Bunyi ketukan jendela yang terdengar sontak membuatku terkejut. Aku yang masih menggenggam handphone lantas langsung menaruhnya diatas rak.
Pandanganku jatuh tepat di sela-sela tirai jendela yang memperlihatkan mata indah seseorang, aku yang penasaran langsung membuka tirai jendela itu.
"Haii. Main salju yuk." Ujar Dragon.
Aku yang melihatnya menempel dijendela hanya diam terpaku sambil mengerutkan keningku.
Tentara? Tentara macam apa ini? Apa dia membayar jabatan mayornya itu dengan uang sogokan? Jelas-jelas kamar aku ada di lantai dua tapi dia bisa memanjat? Bahkan gak ada tangga sama sekali disini. Batinku.
Aku yang melihatnya memberi kode agar jendelanya dibuka, aku lantas membuka jendela itu.
Aku yang masih diam membisu lantas menghancurkan dinding es diantara kami berdua.
"Ka--"
"Ya, aku manjat. Apa kau lupa jabatan letnan On The Way mayorku?"
"Tapi gak gini juga."
"Ini yang namanya pengorbanan. Ayolah kita main salju." Pinta Dragon.
"Gak ah, dingin."
"Namanya juga salju Chara." Ujarnya sambil mengacak-acak rambutku yang awalnya berantakan menjadi lebih berantakan.
"Yaudah aku keluar dulu." Ujarku sambil melangkahkan kaki kearah pintu kamar, namun langkahku terhenti saat Dragon menahanku.
"Mau kemana?" Tanya Dragon.
"Keluar." Jawabku sambil menaikkan kedua alisku.
"Lewat sini aja." Jelas Dragon.
"Lewat mana?" Tanyaku bingung.
"Ya jendela."
"What?!."
"Iya kamu turun dengan merayap sepertiku." Perintah Dragon.
"Mau kau jadikan apa aku?"
"Biar hebat seperti ku. Sudah ayo cepat."
Aku yang masih tidak yakin hanya diam terpaku sambil melihat Dragon turun duluan.
"Kok turun duluan sih?!"
"Nanti kalau kamu jatuh aku udah siap dibawah."
"Baiklah."
Aku mengumpulkan semua nyaliku, perlahan aku menaikan satu kakiku ke arah kerangka pintu dan menggenggam daun jendela dengan erat.
"Hati-hati ya." Seru Dragon dari bawah.
Perlahan aku turun dengan merayap, ditengah aku turun aku melihat bintang kecil yang menggelikan. Ya, itu kecoa!
"Kecoa!!" Seruku sambil melepas satu genggamanku yang masih menggenggam sela-sela dinding.
"Jangan kamu lepas! Nanti malah jatuh." Ujar Dragon.
"Tapi aku takut kecoa Dragon!"
"Itu hanya kecoa tak berdosa."
Perlahan aku kembali merayap turun sambil melihat keberadaan kecoa itu, tapi apa yang terjadi? Seketika kecoa itu membuka sayapnya lalu terbang. Ketika melihat kecoa itu terbang aku hanya menatap melotot kearah kecoa tak berdosa itu. Tapi semakin aku menatapnya kecoa itu terbang ke arahku lalu hinggap dijemariku.
"Argh!! Kecoa!!" Teriaku sambil melepaskan kedua genggamanku itu.
Lantas aku jatuh, tak menghiraukan seberapa sakit aku jatuh. Jelas-jelas aku geli sama kecoa, apalagi melihatnya bisa terbang.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE LOVE MONKEY [LENGKAP]
Jugendliteratur-TAMAT- last preview 👇 Ada beberapa chapter yang di private jadi kalian harus follow author dulu ya ehehehe. Ini tentang Chara gadis polos yang melewati lika-liku cinta dengan bimbingan seorang kakak tiri Selengkapnya? Read ya guys.