Langit tampak mendung, awan hitam menutupi cahaya mentari yang menyinari bumi.
Seseorang tengah duduk di kursi yang di bawahnya terdapat roda. Kulitnya yang dahulu putih bersih kini sudah terdapat kerutan. Wajahnya yang dahulu bening sekarang sudah bekerut.Wanita paruh baya dengan sebucket bunga yang berada ditangannya menatap kosong langit yang menangis. Wanita dengan paras cantik tengah berada di balkon rumah sakit ternama dikota Jakarta. Wanita itu tersenyum kala air itu membasahi tangannya.
"Mah" Seorang laki-laki muncul dari belakang dan berjongkok disamping wanita itu.
"Mama apa kabar?" Kevin mengusap punggung tangan mamanya dan menciumnya
"Mah. Kevin sekarang sudah punya pacar namanya Gladis Anggia Wiratama. Dia cantik mah, sama kayak Cintha" Kevin tersenyum dan mengambil tangan kanan mamanya yang sedari tadi menengadahkan pada air hujan.
"Mama juga lebih cantik. Sekarang semua sudah berubah mah, Anggara sekarang udah gede dia kuat mah, Reza ? Dia tetep jadi anak yang suka ngebully Kevin. Sedangkan Cintha ? Dia masih tidur lamaa banget mah" Wanita yang dipanggil mama oleh Kevin itu tidak berekasi apa-apa. Wanita itu hanya diam dan mentap kosong lurus kedepan
"Kamu ?" Wanita itu mengucapkan satu kata, membuat Kevin mendongak. Namun sekejap wanita itu merasakan pusing yang luar biasa.
"Mah ? Ini Kevin mah. Kevin anak mama. Mah ? Mamah Kenapa ? Dokter ? Dok ? Suster" Kevin celingukan panik
"Kevin ?" Laki-laki dengan jas berwana putih menepuk pundak Kevin
"Dok ? Tolongin mama saya dok" Kevin mengguncang bahu pria dengan jas putih itu
"Biar susuter yang menangani, itu sudah biasa bagi orang depresi"
"Sini duduk Vin" Dokter itu mempersilahkan Kevin
"Kenapa minggu lalu kamu tidak menjenguk mama kamu ? Kamu hanya menjenguk Cintha ?" Dokter Dilan tersenyum
"Maaf dok, saya ada urusan kemarin" Kevin menundukan kepalanya
"Nak kamu sekarang sudah dewasa. Kamu bukan lagi Kevin yang nakal. Mama kamu sekarang sudah mulai menua nak. Dahulu ketika saya masih SMA, papa kamu yang selalu suport saya buat jadi dokter." Dokter Dilan berhenti , menatap Kevin sejenak
"Andrean Pradipta Kaslavo adalah siswa ternakal dan terkaya di SMA, sama sepertimu. Meskipun Anderan kaya dan nakal tapi dia sangat menyayangi temannya termasuk saya"
"Dahulu saya sempat iri dengan papamu, dia punya istri cantik dan putra yang tampan. Namun setelah semua itu terjadi semua beruabah 180 derajat"
"Kemarin mama kamu sempat menyebutkan nama papa kamu. Do'akan semoga beliau cepat sembuh" Setelah mengatakan itu, Dokter Dilan meninggalkan Kevin sendirian
Sejenak Kevin berdiam diri, dibenaknya sudah bisa lega dan teresnyum mamanya sudah mengingat. Namun mengapa hanya tua bangka itu yang diingat ?
Sedangkan Kevin yang hampir setiap hari menjenguk, tak dingatnya sama sekali.***
Wanita dengan paras imut nan cantik dengan jepit putih yang menghiasi rambutnya sedang duduk di cafe dekat dengan tempat bimbelnya. Bingsoo Korean Cafe adalah salah satu cafe kecil yang menjadi favorit Gladis. Entah kenapa setiap pulang bimbel Gladis selalu mampir ke cafe tersebut dan menikmati Sushi.
Dari meja lain yang tak jauh dari tempat duduk Gladis, seorang pria dengan perawakan atletis, rahang yang kokoh, dan juga jambul khasnya mengamati setiap gerak-gerik Gladis. Pria itu juga sering datang ke cafe ala korea tersebut, sudah hampir satu tahun ia berlangganan di cafe tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
TroubleMaker
Teen FictionGladis Anggia Wiratama gadis manis, cantik, dan pintar bertemu dengan seorang cowok bernama Kevin Pradipta Kaslavo murid brandal yang disegani satu sekolah. Yang notabenya adalah badboy SMA Nusantara. Siswa yang paling disegani satu sekolah. Cerita...