# 14 End

3K 382 24
                                    

©Dhee Cassie presents
.
.
.

It's (Not) a Love Crime!!
.
.
.

Chapter 14 End
.
.
.
.
.

Takdir...

Sebuah kata yang sangat misterius, karena kita tidak pernah tahu apa yang ada dibalik ketentuan yang telah digariskan untuk kita.

Namun sesungguhnya, Tuhan selalu mempunyai rencana disetiap jalan kehidupan yang digariskan-Nya.

Jadi, jangan pernah menyerah pada takdir kita. Karena mungkin Tuhan mempunyai rencana yang indah dibalik itu semua.

Just believe and always keep your faith.

****************

-Author's POV-

Jaejoong menyapukan pandangannya keseluruh penjuru bandara. Dia berlari kecil menghampiri setiap orang yang dijumpainya untuk memastikan apakah orang tersebut adalah orang yang sangat dia rindukan selama ini atau bukan.

Jaejoong semakin panik, napasnya memburu tidak beraturan saat sudah hampir satu jam dia berkeliling bandara namun tidak kunjung menemukan orang tersebut. Saat itulah terpikir olehnya untuk mendatangi bagian informasi bandara.

Namun saat dia hendak menuju bagian informasi, dia berpapasan dengan seorang pria berpakaian serba hitam yang sedang menelepon. Dan samar-samar dia dapat mendengar ucapan pria tersebut.

"Sajangnim, kami kehilangan tuan muda Yunho."

Jaejoong sontak menghentikan langkahnya dan menatap waspada pada pria berpakaian serba hitam itu.

'Mereka juga mencari Yunnie? Berarti mereka adalah orang-orang Tn. Jung. Dan berdasarkan ucapan orang tadi, Yunnie pergi dari sini.' batin Jaaejoong.

Tidak lama kemudian datang dua pria yang juga berpakaian serba hitam dan menghampiri pria yang pertama tadi dengan napas terengah-engah.

"Tuan muda tidak ada, kami sudah memeriksa semua tempat." ucap salah satu dari mereka.

"Menurut bagian informasi dia belum keluar dari bandara, karena tidak ada namanya dalam daftar penerbangan manapun yang meninggalkan bandara ini." ucap pria pertama.

Setelah cukup mendapat informasi tersebut, Jaejoong segera berbalik dan keluar dari bandara menuju mobilnya kembali.

"Yunnie belum keluar dari Jepang. Dia masih disini. Tapi kemana?" gumam Jaejoong sambil menghidupkan mobil dan melajukannya meninggalkan area bandara.

Jaejoong berputar-putar di pusat kota sambil menyapukan pandangannya ke tepi jalan untuk mencari Yunho. Saat ini hari sudah larut dan sialnya lagi hujan mengguyur begitu derasnya sehingga membuat jarak pandang Jaejoong sangat terbatas. Jaejoong kemudian menepikan mobil dan mencari-cari ponselnya. Ya, disaat seperti ini tentu dia harus menghubungi Yunho.

"Aarghhh...sial!!! Ponselku ketinggalan!!" umpat Jaejoong yang menyadari tadi saat keluar apartement dia tidak membawa serta ponselnya. Dia hanya menyambar kunci mobil dan mantelnya.

Jaejoong menyandarkan kepalanya di kemudi mobil. Pria cantik tersebut tampak begitu kacau dan sedih. Tubuhnya berguncang karena menangis.

"Kemana perginya Yunnie..hiks..seandainya tadi aku datang lebih awal..hiks..aku pasti bisa bertemu dengannya..hiks..." ratap Jaejoong.

Setelah Jaejoong menumpahkan segala kegundahan hatinya, dia kembali menegakkan tubuhnya.

"Dulu aku pernah berkata jika suatu hari takdir memang menuliskan aku dan Yunnie dipertemukan dan dipersatukan lagi maka aku tidak akan mengelak dari takdirku sendiri. Tapi kenyataanya takdir mungkin tidak akan pernah menggariskan hal tersebut." ujar Jaejoong dengan suara parau akibat sisa tangisnya tadi.

It's (Not) a Love Crime!! (New Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang