Berlibur

51 6 2
                                    

Kepala sekolah memberi tahu bahwa kami akan mengadakan perpisahan di Yogyakarta.
Tak seperti teman-temanku lainnya yang senang, justru aku mersa bosan.

Hari ini pun tiba aku mengemasi barang-barang. Kali ini aku diantar ayahku, karna aku dan teman-temanku berangkat pagi buta dan berkumpul di stasiun jadi aku meminta diantar oleh ayahku.
Diperjalanan menuju stasiun aku hanya bisa menatap luar jendela kaca mobil. Sambil melamun.
Sesampainya aku di stasiun, aku turun dari mobil sambil membawa koperku, aku berpamitan dengan ayahku. Baru 5 langkah aku berjalan, aku tak sengaja menabrak Dragon.
Aku yang kebingungan hanya diam di tempat tetapi Daragon langsung pergi menonggalkanku.

3 langkah Dragon melangkah menjauh, ia berhenti. Lalu ia membalikkan badannya lalu mendekatiku lagi.

"Lu kenapa diam disini?" Tanya Dragon
"Gua bingung harus kemana"
"Lu gak pernah naik kereta?" Tanyanya lagi
" pernah, terakhir ketika gua kelas 5 SD" jawabku ragu-ragu.
"Huh, kau ini. ayo, sama gua aja" sahutnya sambil menggandeng tanganku.

Entah apa yang aku rasakan hangatnya genggaman Dragon, membuatku teringat kisahku dengannya 1 tahun yang lalu.

"Huh, lu kenapa natap gua sampe kayak gitu?" Sahutnya sambil melepas genggamannya.
"Ah, tidak."jawabku malu
"Dah tuh, ada temen-temen sekelas lu. Sepertinya lu masuk ke gerbong 8 dan gua ke gerbong 4.Untung saja gerbongmu dengan gerbong ku jauh, jadi aku gak akan mikirin kamu lagi "
"Hah? Tadi lu bilang apa?!" Tanyaku
"Sudahlah, cepat sana" ujarnya sambil mendorongku ke arah teman- temanku.

Sudah 25 menit kiranya aku menunggu didalam kereta, aku duduk bersama amel, sudah seperti kacang kami sama sekali tak bisa dipisahkan begitulah kata teman-temanku.

Kereta menderukan suaranya yang bertanda ia akan meninggalkan peron. Disepanjang jalan aku melihat luar kaca jendela kereta, tapi tiba-tiba panggilan alam datang, yups aku kebelet.

Aku berjalan menuju toilet gerbongku, tapi sayangnya ada orang, jadi aku terpaksa jalan menuju gerbong lain. Entah apa yang dibuat Tuhan aku hanya menemukan toilet di gerbong 4 segeralah aku masuk toilet itu.
Ketika aku membuka pintu toilet, ternyata aku tak sengaja memeluk Dragon yang berada didepanku.

"Apa-apaan sih lu, cewe-cewe modus" ujarnya sambil melepaskan pelukanku itu.
" apaan sih, gua gak sengaja" sahutku
"Terus kenapa lu make toilet ke gerbong gua?" Tanyanya
"Tadi gua udah kebelet makanya nyari yang kosong, ya dapetnya disini" sahutku.
"Sudahlah, awas ganggu aja" ujarnya

Entah mengapa setiap kali aku melihat Dragon marah-marah seperti itu, justru membuatku tertawa. Satu persatu aku berjalan menuju gerbongku. Ketika aku duduk kembali dikursi.

"Kok lama? Tadi aku liat dari sini kamu kayak lagi ngobrol sama cowo" tanya amel.
"Ckck. Perasaan kamu saja kali" sahutku sambil tersenyum.
Amel yang kebingungan hanya menggaruk-garuk kepalanya.

~~~~~~~~~

Sudah 6 jam berlalu, akhirnya aku menginjak lantai peron stasiun Yogyakarta setelah sekian lamanya. Segeralah aku berjalan membawa barang-barangku. Entah aku membawa apa sja tapi yang jelas ini berat sekali. Sampai akhirnya aku tak sengaja menginjak kaki Dragon, ketika aku sibuk menggeret koperku.

"Aish, sakit" ujarnya
"Eh, maaf, lu gak apa-apa kan?"
"Sakit nih, lu lagi - lu lagi seneng banget ganggu gua."
"Gu..gua gak sengaja" sahutku terbata-bata.
"Hemm. Sudahlah sini kopernya biar gua aja yang bawa" sahutnya sambil merebut koperku.
"Tidak usah repot-repot, gua bisa kok"
"Gak apa-apa sih. Gua kan cowo"

Entah apa yang terjadi dengan pikiran, dan hati Dragon yang berubah setelah 1 tahun lamanya. Dragon meninggalkan rombongannya demi membawakan koperku. Sampailah aku didepan kamar hotel.

"Sudah sini, makasih ya" ujarku dengan wajah manis
"sama-sama" sahutnya
"Yasudah, gua masuk dulu ya" ujarku sambil melangkahkan kaki ku masuk ke kamar.
"Chara, tunggu dulu." Ujarnya sambil menggenggam tanganku
"Hem?" Tanyaku singkat
"Good Afternoon, se..selamta istirahat" ujarnya terbata-bata.
Aku hanya diam menatapnya sambil mendengar kata-kata itu yang meluncur dari dalam mulut Dragon.
"Good Afternoon too, makasih" jawabku sambil tersenyum.
Lantas Dragon melepas genggamannya lalu aku masuk ke kamar.

~~~~~~~

Sore ini, kami akan pergi ke pantai parangtritis untuk menikmati Sunset. Ketika aku keluar dari kamar, ternyata sudah ada Dragon yang menyambutku. Entah sudah berapa lama ia berdiri di depan kamar.

"Dragon, kamu ngapain kesini?" Tanyaku sambil celingukan
"Hah? Aku nunggu kamu" sahutnya.
Entah aku dan dia tak sadar jika kami merubah tata bahasa kami yang sebelumnya Gua-lu menjadi aku-kamu.

"Nunggu aku?" Tanyaku
"Ya tentu. Nanti di bus kamu duduk denganku saja"
Ujarnya. Kata-kata itu membuat aku membisu.
"Aku gak mau, jika bersama teman-teman sekelasmu."
"Ah. Tidak tadi kata Pak guru duduknya bebas, dan banyak yang pacaran duduk bersama" ujarnya.
Seketika kata-kata itu membuatku membisu. Dan kami juga berada dalam keheningan.
"Ah. Bukan begitu maksudnya." Ujarnya.
Aku yang tidak mengerti hanya diam membisu.
"Ah. " ujarnya pasrah
"Sudahlah. Ayo" ujarnya kembali

~~~~~~~~

Kami berdua berjalan beriringan menuju ke bus. Kami berdua tak menghiraukan orang-orang sekeliling.
Kami lekas duduk di kursi bus.
Perjalanan dari hotel ke pantai parangtritis lumayan jauh. Jadi tak heran jika aku tertidur. Aku tidur dengan kepala bersandar pada pundak Dragon.
Ketika aku terbangun, tiba-tiba.

"Chara, aku boleh ngomong sesuatu gak sama kamu?" Tanyanya
"Kalo mau ngomong-ngomong aja" ujarku
"Hem. Kamu mau gak jadi pacar aku?" Tanyanya.
Aku hanya menatapnya dengan mulut diam membisu.

Deg..deg..

Suara itu mulai timbul lagi dalam hatiku. Entah apa yang barusan aku dengar dan yang aku rasain sekarang. Belum sempat aku menjawab Dragon kembali berbicara.

"Maaf kalau aku terlalu lancang, tapi jenis itu kan? Yang kamu sukain?"
"Hem. Iya. aku bakalan jawab, tapi aku pikirin dulu." Sahutku
" yaudah gak apa-apa, kamu memang harus pikirin dulu." Sahutnya yang akhirnya menjadi kalimat terkhir dalam obrolan di bus. Rasa kantuku yang tadinya menjalar, kini sudah tak terasa lagi.

~~~~~~~~

Beberapa menit telah berlalu. Akhirnya kami sampai di pantai Parangtritis.
Ketika aku menginjak pasir putih di pantai, rasanya rasa penatku mulai menghilang satu persatu.

"Eh my bestie!!!" Teriak amel dari kejauhan
" apa?" Sahutku
"Kamu satu bus sama??..." tanya amel heran
" sudahlah. Ayo kita kesana" bantahku sambil menarik amel.
"Ceritain dong" pinta amel
"Ya. Aku tadi di tembak sama Dragon" sahutku lancang
"Hah?! Kamu yakin?! Trus kamu jawab apa?" Tanyanya sambil menatapku
" belum aku jawab amel." Sahutku.
Tapi tiba-tiba ada suara ari kejauhan.

"Kenapa kamu belum jawab pertanyaan itu?"

-BERSAMBUNG-







THE LOVE MONKEY [LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang