TroubleMaker

Kevin dan Anggara

Panas terik matahari menerpa kulit Gladis, saat itu ia tengah berjalan di trotoar. Gadis dengan rambut yang dibiarkan tergerai menutupi bagian wajah cantikya. Diseka keringat yang membasahi dahi dan pipinya.

Hari ini sepulang sekolah, Gladis berjalan sendiri, karna mamanya sedang keluar dan tidak bisa jemput, sedangkan Kevin ? Entah, dari tadi pagi Gladis tidak menemukan sosok Kevin.

Tiiin Tiin

Gladis menoleh mengikuti arah klakson yang barusan terdengar di indra pendengarannya.
Mobil BMW warna putih berhenti disamping Gladis. Begitupun Gladis, langkahnya ikut berhenti.
Muncul sosok pria yang tidak asing bagi Gladis.

"Kak Anggara ?" Lirih Gladis

"Yuk masuk dis, panas nih. Nanti kamu item"

"E-eee ta-t" Gladis tampak berfikir, takut terjadi sesuatu.

Namun Anggara segera menariknya paksa.

Mobil BMW milik keluarga Kaslavo terlihat begitu mewah ketika melewati beberapa gedung-gedung bertingkat dan melawan padatnya Jakarta.

Hening..

"Dis ?" Anggara memecahkan keheningan

"E-e iya kak ? Ada apa ?"

Anggara berdeham kecil dan tertawa

"Lo tuh lucu yaa" Dengan lancang Anggara mengacak rambut Gladis. Gladis sedikit menengang.

"Btw rumah lo dimana ?"

"Perumahan Puri Indah kak"

Seketika Anggara diam, dan mengingat perumahan itu. Perumahan dimana, ia dan sahabat-sahabatnya berkumpul.

"Kak?" Lamunan Anggara buyar, ketika Gladis memecahkan lamunannya

"Eh-eh iya. Emm btw lo udah punya pacar ?" Sebenarnya dalam benak Anggara, ia sudah mengetahuinya.

"Udah kak" Gladis menjawabnya dengan mantap

"Oh iya kak. Btw kakak kenapa pindah ya. Padahal sekolah kita kan-?" Gladis menggantungkan ucapannya

"Gapapa, pengen ketemu lo aja"

Gladis seketika diam dan teringat Kevin. Sebenarnya ada apa Kevin dan Anggara ?

***

Laki-laki dengan perawakan jangkung tengah manaiki kuda besi merah bertuliskan NINJA. Ia melajukan motornya dengan kecepatan sedang, entah apa yang ada di pikiran Kevin saat ini.

Anggaralah yang membuat mood Kevin rusak hari ini.

Entah kenapa Kevin ingin sekali datang kerumah Gladis.
Dengan cepat ia melajukan motornya menuju rumah Gladis.

Kevin memakirkan motor besarnya didepan rumah bercat abu-abu milik Gladis.

"Assalamu'alaikum Ma" Kevin memang sering memanggil mamanya Gladis dengan sebutan "Ma".
Entah kenapa, Kevin merasakan kengahatan bersama keluarganya kembali, ketika ia mengunjungi rumah Gladis dan bertemu mama papanya Gladis.

"Wa'alaikumsalam. Nak Kevin ? Sini masuk sayang" Dengan ramah Mama Gladis mempersilahkan masuk.

"Gladis ? Sudah pulang Ma ?"

"Belum sayang, katanya tadi masih keluar. Tadi Mama ga bisa jemput, mama kira Gladis sama kamu"

"Maaf ma, tadi Kevin nggak sempet jemput, duh Kevin lupa ma"

"Yaudah gapapa santai aja nak. Mama tinggal sebentar ya"

1 Jam sudah Kevin menunggu kedatangan gadisnya.
Tak lama ada mobil memasuki pekarangan Gladis.
Kevin keluar menghampirinya, dan ketika itu gigi Kevin bergemelatuk, tangannya menggenggam kuat, hingga kuku jarinya memutih. Dengan sigap dan cepat Kevin menghampiri pengemudi mobil BMW putih itu

"Bangsaaaat" Kevin meninju rahang Anggara, dengan segera Anggara memukul perut Kevin.

Gladis keluar dari mobil, dengan cepat ia ingin melerai, namun tenanganya tak kuat

"Gue peringatin sama lo, jangan pernah deketin Gladis" Emosi Kevin naik

"Gue cuman nganterin aja, karna dia tadi jalan sendirian. Lo kemana ha ? Punya cewek cantik, tapi ditelantarin" Selepas mengatakan itu, Anggara pergi

Mata Gladis merah, air mata yang sedari dibendung kini keluar.
"Udah Vin ? Katanya lo mau beruabah tapi apa ? Lo tetep aja Kevin yang nakal, Kevin yang suka berantem" Gladis segera meninggalkan Kevin.

"Diss diss tunggu diss"

Rambut Kevin yang sudah acak-acakan, kini semakin acak-acakan.
Dengan segera Kevin memainkan jarinya, mengotak-ngatik ponselnya

To : Gladis
Maafin saya Dis. Besuk saya jemput jam 10 pagi. Ada yang ingin saya omongin ke kamu

Selepas itu, Kevin segera meninggalkan rumah Gladis.