# 13

1.8K 310 16
                                    

©Dhee Cassie presents
.
.
.

It's (Not) a Love Crime!!
.
.
.

Chapter 13
.
.
.
.

Kau bilang bahwa akulah satu-satunya cinta dihatimu.
Meski cinta kita terbelenggu oleh aturan dan norma yang berlaku.
Walau cinta kita tidak berestu mereka yang menyayangimu dan menyayangiku.
Namun, biarlah seluruh dunia tahu.
Bahwa akulah lelakimu dan juga cintamu
Aku tahu,
Cintamu tidak akan pernah pudar oleh jarak dan waktu.
Maka begitu pula cintaku padamu.
Walau mereka tidak pernah mau tahu akan hal itu.
Yang kutahu kemanapun aku menuju, arah mata angin akan selalu menuntun langkahku padamu.
Karena takdir memihak cintaku padamu...

*****************

-Author's POV-

Changmin menghampiri Sung Ryung yang sedang duduk di balkon kamarnya menatap langit jingga sore itu.

"Ommoni..." panggil Changmin yang kemudian memeluk ibunya tersebut.

"Kau sudah pulang? Kau pasti sangat lelah, ya?" Sung Ryung mengusap bagian belakang kepala Changmin yang masih memeluknya.

"Sedang apa Ommoni disini? Ini sudah hampir gelap dan udara semakin dingin, nanti Ommoni bisa sakit." Changmin melepas jasnya dan menyelubungkannya ke tubuh wanita paruh baya yang masih terlihat cantik tersebut.

"Changmin-ah..." Sung Ryung menatap Changmin dengan mata berkaca-kaca. Changmin tahu apa arti tatapan sedih itu.

"Ommoni merindukan Yunho hyung?" tanya Changmin. Walau dia sudah tahu pasti jawabannya meski Sung Ryung sendiri tidak menjawab. Dan wanita anggun itu mulai terisak karena teringat akan putra sulungnya.

"Yunho hyung baik-baik saja, Ommoni. Ini..." Changmin kemudian menyodorkan sebuah amplop cokelat besar pada ibunya. Sung Ryung menghapus air matanya dan dengan perlahan membuka amplop yang diberikan Changmin.

"Changmin-ah, ini...." ucap Sung Ryung tercekat melihat foto-foto yang ada didalam amplop tadi.

"Yunho hyung yang mengirimnya sendiri, aku menerimanya tadi. Itu dia kirim dari Amsterdam." terang Changmin, sementara Sung Ryung sedang mengamati foto-foto yang dikirim Yunho.

Ada banyak foto yang dikirimkan. Semua foto itu adalah hasil bidikan kameranya. Beberapa foto menunjukkan gambar keramaian di jalanan Amsterdam. Foto orang-orang yang tengah melakukan aktifitas sehari-hari.

Ada juga foto anak-anak kecil yang sedang bermain balon disebuah taman. Kemudian foto seorang kakek sedang duduk bersama cucunya ditepi sebuah kolam, mereka sedang memberi makan ikan di kolam itu. Sung Ryung tersenyum melihat foto tersebut.

Dan foto terakhir adalah foto Yunho sendiri. Sebuah foto close up wajahnya yang diambil dari samping. Difoto itu dia sedang mencium setangkai bunga tulip putih, mengulum senyum dengan mata terpejam seolah tengah meresapi keindahan dan aroma tulip itu.

"Yunho hyung baik-baik saja, Ommoni. Dan katanya, dia akan pulang hari ini." ucap Changmin setelah meraih tangan Sung Ryung dan kemudian digenggamnya erat.

"Benarkah? Benar Yunho akan pulang?" Sung Ryung tersenyum menatap Changmin dengan tatapan berkaca-kaca. Pria jangkung itu mengangguk pasti dan kembali memeluk Sung Ryung. Dia bisa memahami betapa bahagianya hati ibunya saat ini. Karena dia sendiri juga merasakan hal yang sama dengan Sung Ryung. Mengharapkan kepulangan Yunho.

It's (Not) a Love Crime!! (New Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang