The Book

4.2K 48 6
                                    

“Nona Madison! Sudah berapa kali aku peringatkan Anda tentang tugas ini!” bentak pria tua renta berkacamata dengan matanya yang biru besar bernama Mr. Jones. “Aku ingin Anda meminjam beberapa buku di perpustakaan dan membacanya! Dan tentu saja Anda harus merangkumnya Nona!”. Elizabeth hanya mengangguk. Dia terlihat tenang-tenang saja. “Anda mengerti?”

“Ya, Mr. Jones,”

“Pastikan tugas Anda selesai lusa,”

“Mengerti Tuan,”. Akhirnya yang ditunggu Elizabeth datang juga. Bel pulang. Anak-anak mulai membersekan bukunya dan ketika Mr. Jones berkata “Kelas selesai, kalian boleh pulang”, mereka mulai berhamburan keluar, begitu juga dengan Elizabeth.

“Apa yang dia katakana padamu tadi?” tanya Samantha, teman dekat Elizabeth.

“Ergh, sudahlah Sam, aku benci membahas ini,” jawab Elizabeth sambil mendesah. “Lebih baik kau ikut denganku ke perpustakaan umum!”

“Eh? Ada apa? Jangan-jangan si Jones menyuruhmu merangkum buku sejarah ya?”

“Ya,”

“Wow! Itu pasti menyusahkan, buku sejarah itu tebal-tebal! Apa kau sanggup membacanya?”

“Sam! Apa kau masih ingat tentang peraturan bertanya padaku?”

Samatha hanya mengangguk.

“Bagus, jangan tanya apa-apa lagi atau aku akan mengunci pintu rumahku selamanya! Dan jangan harap kau bertemu dengan Zach!” Samantha langsung terdiam. Dia suka dengan Zach, kakak Elizabeth, dan dia sering sekali pergi bermain ke rumah Elizabeth hanya untuk bertemu dengan Zach. Dan Elizabeth tahu itu, lalu menjadikannya sebagai senjata untuk mengancam Samantha.

 Mereka menuju ke perpustakaan umum dengan jalan kaki. Tempatnya tidak jauh dari SMA mereka.

 Sesampainya di perpustakaan Elizabeth langsung menuju ke tempat dimana buku yang dicarinya seharusnya berada. Ada banyak sekali buku di rak berjudul ‘Sejarah’ dan dia tidak punya gambaran tentang judul buku-buku sejarah. Tapi yang pasti buku tua dan usang yang akan diambilnya. Dia tidak mengira Samantha akan sangat membantunya. Samantha mengambil beberapa buku sejarah yang menurutnya menarik. Lalu mereka berkumpul di salah satu bangku untuk memilih buku yang tepat.

Samantha mendapatkan lima buku sedangkan Elizabeth hanya mendapatkan dua buku.

“Menurutku buku yang ini bagus,” kata Samantha sambil menunjukkan salah satu buku yang dibawanya.

 “Ya! Bagus sekali dan sangat tebal! Cocok untukmu, Sam,”

Samantha menyisihkan buku yang kiranya tidak disukai oleh Elizabeth. Begitu pula dengan Elizabeth. Walaupun dia sedikit malas tapi dia tidak bisa membiarkan Samantha melakukannya sendirian. Mereka sangat sibuk sampai tidak ada yang tahu kalau seseorang telah memasukkan sebuah buku ke dalam tas Elizabeth yang diletakkan dibawah.

“Beth! Lihat ini! Tidak terlalu tebal!” seru Samantha. Elizabeth tentu saja kaget lalu member isyarat kepada Samantha untuk mengecilkan volume suaranya. Setelah Samantha sudah terlihat tenang, Elizabeth merebut buku yang dibawa Samantha.

“Bagus sekali Sam!” wajah Elizabeth berseri-seri. Dengan segera Elizabeth membereskan buku-buku yang ada disekitarnya. Dia tidak ingin berlama-lama di perpustakaan.

***

Mereka akhirnya menemukan buku yang dicari Elizabeth lalu keluar dari perpustakaan.

“Sam, hari ini kau benar-benar membantu,” puji Elizabeth.

“Ya, sebenarnya kau bisa melakukannya sendiri,”

“Aah, baiklah, kalau begitu kau bisa kan besok datang ke rumahku,”

The Book [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang