Lagi ?

9.1K 435 5
                                    

Motor besar berwarana merah itu, kini berhenti di depan gerbang sekolah yang sudah tertutup rapat. Terdengar dengusan dari dalam kaca helm fullface itu. Kevin turun dari motornya dan melangkahkan kakinya ke depan pintu gerbang sekolah yang sudah terkunci rapat.

Jam kini sudah menunjukan jam tujuh lewat lima belas menit. Tetapi Kevin terlihat sangat santai, ia terlihat sudah terbiasa dengan keadaan seperti ini.

Ketika Kevin hendak ingin memanggil satpam, Kevin mendengar suara isakan perempuan namun sangat lirih. Kevin menengok kekanan dan menemukan gadis yang membawa buku ditangannya tengah duduk dibawah pohon yang teduh.
Kevin menghampiri gadis itu.

"Ssssst"

"Ada yang bisa saya bantu?" Kevin memberikan bantuan kepada gadis yang tengah menunduk itu.

Gadis itu mendongak. Gadis itu, gadis yang ditolongnya kemarin. Gadis itu yang menjadi pusat perhatian Kevin dari kemarin.

"Kamu ? Kenapa nangis?" Kevin bertanya lembut kepada gadis dihadapannya.

Gladis menggeleng tanpa menjawab pertanyaan yang dilontarkan Kevin.
Gladis mencium bau rokok yang dikeluarkan dari tubuh Kevin. Ia melirik Kevin, ia memerhatikan pria dihadapannya. Kevin memang pantas jika dijuluki Trouble Maker. Pasalnya lengan seragamnya dilingkin, baju tidak dimasukan, tidak menggunakan dasi, dan dua kancing teratas yang tidak dikancingkan hingga menampilkan kaus hitam dalamnya.

"Ck, kamu telat ?" Kevin bertanya lagi

"I-iya" Gladis menundukan kepalanya lagi

"Yuk ikut saya"

"Ke-kemana?" Gladis terlihat sangat pucat, ia sangat gugup.

'Ck nih cewek, dikirain gue setan apa? ' Kevin ingin tertawa dalam hati.

"Lewat gerbang belakang. Yuk Dis!" Ucap Kevin

"Kok lo tau nama gue ?" Gladis berhenti sejenak

"Ck, kemarinkan saya tanya kamu" Kevin memutar bola matanya

"Udaah yuk" Kevin melanjutkan langkahnya

"Ta-tapi..." Gladis takut jika bertemu guru

"Kenapa ? Nanti kalau kamu tetap disini, sebentar lagi Bu Erna keliling dan akan ngehukum siswa yang telat"

Gladis menggigit bibir bawahnya. Ia sangat takut hukuman. Sebelumnya ia belum pernah telat. Gara-gara ban mobil mamanya bocor, ia harus telat.

"Ayuuuk. Dari pada kamu dihukum"

Gladis masih tetap mematung dan menggigit bibir bawahnya

"Yaudah kalo kamu nggak mau saya tinggal ya" Kevin melangkah meninggalkan Gladis

"E-eh tunggu, gu-gue ikut" Gladis mengejar Kevin.

Kevin menghampiri satpam yang menjaga digerbang belakang. Ia memberi uang dan rokok kepada satpam itu. Hal ini sudah menjadi kebiasaan Kevin. Satpam yang menjagapun patuh kepada Kevin. Akhirnya dibukalah gerbang oleh satpam itu.

"Kamu masuk aja Dis, bentar lagi Bu Erna keliling" Kevin melihat jam yang melingkar ditangannya

"Lo-lo ga masuk ?"

"Saya mau mabal ke cafe bentar, cepetan gih masuk" Kevin sedikit menggertak

Gladis yang sedikit kaget, spontan langsung berlari memasuki gerbang. Dan ia lupa mengucapkan trimakasih pada Kevin.

***

Gladis duduk sambil bertopang dagu. Dari awal pelajaran Bu Fajar, Gladis tidak memerhatikan penjelasan dari Bu Fajar. Ia memikirkan bagamaina cara berterimakasih pada Kevin, boro-boro ngucapain trimakasih, ngelihat Kevin saja, Gladis sudah takut.

TroubleMakerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang