Chapter 11

22 5 0
                                    

   "Selamat siang anak-anak" Ucap Jeon Seonsaengnim yang baru saja datang bersama Mingyu.
   "Selamat siang" Ucap para murid sambil membungkukkan badannya.
   "Sebelum pembelajaran dimulai ... kita kedatangan murid pindahan. Silakan masuk" Ucapnya kepada seseorang yang sedaritadi diluar menunggu.
   "Ne" Ucapnya melangkah mendekat Jeon Seonsaengnim.
   "Perkenalkan dirimu" suruh Saem pada yeoja itu.
   "Ne, Annyeong Songhye imnida ... Semoga kalian bisa berteman baik denganku" Ucapnya.
   "Umm .. Silakan Songhye duduk di sebelah Jieun" Ucap Seam menunjuk kearah Jieun yang terlihat duduk sendiri.                        
  "Mingyu beritahu tempat Jieun. semoga kalian bisa berteman baik dengan Songhye. Yasudah pelajaran hari ini kita mulai" Ucap Saem. Jeon Seonseangnim pun memulai pelajarannya.

                         . . . . .
  
   "Hei, Ha Soo apa kau tidak sedih melihat Mingyu bersama anak baru itu?" Tanya Jehwa.
   "Iya sih sedih tapi mau bagaimana lagi Jeon-seam menyuruh Mingyu mengantarnya keliling sekolah" Ucap Ha Soo menenggelamkan kepalanya ke meja.
   "Yasudah jangan dipikirkan. Mending sekarang kita makan, Aku bawa bekal" Ucap Sang Hwa.
   "Ye, Ha Soo ayolah ... hei, Sang Hwa apa kau membuatnya sendiri?" Tanya Jehwa melirik bekal yang dibawa Sang Hwa. sambil menarik tangan Ha Soo agar bangkit dari duduknya. Akhirnya usaha Jehwa berhasil membuat Ha Soo bangkit dari duduknya.
   "Ne, sepertinya sekarang eommaku sedang sibuk jadi tidak sempat membuat bekal untukku" Balas Sang Hwa mereka pun berjalan keluar kelas.

Dino tengah membuka kotak bekalnya lalu berhenti ketika mendengar percakapan Sang Hwa. Jeonghan yang melihat temannya itu langsung mendekat dan merangkul Dino mengajaknya untuk memakan bekalnya bersama di taman belakang Dino pun menyetujuinya.
   "Hei, Jeonghan. Apa kau suka pada Ha Soo" Tanya Dino masih mengunyah makanannya.
   "Apa, kau bisa menebaknya?"
   "Entah mengapa, rasanya kita ini sama. Tidak, kau berbeda. Kau luar biasa, kau bisa merubah dirimu jadi seperti ini" Ucap Dino.
   "Dalam hatiku berkata aku harus berubah karena masih ada kesempatan daripada menyesal karena tidak melakukan apapun. Kurasa aku melakukan semuanya yang aku bisa daripada menyesalinya nanti. Meski aku tahu, aku tidak punya kesempatan tapi aku tidak bisa terus berdiam diri, itu membuatku frustasi" Ucap Jeonghan.
   "Dino-ssi kau suka pada Sang Hwa, 'kan?" Tanya Jeonghan. Dino langsung melirik kearah temannya.
   "Apa? Um-uh ..." Ucap Dino tidak percaya pada temannya karena mengetahui rahasianya.
   "Sejak saat upacara penerimaan ... aku hanya pernah bicara padanya sekali. Belum lama ini aku bicara padanya, Tapi hanya berbicara tentang rambutnya" Ucap Dino lesu.
   "Selangkah lebih maju" Ucap Jeonghan.
   "Tapi aku hanya bermuram tanpa berani menyatakan perasaanku padanya. Akhirnya aku merasa cemburu aku muak dengan diriku sendiri" Ujar Dino
   "Tapi kau suka padanya, 'kan? Perasaanmu itu nyata kau masih punya kesempatan, Kesempatanmu tidaklah 0%. Ayolah tetap semangat" Ucap Jeonghan menyemangati temannya itu.
   "Apa aku bisa berubah?" Tanya Dino pada Jeonghan.
   "Sekali kau berpikir "aku ingin berubah" itulah awalnya" Jawab Jeonghan.
   "Aku ingin berubah, karena aku tidak ingin melihat Sang Hwa menangis lagi. Yang aku inginkan adalah ..." Ucap Dino lalu bangkit dari duduknya.
   "Dino, Hwaiting!" Ucap Jeonghan.
   "Gomawo-yo Jeonghan-ssi" Balas Dino.

Dino berlari meninggalkan Jeonghan dan pergi menemui Sang Hwa. Sekarang Dino sudah memiliki nyali untuk bertemu Sang Hwa.

Tbc~
Jangan Lupa Votement terima kasih c:

  

Yes, Say I Love You [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang