Chapter 01

268 14 0
                                    

  "Maaf kalau ini mendadak. aku ... suka padamu"

                             . . . . .

  "Aku berangkat!"
  "Ha Soo, pagi" 
  "Pagi"
  Seperti biasa Ha Soo dan kedua sahabatnya Sang Hwa dan Jehwa berangkat Sekolah bersama. Selain rumah mereka dekat ya memang ini sudah kebiasaan mereka.
  "Pagi, maaf aku lama ya?" Ucap Ha Soo.
  "Tak masalah"
  "Tak masalah, kok" balas kedua sahabatnya. Mereka pun bergegas menuju sekolah.

Di perjalanan

   "Jam pertama kita apa ya?"
tanya Ha Soo.
   "Bahasa Inggris, katanya akan ada ulangan"
   "Benarkah?"
   "jadi"
   "Jadi?"
   "Mingyu-ssi ... Apa kau sudah mengatakannya ... perasaanmu!" Tanya seorang sahabatnya yang dibalas hembusan nafas kasar dari mulut Ha Soo.
   "Aku ingin curhat dengan kalian"
ucap Ha Soo sedikit lesu.

                      ... flashback ...
   "Aku suka padamu"
Kata seorang gadis sambil menahan malunya, karena rona merah dipipinya mulai muncul.
   "Ta- .. ta- .." ucapnya lagi
   "Ta?" Balas namja didepannya dengan bingung.
   "A-emm ta-Tapi bohong!" Ha Soo pun terpaksa berbohong dan dia hanya tertawa untuk menutupi kegugupannya.
   "Mana mungkin! Apa kau terkejut!?"
   "Ha Soo-ya kau itu ..." balas lelaki itu dengan wajah kesal.
   "Aku hanya sedang latihan ... untuk menyatakan perasaanku ... Mengerti?" Kata gadis itu berbohong.
   "Eh latihan?" Balas lelaki itu sedikit kecewa.
   "Hei, apa aku cantik? Apa hatimu berdetak kencang" ledek Ha Soo.
   "Jangan menatapku dengan wajah seperti itu, Mianhe" ucap gadis itu pada lelaki didepannya yang terus memandanginya, lelaki itu terus memandangi Ha Soo dan wajah lelaki itu semakin mendekat kearah wajah Ha Soo.
   "Aku akan serius" Ucap lelaki itu tiba-tiba membuat rona merah dipipi gadis ini kembali muncul.
   "Tapi bohong" ucap lelaki itu lagi sambil memukul kening Ha Soo dengan telapak tangannya.
   "Oi"
   "Kena kau" ledek lelaki bernama mingyu . Lelaki ini berjalan sambil terkekeh menahan tawanya.
   "Jadi siapa pria yang beruntung ini" tanya Mingyu pada Ha Soo. Gadis itu hanya terdiam sambil berpikir apa yang harus dia katakan. Lalu Ha Soo mengikuti langkah pria didepannya, ia memukul punggung belakang pria itu sambil seraya berkata.
   "Mana mungkin aku bisa mengatakannya padamu!" Mingyu yang mendengarnya itu hanya diam. Sambil menahan sakit dari pukulan Ha Soo.
   "Hei, bantu aku latihan dong!"
   "Mau bagaimana lagi" jawab Mingyu pasrah.
   "Baiklah!" balas Ha Soo dengan semangat.
   "Tapi kau harus mentraktir ramen" ucap Mingyu.
   "Apa?"
                   ... flashback off ...

   "Kemudian, saat pulang kami beli ramen di stasiun ... rasanya enak sekali walaupun aku yang membayar semuanya"
   "Eh"
   "Begitu rupanya"
Balas Jehwa dan Sang Hwa mereka berdua bingung dengan sahabatnya yang satu ini.
   "Huaa- ini BURUK!" teriak Ha Soo.
   "Rapatkan kakimu, kamu ini wanita lo" Ucap Jehwa membenarkan kaki Ha soo yang terbuka lebar (mengangkang).
   "Jadi begitu, kau menyerang tapi langsung mundur, ya?" tanya Sang Hwa pada Ha Soo.
   "T-tidak, ini hanya taktik, aku hanya mundur sementara! ... Oh iya, Jehwa, bagaimana dengan S'coups?"
   "Eh, aku? ... biasa saja kok"
   "Apa maksudmu biasa?" tanya Ha Soo lagi.
   "Biasa ya biasa ... Bagaimana denganmu, SangHwa?" Kata Jehwa.
   "Aku ... sebelum itu, kita harus membuat rencana agar Ha Soo bisa menyatakan perasaannya, 'kan? Apa yang harus dilakukan dia setelah ini?" Jawab Sang Hwa sebenarnya mencari alasan.
   "Terima kasih, Sang Hwa! Yosh, aku akan berjuang!" Ucap Ha Soo semangat sambil mengepal tangan yang diarahkan keatas.
 
Di Sekolah

Pov Dino
Ngantuk.
   "Pagi!, Pagi!" glek
Suara gadis itu aku melihatnya sedang berjalan masuk kelas.
   "Pagi, Sang Hwa" kata teman wanitanya yang rambutnya dikuncir dua keatas bernama Jieun.
   "Pagi" Balas Sang Hwa sambil tersenyum pada teman wanitanya itu.

    Sang Hwa, Selamat pagi! ... Bahkan hari ini kau seperti bidadari - batin Dino.

Cepat katakan dengan lantang "Selamat pagi, Sang Hwa!" seorang ditelinga sebelah kiri berbisik.

   "Mu-mustahil!" teriakku.

Kau sudah memendam perasaanmu selama dua tahun,'kan? Cepat tembak saja bisik seorang ditelingaku lagi.

   "Mu-mustahil mustahil mustahil! Aku belum pernah berbicara dengannya, Bagaimana bisa aku menembaknya" Kataku pada suara itu.
   "Huaa" hampir saja Sang Hwa melihatku. aku bersembunyi di belakang tembok depan kelas.
   "Aku terlalu lemah" Aku pun memilih untuk pergi meninggalkan kelas.

  Hei itu siapa? Apa dia murid sekolah ini. Bukankah dia tampan. Ucap para gadis disebelahku. Aku pun menengok kebelakang.
   "Bersedia, siap ... Pagi!" Ucap pria itu.
   "Ja-jangan dia ... Jeonghan?"

  tapi gaya rambutnya seperti perempuan bukankah ..? Pikir Dino.

   "Tunggu, Jeonghan ... apa kau memotong rambutmu?" Tanya Sang Hwa.
   "Ne"
   "Kau terlihat tampan" ucap Sang Hwa.
   "Benarkah?"

. . . .
Eoh, Sang Hwa tersenyum mengatakan itu - Dino.

Wah Jeonghan terlihat berbeda sekali - Sang Hwa.

Kemana dia? - Jeonghan.
. . . .

Tbc~
Thanks for vote>< Jangan lupa comment:)
Hehe ini ff pertama maaf kalo jelek yah^-^
terima kasih c:

Yes, Say I Love You [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang