"Posesif itu cinta. Cemburu apalagi ... Rasa ingin memiliki terkadang egois. Tapi, kalau berlebihan, nyusahin juga, kali!""Liat, semua pada merhatiin lo, Dor." Karina berbisik tepat di telinga kiri Andori.
"Iya, lo emang beda banget hari ini. Cantik dan kece banget! Uda mirip gue gitu, deh, gayanya ..." Friska tersenyum geli, ucapannya sukses membuat Andori merona.
Cinta hanya memasang wajah malas. Dia sebenarnya sudah muak harus satu meja dan berjalan bersama dengan Andori. Sebab, jika di dekatnya ada Andori, sudah pasti perhatian orang-orang akan teralihkan. Cinta sangat benci itu. Dia benar-benar menyesal telah mengajak Andori masuk ke dalam kehidupannya.
"Eh, lo mau ke mana, Cin?" Andori yang paling pertama menyadari jika Cinta akan pergi. Sedangkan Karina dan Friska, masih sibuk mengamati tas yang Andori bawa. Tas baru yang Andori dapat secara cuma-cuma!
"Gue mau ke toilet!" jawab Cinta sangat dingin.
"Yang lama ya, Cin!" timpal Karina dan mereka semua langsung tertawa.
"Hahahahah."
Mereka sedang berada di kafetaria sekarang. Sudah dua hari ini Andori tidak bertemu dengan Gama. Dia rindu ... Semenjak Andori lebih intens berkumpul dengan geng Puteri, waktunya pun dikuras habis—hingga Gama tak bisa mendekatinya. Tapi sebenarnya, Gama memang sedang sibuk. Sekitar 3 minggu lagi, akan ada pertandingan basket nasional. Maka dari itu dia jarang menghubungi atau mendekati Andori. Jika sudah menyangkut basket, Gama memang begitu ... Suka lupa diri!—padahal setiap latihan, dia cuma kebagian pegang handuk atau kotak beras, doang ...
"Dor. Si Gama ke mana?" Friska membuka topik pembicaraan. Karina pun menghentikan kegiatannya mengusap tas baru milik Andori.
"Iya, ih ... Uda beberapa hari ini gue nggak liat dia jalan sama lo. Eh, liatnya malah Gama jalan sama cewek lain!" Dengan polosnya, Karina mengucapkan ini. Karina dan Andori langsung membulatkan matanya dengan sempurna.
"SERIUSAN?! LIAT DI MANA?! CEWEKNYA SIAPA?!" Andori mulai histeris, dia menguncang-guncang tubuh Karina hingga kedua bola mata Karina pun bergoyang-goyang.
"Aa dd uu hh pp uu ss ii nn gg ..." ucap Karina, suaranya pun bergetar karena tubuhnya masih diguncang Andori.—dengan cepat Andori pun menghentikan aksinya itu.
"Siapa ceweknya, Rin?!" Friska ternyata penasaran juga.
"Kayanya ... Mamanya. Apa ... Tantenya, ya? Ah, lupa. Pokoknya uda ibu-ibu, deh!" GUBRAK. Andori dan Friska jatuh dari kursi karena shock dengan jawaban polos Karina.
"Temen lo kenapa, sih?" bisik Andori pada Friska.
"Otaknya tadi lo guncang, jadi sedikit miring kali ... Hihihi."
Tiba-tiba, ada sepasang telapak tangan yang menutup mata Andori dari arah belakang! Adegan ini, jika di FTV siang hari adalah ... Adegan tebak-tebakan. Si cowok akan bertanya "tebak, ini siapa?" Dan si cewek pun akan berlagak bego dengan pura-pura tak tahu siapa orang yang menutupi kedua matanya, dengan wajah tersipu malu. Padahal, suaranya saja sudah jelas jika dia orang terdekatnya. Namanya juga FTV ... Memang adegannya bego semua. #Plak!
"Ihh ... Siapa ini? Jangan becanda ... I-ih ..." Andori bertanya dengan suara imutnya. Dia sesekali mengusap lengan kukuh orang yang menutupi matanya, untuk memastikan apa benar itu adalah cowok yang selama ini ia rindukan?—Friska dan Karina langsung melihat ke arah si empunya lengan. Dan mereka pun mengerjap beberapa kali. Cowok itu ...?!
KAMU SEDANG MEMBACA
Ada Dori di Hati Gama
Humor"LDR itu, susah. Apalagi beda negara kaya Indonesia-Jepang. Gimana, sih, cara biar hubungan bisa awet terus?! Gimana caranya biar bisa ngobatin rasa kangen, walau ga bisa ketemu setiap saat?! Lo tuh ngeselin, tapi kenapa bikin kangen, Gam?!" #######...