Jadi ?

4K 169 0
                                    


RUMAH SAKIT CIPTO HUSODO


Pria paruh baya itu kini tengah tertidur lemah di Rumah Sakit yang terbilang elite itu. Kepalanya terbentur dan berdarah. Untung saja hanya itu, tidak ada luka parah. Andrean membuka matanya, melihat sosok Dokter Dilan. Kawan lamanya.

"Kenapa sih lo bro ? Pake acara nabrak orang juga ?" Crocos Dokter Dilan ketika melihat Andrean membuka matanya

"Temen sakit juga, bukannya di kasihani eh malah di ledekin"

Andrean dan Dilan memamg terbilang cukup umur. Tapi tidak membuat mereka seperti tua. Bahasanya dan gaya mereka masih seperti remaja dulu. Dilan memang sudah dianggap saudara oleh Andrean. Dilan dan Andrean adalah sahabat dari SMP.

"Tika sama Anggara ada di luar. Trus sama itu ada si Gladis sama temen-temennya Kevin" Ujar Dilan

"Tapi Kevin nggak ada" Kata Dokter Dilan

Andrean tak menjawabnya. Dilan paham dengan raut wajah Andrean yang berubah.

"Mau gue panggilin ?" Tanya Dilan mengubah suasana yang hening.

Andrean mengangguk.

Dokter Dilan berjalan keluar, namun langkahnya terhenti ketika berada di ambang pintu. Dia berbalik menghampiri Andrean lagi.

"Gue tadi nemuin ini di kantung jas lo. Ternyata-" Dokter Dilan memamerkan sebuah amplop putih

"Diem lo" Andrean segera menepis ucapan Dilan

"Oh iya gue minta tolong kasih amplop itu ke Gladis" Andrean berkata lemah

"Oke bro gue ngerti"

Andrean kembali menatap langit-langit. Kepalanya terkadang sedikit terasa pusing. Ia masih saja terbayang akan putranya sekarang.

***

Sembilan hari sudah SMA Nusantara tidak ada keributan sama sekali, tidak ada komplotan yang selalu godain cewek, tidak ada guru yang nangis, tidak ada tawuran, intinya sekolahannya aman terntram damai.
Gladis duduk termangu menatap hamparan rumput yang ada didepannya. Semua siswa sudah pulang, mungkin hanya dirinya yang tersisa. Ia sudah berusaha mencari Kevin, namun hasilnya nihil. Jakarta kota yang luas dengan miliaran penduduk.

"Dis ?" Suara seseorang mengagetkan lamunan Gladis.

"Eh ? Kak Anggara" Gladis sedikit kaget

"Lo belum pulang ?" Tanya Anggara sambil duduk di samping Gladis

"Belum kak. Masih bingung cari Kevin kemana"

"Tuh anak memang selalu nyusahin" Kata Anggara yang membuat Gladis menyipitkan matanya.

"Ya nggak juga sih kak" Ujar Gladis

"Yaudah kak, gue pulang dulu" Gladis berdiri dan perpamitan

"Gue anterin ya"

"Nggak usah Kak, gue mau mampir ke Rumah Sakit, mau jengukin Om Andre"

"Yaudah sekalian, gue juga mau kesana kok" Tanpa ba-bi-bu Anggara menarik tangan Gladis

TroubleMakerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang