Setelah aku menerima surat kak Aga dari ibu, lantas aku berlari ke kamar membawa surat yang ku pegang.
Aku duduk di bangku meja belajar, dan membuka surat itu perlahan demi perlahan.Dear Chara,
Adek, kita memang hanya debang tapi kak Aga sudah menganggap kamu sebagai adek kandung kakak sendiri. Kak Aga berharap kamu bisa jaga diri baik-baik, kakak juga berharap kamu bisa mandiri tanpa kakak. Maaf kakak tadi gak bisa ngantar kamu pulang. Di surat ini kakak mau bilang, kalau kakak suka sama kamu. Tapi, kakak tau kamu gak akan setuju dengan perasaan kakak ke kamu. Kakak sadar kakak cuma sekedar kakaknya chara saja.
Chara, besok kakak mau pindah ke Korea. Kakak tau Korea adalah negara yang ingin kamu kunjungi, iya kan?.
Alasan kakak pindah, karna ayah kak Aga ada pekerjaan di Korea jadi Kak Aga sekeluarga pindah ke korea. Kakak berharap kamu jangan bersedih, kakak minta kamu tersenyum dan jangan menangis. Pasti kamu mau ketemu kakak untuk terakhir kalinya? Iya kan?. Tunggu kakak besok di taman bunga biasanya.
Kakak hanya bisa ngomong seperti ini.Kak Aga
Dugaan kalian dan Kak Aga benar. Pasti aku akan meneteskan air mata. Tak henti-hentinya aku meneteskan air mata. Aku menatap bulan dan bintang, ya kali ini langit sepi tak ada bulan atau pun bintang, karna tertutup awan mendung.
Aku yang menangis, tak sengaja berteriak."Kak Aga jahat!!!" Teriakku sambil melempar diri ke kasur.
Ibukku yang mendengarnya lantas berlari menuju kamarku.
"Chara, kenapa kamu menangis dan berteriak. Apa ini tentang perasaan kamu seperti kemarin?" Tanya ibuku gelisah
"Tidak bu, ini tentang kak Aga. Kak Aga pindah ke korea." Jawabku sambil memeluk ibuku.
"Kak Aga pindah, pantas saja tadi kak Aga berpamitan dengan ibu. Sudah jangan sedih, pasti ada sebabnya kan kak Aga pindah?. Sekarang giliran kamu buktiin ke kak Aga kalau kamu juga bisa dong hidup tanpa dia."
"Tapi itu susah bu" jawabku sambil meneteskan air mata.
"Sebenernya yang kamu rasain juga tentang cinta, ya seperti kamu gak mau kegilangan kak Aga dari dekapanmu. Tapi rasa cinta ini bukan untuk pacar atau gebetan, tapi untuk kakakmu sendiri. Sama seperti ke ibu dan ayahmu." Ujar ibuku perjelas
"Jadi, cinta bukan untuk pacar, atau gebetan saja?" Tanyaku singkat
"Ya tidaklah sayang. Ibu yakin kamu pasti bisa hidup tanpa kak Aga. Karna Tuhan selalu ada disisimu menemanimu. Sekarang kamu tidur saja ini sudah malam. GOOD NIGHT. GBU." Ujar ibuku sambil merebahkanku ke tempat tidur, lalu mencium keningku.
"Good Night too, Mom" jawabku singkat.~~~~~~~
Pagi ini adalah hari minggu, yups hari libur. Aku sudah mempunyai janji dengan kak Aga untuk bertemu di Taman bunga.
Hari ini aku memakai dress biru dengan hiasan pernak pernik dengan rambut lurus terurai.
Aku jalan setapak demi setapak melintasi gang-gang menuju taman bunga itu.~~~~~~~~
Sampailah aku di taman bunga. Taman bunga itu tampak sepi, lekas aku duduk dibangku taman ditengah taman bunga. Kak Aga memang lama, aku hanya mengayunkan kakiku sambil menunggu kak Aga datang.
Tiba-tiba ada siara dari belakang bangkuku."Chara!!!" Teriakan itu membuatku langsung menoleh kebelakang tanpa basa basi.
Aku hanya menatapnya lalu berlari menuju asal suara itu, lalu mendekapnya dengan erat. ya itu adalah kak Aga. Kak Aga yang tadinya hanya melongo, dan sekarang membalas dekapanku lebih keras. Serasa LDR (Long Distance Relationship) yang bertemu lagi dipaparan bunga-bunga yang disinari terik matahari pagi. Perlahan kak Aga membelai rambut lurusku. Yang tadinya aku hanua mendekap, dan sekarang dekapan itu beriringan dengan tangisan. Kak Aga berusaha melepaskan dekapanku.
"Adekku yang manis, jangan sedih. Cantiknya luntur loh." Ujarnya yang bersifat menghibur, justru membuat tangisanku tak bisa dibendung dan justru air mataku mengalir lebih deras.
"Loh. Loh kok makin keras nangisnya" ujar kak Aga sambil mengusap air mata dipipiku.
"Kak..."
"Iya?"
"Kak Aga jangan pergi." Ujarku yang diiringi dekapan erat untuk kak Aga.
Kak aga yang tadinya tegar, sekarang mulai merintikkan air mata, tapi tangisan kak Aga hanya bertahan 6 detik karna kak Aga tak ingin membuat Chara ikut menangis lebih deras, kak Aga langsung mengusap air mata yang tak sempat jatuh ke pipinya.
"Chara, kak Aga gak akan selalu disana, pasti kak Aga tetap main kesini kok." Ujar kak Aga yang membalas dekapanku lebih erat sambil menahan tangisannya itu.
"Tapi kak, aku gak mau kakak pergi" tangisanku tak kunjung berhenti justru setiap kata yang keluar dari mulut kak Aga membuat air mataku mengalir lebih deras."Chara, kamu sayang gak sama kakak?" Tanyanya singkat.
Aku yang masih menangis hanya bisa mengangguk.
"Kamu mau turutin kemauan kakak?"
Aku yang heran hanya menundukan kepalaku.
Kak Aga lekas mendongakkan kepalaku agar bisa menatap matanya dengan kedua tangannya. Lalu berbicara"Kalau kamu mau turutin kemauan kakak, kakak hanya minta satu aja. Kakak minta kamu bisa mandiri tanpa kakak"
Aku yang hendak merintikkan air mata, lekas dihentikan oleh kak Aga.
"Kita kesana yuk, beli ice cream"
Aku yang masih terisak segera menganggukan kepala.~~~~~~~~~~
Pagi ini adalah pagi yang paling aku benci. Karna aku yang menganggap aku mandiri justru aku masih membutuhkan kak Aga.
Tin.tin..
suara klakson motor itu membuatku teringat dengan sosok kak Aga. Aku berjalan lemas menuju pagar rumah.
"Hai chara." Suara amel
"hai. Ada apa?" Tanyaku singkat
"Berangkat denganku yuk."
"Hem.."
"Aku tau Chara, kak Aga pindah ke Korea kan. Ini buat kamu" ujarnya sambil memberi secarik kertas.Chara, berangkatlah dengan amel. Aku tau selama seminggu kamu belum bisa melupakan Kak Aga. Iya kan? Berangkatlah dengan amel. Amel itu sahabatmu. Iya kan?
Kak Aga
"Ini surat dari kak Aga?"
"Ya, lihat saja nama pengirimnya."
"Baiklah, aku ngambil tas dulu"~~~~~~~~~
Hari ini, aku benar-benar kesepian dikelas. Amel sibuk dengan ekskulnya. Aku hanya duduk dibangku sambil melamun. Kali ini aku melamun sambil menatap secarik kertas dari kak Aga. Entah apa yang dilakukan oleh kak Aga sebelum ia bernagkat ke korea.
"Haii. My bestie"
"Apa sih mel."
"Kamu masih natapin kertas itu?"
"Seperti yang kau lihat"
"Kamu kan sudah janji bisa mandiri tanpa bantuan kak Aga apa kau lupa?" Ujarnya sambil merebut kertas itu dari tanganku lalu memasukkannya kedalam tasku
"Ya" jawabku singkat.~~~~~~~~
Malam ini dikamar, aku hanya berharap kabar kak Aga.
Tring...Tring...
Dering telfonku berbunyi lantas aku mengangkat panggilan itu. Ya pupuslah harapanku karna nomor itu tak kukenal.
"Halo. Chara disini"
"Annyeonghaseyo" suara itu seperti suara kak Aga tapi aku tak yakin.
"Annyeonghaseyo, nuguwa hamkke naega malhal su issneunga?" Ya aku bisa sedikit bahasa korea. Jadi aku tanggap dengan bahasa korea.
" sorry what are you talking about?" Ujarnya
"Sudahlah, dari nada bicaramu aku sudah bisa tebak. Kak Aga kan."
"Wuizz, kakak kalah denganmu
Kakak yang sudah sehari disini baru bisa menguasai satu kata "annyeonghaseyo""
"Makanya jangan main-main dengan Chara. Chara dilawan. Hehehehe" ujarku
"Dek, apa kabar?"
"Baiklah, katanya kakak aku disuruh mandiri."
"Baiklah. Ini sudah malam. Kakak minta simpan nomor ini. Ini nomor baru kakak. Good Night honey. Ups, Good night My sister" ujar kak Aga gelagapan
" ehe. Good night too my brother" ujarku
"Hamsahamnida" ujar kak Aga
" gat-eun dong-il" ujarku menutup obrolan kita malam iniTut...tut...
-BERSAMBUNG-
KAMU SEDANG MEMBACA
THE LOVE MONKEY [LENGKAP]
Teen Fiction-TAMAT- last preview 👇 Ada beberapa chapter yang di private jadi kalian harus follow author dulu ya ehehehe. Ini tentang Chara gadis polos yang melewati lika-liku cinta dengan bimbingan seorang kakak tiri Selengkapnya? Read ya guys.