Chapter 12

28 5 0
                                    

   "Sang Hwa-ssi!" Panggil Dino orang yang dipanggil pun menengok.
   "Dino-ssi?" Ucap gadis, Dino masih berlari menghampirinya, setelah sampai didepan Sang Hwa dengan nafas Yang masih belum terkontrol Dino berkata.
   "Um ... Ada yang ingin aku bicarakan padamu! Nanti sepulang sekolah jam 04.15 maukah kau menungguku diruangan seni?" Ucap Dino dengan nafas yang masih tak terkontrol karena sedaritadi dia berlari mencari Sang Hwa.

Seketika pipi Sang Hwa berubah menjadi merah dia kaget atas perkataan Dino karena terlalu kaget dia hanya menanggapi Dino dengan anggukkan.
   "Kalau begitu sampai nanti" gumam Dino tersenyum.

   Aku mengatakannya! Aku mengatakan padanya - batin Dino.

   Ini kali kedua aku berbicara pada Dino. Apa ya, yang ingin dia bicarakan - batin Sang Hwa.
                            . . . . .

   "S'coups-ah DVD yang kau pinjamkan kemarin ... sangatlah-" Perkataan Jehwa terputus karena melihat S'coups yang sedang bicara dengan Jeon-seam.
   "Maaf, Aku ingin bicara dengan Jeon, Jadi bisakah kau pulang duluan Jehwa" Ucap S'coups.
   "Hei, kau harus memanggilku Seonsaengnim disekolah" Ucap Jeon-seam.
   "Aneh sekali jika aku harus memanggilmu seperti itu"
   "Kalau kau tidak suka, kau bisa memanggilku profesor Jeon Jungkook"
   "Haha- ya yaya .... Mianhe Jehwa" Ucap S'coups sambil melambaikan tangannya.
   "Tidak apa-apa ... Jangan bertengkar dengan Seonsaengnim kita!" Ucap Jehwa.
   "Aku tidak akan bertengkar dengannya" Ucap S'coups sambil mengelus puncak rambut Jehwa.
   "Yah, Kalau begitu aku pulang dulu" Ucap Jehwa meninggalkan S'coups
   "Ya"
   "Apa kalian berpa-"
   "DIAMLAH! Mulutmu bau rokok bukankah kau sudah berhenti merokok?" Ucap S'coups.
   "Karena keadaan orang dewasa, aku menghabiskan 3 permen setiap 2 rokok"
   "Huh! Aku tidak mengerti"
   "Apa kau mau permen" Ucap Jeon-seam memberi permen pada S'coups.
   "Tidak, aku bukan anak kecil" Ucap S'coups menolak permen.
   "Karena kau berpikir masih seperti anak-anak. Kau masih punya banyak waktu"
   "Huh?"
   "Masa-masa bersekolah singkat, lo. Kau tidak bisa mengulanginya seperti nonton film ataupun mengeditnya. Kau harus mengatakan apa yang ingin kau katakan jika semuanya telah berakhir, sudah terlambat untuk menyesal" Ucap Jeon-seam.
   "Apa ucapanmu itu berasal dari pengalaman?" Tanya S'coups
   "Orang-orang masa lalulah yang mengatakannya, penyesalan datangnya belakangan. Kau takkan tahu apa yang kau miliki sampai kau kehilangannya jadi, lakukan yang terbaiklah dimasa remajamu. Makan permen sana dan katakan padanya kalau kau menyukainya" Ucap Jeon Jungkook-seam memberi permen disaku S'couos dan langsung pergi meninggalkan S'coups.
   "Jangan ikut campur urusanku" Teriak S'coups.

                               . . . . .

   "Tumben kau tidak bersama S'coups?" Tanya Ha Soo kepada Jehwa.
   "Dia ingin berbicara dengan Jeon Jungkook-seam, aku melihat mereka bertengkar tapi menurutku S'coups menyukai Jeon-seam" Balas Jehwa.
   "Suka, ya? ... mereka berdua punya hubungan yang mencurigakan" ledek Ha Soo.
   "Tunggu, Ha Soo-ya. Bukan itu maksudku" Ucap Jehwa.
   "He-hehe, Mian. Tapi tenang saja pria itu tidak dihitung sebagai sainganmu!"
   "Sudahku bilang, bukan itu maksudku"

                               . . . . .

   "Kalau kau tidak mau, bilang saja padanya"
   "Huh?"
   "Soal latihan mengungkapkan perasaan. Sampai kapan kau mau terus-terusan menolongnya?" Tanya S'coups kepada Mingyu.
   "Sampai dia menembak seseorang" Jawab Mingyi.
   "H-uem... kau sangat baik, ya" Ucap S'coups.
   "Aku sudah berjanji untuk membantunya" Ujar Mingyu.
   "Jika semuanya telah berakhir, semua telah terlambat untuk menyesal. Jujurlah pada seseorang yang kau cintai" Ucap S'coups.
   "Aku tidak mau mendengarnya darimu .... aku takkan mengungkapkan perasaanku" Gumam Mingyu membuat S'coups yang sedang terfokus dengan laptopnya pun menengok.

  
Tbc~
thank for reading and Vote
Jangan lupa comment juga
Kamsahamnida c:

Yes, Say I Love You [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang