengunggakan sisir kecilnya, membuat siswa-siswi bergidik, pasalnya Pak. Borneo memang sangat alay.

"Woy Do ! Turun lo. Ga punya attitude banget lo" Burhan berkacak pinggang dan memijat pelipisnya yang terasa pusing, melihat tingkah Aldo.

"Do !! kalo dibilangini didedengerin kek. Udah sekolah jarang, masuk-masuk lo buat ulah" Darren kini ikut emosi

"Bacot banget lo berdua. Cocook hehe" Ucap Aldo dengan cengiran khasnya.

Ya, dengar-dengar Burhan dan Darren saling menyukai tetapi Burhan tak kunjung menyatakannya perasaanya.

"Guys kalian diberi tugas buat ngerjain buku siswa halaman 26-31. Dikumpulkan hari ini juga" Burhan berteriak lagi. Namun teman-temannya tidak ada yang menggubris.

Seperti yang biasa dilakukan barisan anak cewek kalo lagi jam kosong yaitu membentuk grup rumpi. Biasanya, kalo anak cewek ngrumpi mulai dari Justin Bieber yang tutup akun instagram sampai nama anak tokek yang sering ganggu jam pelajaran tiap hari. Berbeda dengan anak cewek lainnya, Gladis mengeluarkan novel kesayangannya dan membaca novel kesayangannya itu.

Barisan anak cowok berkumpul dipaling pojok belakang. Smartphone mereka mulai diotak-atik dan setelah itu mereka mulai melontarkan kalimat-kalimat seperti ini

'Woww meen ajib gede banget'

'Anjir mantep banget sumpah'

'Gila bro yang ini bening buanget'

Kalian mungkin sudah tau apa yang dilakukan mereka. Berbeda dengan Cecep yang berkutat dengan buku biologinya.

Darren dan Dera menghampiri Gladis yang asik membaca.

''Dis kantin yuk, bentar lagi bel nih'' Dera mengajak Gladis

''Ayuk''

Gladis bangkit dan berjalan beriringan dengan dua wanita kembar itu.

Darren memesan bakso Bulik Rohmat yang sudah menjadi langganannya.
Taklama Darren membawa dua mangkuk bakso dan di berikan kepada Gladis dan Dera.

"Oh iya Dis, lo kok bisa nemuin kelas IPA-1 ? Dateng lo kemarin juga pagi banget? Padahal kelas IPA-1 ada dilantai 3 dan tempatnya pojok lagi" Dera bertanya pada Gladis

"Oh. Gue kemarin ditolongin sama cowok dengan penampilan urakan, tapi gue ga tau namanya" Gladis acuh dan menyomot baksonya.

"Woooooooy Darren Dera kampreet lo semua. Sebel banget gue. Udah dikerjain Kevin, malah lo tinggal" Suara nyaring itu berasal dari suara Nanda yang lagi marah besar pada Darren dan Dera

"Lo kenapa sih Nda ? Dateng dateng marah-marah. Nih ada temen baru namanya Gladis" Dera menenangkan Nanda dan memperkenalkan Gladis

"Hai gue Gladis" Gladis mengulurkan tangannya dengan tersenyum ramah pada Nanda

TroubleMakerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang