05. Gama Irwansyah

134 21 2
                                    


"Semua cowok itu sama aja! Punya idung, punya mulut, punya mata, punya rambut juga! Emang iya, kan?!" - Andori, 2016.




"Gue harus lakuin sesuatu ... Gue gak bisa kaya gini terus ..."

Gama berjalan keluar dari ruang ganti. Dilihatnya kelas gymnastic, sudah sepi sekali ... Argh ... Kenapa gue malah ikut kelas ini, sih! Reputasi gue, dong ... Gama menyesali apa yang baru saja ia lakukan. Anak "keren" seperti dia, ikut kelas gymnastic? Pasti akan menjadi gossip panas bila ada yang menyebarkan hal ini.

Awww! Apa, nih, yang gigit gue?! Gama kesakitan, ada sesuatu yang menggigit bagian "Pen Pineapple Apple Pen-nya!" Sepertinya ... Semut? Entahlah. Dengan cepat, ia pun memeriksa celana olahraganya—sembari menggaruk bagian tadi yang kini berubah menjadi gatal.

"Heh, Gama Irwansyah!"

Suara seorang cewek, berhasil menyadarkan Gama. Dan dia adalah, Andori. Cewek aneh yang sukses menarik perhatian Gama. Belum berniat untuk merespon lebih, Gama hanya menatap Andori sekilas dan kini sibuk merapikan celananya. —karena kini, posisi celananya sangat berantakan.

Setelahnya, Gama langsung menulis sesuatu. SREK, suara kertas dirobek Gama. "Gue bukan Irwansyah, tapi Irdiansyah. Gama Irdiansyah ..."

Andori memasang wajah masam setelah membaca kertas tersebut. "Mau Irwansyah, kek. Mau Irama, kek. Mau siapa, kek. Bodo amat!" ucap Andori sembari berdecak pingang. "Lo ... Ngapa gangguin gue terus, sih?! Lo uda 3x lempar bola ke arah gue, dan lo uda cium kening gue tanpa permisi. Sekarang, lo ikut kelas yang gue ikutin juga?! Mau lo apa, huh?!" mata Andori terlihat membara. Tapi Gama hanya tenang ... Dengan segaris senyum manis, ia hanya diam menatap Andori.

"Ngapa senyum-senyum, hah?! Mau lo senior gue, mau lo anak hitz sekali pun, kalo tujuan lo cuma mau ganggu gue, mending mati aja lo!" Andori mendorong pundak Gama pelan, tapi Gama tetap tak bereaksi. Ia menahan tawa, Andori telihat unik saat emosi seperti ini.

"Heh! Ngomong sesuatu, kek!" ucap Andori, sembari menjambak rambut kriting Gama.

"AA-AW ... SA-SA SAK ... SAKI-KIT ..." akhirnya Gama mengucapkan sesuatu!

"He ...?! Nyesel gue nyuruh lo ngomong ..." Andori pun melepaskan rambut Gama. Wajah Gama menyeringai menahan sakit, sembari mengusap kepalanya yang kini terasa panas.

"Pokoknya, jauh-jauh dari gue!"

DEG. Seakan ada kereta malam yang menabrak jantungnya, ucapan Andori sukses membuat jantung Gama lepas dari tempatnya, lalu terkulai lemas di tanah dengan bersimbahan darah di segala bagian, enggak. DEG. Ucapan Andori cukup membuat Gama terkejut.

Setelahnya, Andori pun pergi ke luar angkasa ...

~*~

"Woy, Gam!" sapa setiap murid yang berpapasan dengannya.

Gama Irdiansyah, cowok—yang merasa dirinya—hitz, dengan penampilan macho, wajah maskulin serta memiliki bibir sexy ini, memang dikenal banyak orang. Tatapan matanya yang setenang anak SD ujian, bisa membuat siapa saja diam dalam seketika. Dengan bulu dada tipis yang membentuk kuping gajah, bisa membuat siapa saja jantungan.

Ada Dori di Hati GamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang