Part 8

263 23 0
                                    

Now I’m trying to let you go
I need to be stronger so I won’t shed tears
Even if my heart hurt, I need to let you go
I hate this reality
I hate that I have no strength
That I get when I see you

Dering sebuah ponsel berbunyi memenuhi seluruh ruangan, membuat sang empunya ponsel tersebut, moonbin, segera mengambil ponsel yang tergeletak di atas meja, di layar tertulis nama sang pengirim pesan
"from: Yeoreumie",
moonbin dengan terburu-buru membuka pesan tersebut. Untuk pertama kalinya setelah 3 minggu, akhirnya yeoreum mengirimkan pesan padanya.

'Aku ingin bicara dengan mu, bisa kah kau keluar sekarang, aku ada di depan rumah mu'

moonbin melihat ke halaman depan melalui jendelenya, yeoreum benar-benar ada dibawah, ia segera memakai jaket dan membawa syal, karena musim gugur sudah tiba dan udara sudah semakin dingin.

Hatinya berdegup dengan sangat cepat, 'berhentilah berdegup seperti ini'.

***

Yeoreum dari tadi terus saja berusaha menenangkan dirinya, berulang kali dia meyakinkan dirinya bahwa yang dia lakukan ini benar, dia harus memperbaiki hubungannya dengan moonbin begitu juga dengan jieun, apalagi sebentar lagi mereka akan ujian masuk perguruan tinggi, yeoreum tidak mau terganggu dengan masalah seperti ini, lebih baik diselesaikan sekarang juga, walaupun lagi dan lagi dia harus menahan perasaannya terhadap moonbin, tapi ini lebih baik dari pada membiarkan masalah ini terus berlanjut.

Yeoreum mengeratkan coatnya saat tiba-tiba angin berhembus menerpa tubuhnya. Terdengan sebuah suara pintu besi terbuka, yeoreum menoleh kearah suara tersebut dan melihat moonbin menggunakan coat putih dan sweater biru didalamnya sambil melihat ke arahnya, menatapnya dengan hangat,menghilangkan udara dingin disekitarnya, membuat yeoreum merasa hangat, 'dia terlihat tampan' batinnya,

'Ahn yeoreum sadarlah, kembali ketujuan awal kau datang kesini, lupakan moonbin, perbaiki hubungan kalian'.

Moonbin berjalan mendekati yeoreum, jantung yeoreum terus berdebar sangat cepat

'berhentilah berdebar aah ini sangat menyebalkan'.

kini mereka berdiri berhadapan, tidak ada yang bersuara sedikit pun, canggung rasanya, yeoreum menundukkan wajahnya mengumpulkan semua keberanian, menghirup udara dan menghembuskannya perlahan, lalu mendongakkan kepalanya memandang wajah moonbin, yang sedari tadi memperhatikannya

"Bin-a bisakah kau melupakan ucapan ku yg waktu itu, soal perasaan ku, lebih baik kita lupakan soal itu, maaf membuat mu terkejut, aku rasa aku kelewatan waktu itu, aku mau kita bersahabat seperti dulu"

*****

"Aku mau kita bersahabat seperti dulu"

kenapa rasanya sakit ketika mendengar ucapan yeoreum. Moonbin hanya diam, dia kecewa. Yeoreum mengulurkan tangan kearahnya tanda berbaikan dan memulai hubungan yang baru diantara keduanya, memulai hubungan 'persahabatan' yang lebih baik.

'Apakah karena laki-laki itu?'

moonbin hanya bisa tersenyum tanpa menyambut uluran tangan yeoreum. Ia mendekat kearah yeoreum, melepas syal yang ada dilehernya dan memakaikannya pada yeoreum lalu mengacak-acak rambut yeoreum, sang empunya rambut hanya bisa mengerucutkan bibirnya sambil menahan tangan moonbin agar berhenti merusak rambutnya yang rapih. dia rindu saat- saat seperti ini dia rindu dengan ekspresi cemberut yeoreum saat ia mengacak-acak rambutnya.

