I am letting myself look the other way and the hardest part in all of this is I don't think I know my way back home
The Grey
.
.
.
Yoongi berjalan menyusuri jalan-jalan setapak di taman sambil sesekali membenarkan headphone di telinganya. Ia memutuskan untuk duduk di salah satu bangku taman panjang di bawah pohon yang langsung menghadap ke arah sungai.
Menikmati alunan lagu dan ketenangan hidupnya setelah seminggu tak bertemu juga berurusan dengan Park Jimin.
Jimin benar-benar menepati janJinya untuk mengantar Yoongi pulang malam itu dan tak pernah mengganggunya hingga hari ini dan Yoongi (harusnya) merasa senang atas hal tersebut.
"Kau sudah lama menunggu?"
Yoongi melepaskan headphone nya dan tersenyum melihat orang yang kini berada di depannya, membawa dua es krim coklat di tangannya.
"Eoh ... dan kau mau menyogokku dengan es krim coklat? Kau pikir aku anak kecil?"
Yoongi melipat kedua tangannya di depan dada, orang tersebut duduk di samping Yoongi sambil tersenyum.
"Aku tak bilang es krim ini untukmu"
"Kau benar-benar menyebalkan Kim Taehyung!"
Yoongi mengenakan headphone nya kembali dan berusaha pergi namun Taehyung menahan tangannya sambil menahan tawanya yang sudah sejak tadi meledak. Membuat Yoongi benar-benar ingin melempar tubuhnya ke dalam sungai.
"Ini, makanlah. Bukankah ini kesukaanmu?"
Yoongi duduk kembali dan mengambil es krim cup di tangan Taehyung lalu membukanya, es krim cokelat dan udara segar memang kombinasi paling hebat dan menenangkan untuk Yoongi. Yoongi bahkan tidak sadar bahwa Taehyung sedari tadi memandanginya dengan intens, mengagumi setiap inci dari wajahnya.
"Ah! kau tidak bekerja hari ini?"
Yoongi memandang ke arah Taehyung dan akhirnya mata keduanya bertemu cukup lama hingga Yoongi mengalihkan pandangannya asal. Taehyung tersenyum melihat Yoongi yang salah tingkah, kyeopta.
"Ya ... ya! Wa--wae? Kenapa memandangku seperti itu?! Ada sesuatu di wajahku?"
Yoongi meraba-raba wajahnya sendiri memastikan apakah ada sesuatu di wajahnya namun tangan kiri Taehyung menahan tangan Yoongi.
"Disini..."
Jempol kanan Taehyung menyusuri wajah Yoongi lembut, mengusap sisa es krim di sudut bibir Yoongi. Yoongi memundurkan tubuhnya menjauh dari Taehyung, memberikan dirinya jarak untuk bernafas leluasa dan takut-takut Taehyung bisa mendengar detak jantungnya yang seperti ingin meledak.
Lagi lagi jantung sialannya.
Tapi, debarannya berbeda saat bersama Ji--
Yoongi cepat-cepat menghilangkan pikirannya, ia tak boleh memikirkan manusia bukan, iblis sialan itu lagi. Tidak akan!
"A--k..aku ada urusan! kalau begitu aku permisi dulu"
Bohong.
Yoongi berdiri dari kursinya mencoba melarikan diri namun Taehyung menahan tangannya dan membalikkan tubuhnya.
"Jika kau ada masalah, kau bisa menghubungiku Yoongi-ah. Aku akan datang kapanpun dan dimanapun kau membutuhkanku."
Yoongi menepis pelan tangan Taehyung yang menahannya. "Handphone ku menghilang jika kau lupa. Tapi terima kasih atas tawaranmu. Aku permisi dulu"
KAMU SEDANG MEMBACA
BULLYING
FanfictionYoongi adalah korban pembullyan genk di sekolahnya. Ia dipaksa untuk mati bahkan untuk alasan yang ia sama sekali tidak tahu. Jimin yang awalnya datang sebagai penolong ternyata memiliki alasan lain. Bagaimana Yoongi mampu keluar dari masalahnya? A...