******

Wajahnya benar-benar memerah saat ini, moonbin benar benar membuatnya kacau, bagaimana bisa moonbin melakukan hal semacam itu pada yeoreum, jantungnya hampir copot saat tiba-tiba moonbin memakaikan syal kepada yeoreum. Dan lagi-lagi moonbin mengacak-ngacak rambutnya, hal yang paling menyebalkan tapi juga sangat ia rindukan. Kalau begini, bagaimana dia bisa melupakan moonbin

'Bin-ah berhentilah membuat ku berharap lebih pada mu'

***

Setelah kejadian itu hubungan yeoreum, moonbin dan jieun sudah membaik, mereka sudah mengobrol dan bermain seperti biasa, bahkan kini jumlah mereka bertambah satu, dengan kehadiran myungjoon yang membuat hubungan persahabatan mereka semakin ceria, walaupun sering kali yeoreum merasa sedih saat melihat moonbin dan jieun sedang bersama, dia tidak terlalu merasa sedih karena sekarang ada myungjoon yang selalu bisa membuatnya tersenyum. Mungkin dekat dengan myungjoon adalah cara terbaik agar yeoreum bisa melupakan moonbin. Yeoreum lebih sering menghabiskan waktu bersama myungjoon, saat istirahat mereka selalu makan dihalaman belakang tempat mereka dihukum dulu.

***

Hari ini Yeoreum dan myungjoon berencana untuk makan siang bersama setelah pulang sekolah, yeoreum menunggu myungjoon di halaman belakang sekolah tempat favorite mereka berdua, hari ini udaranya cukup dingin.

"Yeoreum-aaah"
Sapa myungjoon penuh semangat sambil melambaikan tangan kearah yeoreum.
Yeoreum menyambutnya dengan senyum mengembang di wajahnya.

"Ppali ppali disini dingin sekali, Hari ini kita mau kemana?"

Myungjoon menggesekkan kedua tangannya meniup"kan udara ketelapak tangannya, menimbulkan rasa hangat di telapak tangannya lalu meletakkan kedua telapak tangannya pada pipi yeoreum. Pipi yeoreum memerah, membuatnya terlihat lucu.

"Kita makan tteokpeokki di kedai dekat sekolah bagaimana?"

Yeoreum hanya mengangguk, masih terkejut dengan sikap myungjoon yang tiba-tiba memegang pipinya, membuat pipinya memerah.

"Kajja!!"

Myungjoon menarik tangan yeoreum dengan semangat menuju ke kedai tteokbeokki terpopuler di daerah sekitar sekolahnya.

***

Moonbin memperhatikan kedua orang itu, rasanya sakit melihat myungjoon yang semakin dekat dengan yeoreum.

'Kau semakin menjauh, dan aku semakin menyadari perasaan ku terhadap mu'

'Kau bodoh moonbin'

hari ini moonbin juga ada janji untuk mengantar jieun membeli sesuatu di mall. Tapi, setelah melihat adegan itu rasanya moonbin tak bersemangat lagi. Rasanya enggan sekali melangkahkan kakinya, ingin rasanya ia menghampiri yeoreum dan menariknya pergi dari tempat itu. Ia juga ingin memegang pipi yeoreum, melihat pipi yeoreum yang memerah seperti itu. Dia rindu pergi berdua dengan yeoreum.

"Bin-ah kajja!"

Moonbin masih saja memperhatikan myungjoon dan yeoreum, dia tak menyadari kehadiran jieun.
Jieun ikut meperhatikan arah pandangan moonbin.
Dia menarik nafas dalam, ingin rasanya marah, tapi jieun menahannya, lagi pula sebentar lagi mereka akan lulus, dan dia juga akan pergi dari seoul, dia harus mengikhlaskan moonbin, jika memang dia menyukai yeoreum, jieun tidak boleh terus berpura-pura buta dengan semua yang ia lihat, jieun bisa melihat dengan jelas bahwa moonbin menyukai yeoreum, begitu juga sebaliknya.

"moonbin"

Jieun menepuk bahu moonbin pelan, membuat moonbin sadar dari lamunanya

"Kajja!"

Moonbin tersenyum menyambut kedatangan jieun, lalu memberikan helm kepada jieun, merapihkan poni jieun yang sedikit berantakan dan segera berangkat.

***

Yeoreum menoleh kearah parkiran sekolah, dilihatnya moonbin yang sedang memberikan helm kepada jieun sambil tersenyum, dan merapihkan poni jieun. Yeoreum membuang pandangannya, bodoh, kenapa ia harus melihat hal itu, kenapa dia harus menoleh kearah sana, melihat hal itu hanya membuat hatinya terasa sakit.

To be continued...

Wuaaaa part ini absurd banget ㅠㅠ maaf kalau mengecewakan ㅠㅠ

Hopeless Love [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang