This Means War II

1K 28 3
                                    

Lady Vlorensk sangat terkejut mendapati Pier yang berada di depan rumahnya dan harus dipapah oleh Jasper. Dia menyuruh mereka untuk segera masuk dan menempatkan Pier di kursinya. Lady Vlorensk segera mengambil air dan menyiapkan obat-obatan sementara Jasper sibuk membantu melucuti baju besi Pier.

“Kau terlihat seperti orang melahirkan,” canda Jasper.

Pier ingin sekali membalas candaan Jasper namun dia hanya bisa mengerang, setiap gerakan yang dia buat membuat perutnya terasa sangat sakit. Jasper lalu menyingkap baju yang dipakai Pier, menunjukkan luka yang menganga.

“Apa yang terjadi?” tanya Lady Vlorensk sambil membasuh luka Pier.

“Kami diserang para pemberontak di tengah jalan, dan Pier terlalu bodoh untuk menghindar dari serangan,” Jasper memang suka bercanda.

“Kau yang bodoh! Bukan pria namanya kalau tidak terluka dalam peperangan!” balas Pier.

Lady Vlorensk lalu melumuri luka Pier dengan ramuan yang dipercaya dapat menyembuhkan luka dan menyerap racun.

Jasper dan Pier tidak henti-hentinya saling mengejek, hingga sesekali Lady Vlorensk harus mengingatkan mereka, terutama Pier yang terlalu banyak bergerak.

Ketika Pier tidak sengaja menoleh ke kanan, dia mendapati Elizabeth sedang memperhatikannya dari balik pintu kamar. Elizabeth keluar dari kamarnya dan menunjukkan wajahnya yang masam kepada Pier lalu mendekat. Pier, Jasper dan Lady Vlorensk nampak terkejut dan bingung dengan sikap Elizabeth. Pier merasa semakin bingung karena Elizabeth tidak berhenti memandangnya dengan raut wajah seperti itu.

Elizabeth membungkuk, mengambil alih pekerjaan Lady Vlorensk, memperhatikan luka yang ada di hadapannya lalu menepuk Pier tepat di lukanya. Reflek, Pier mengerang kesakitan.

“Bagaimana kau bisa terluka! Kau mengenakan baju besi, Pier! Baju besi! Apa aku perlu menggantinya dengan batu?” kata Elizabeth, membuat Jasper dan Lady Vlorensk salah tingkah. Jasper merasa dia harus segera pergi dan Lady Vlorensk mengizinkannya.

“Ada apa denganmu?” tanya Pier. Suaranya menjadi sangat berat karena menahan perih.

Elizabeth tidak menjawab, dia terus melakukan pekerjaannya. Setelah merasa cukup, dia menyerahkan sisanya kepada Lady Vlorensk.

Demamnya telah mengambil alih seluruh pikirannya, membuatnya menjadi sangat marah. Tidak hanya itu, dia bermimpi tentang keluarganya – lagi, membuatnya semakin gila.

“Lain kali, kau harus mengajakku jika kau sedang bertugas,” kata Elizabeth.

“Kenapa aku harus?” tanya Pierdengan jengkel.

Elizabeth diam sejenak, mencoba mencari kata-kata yang tepat, namun dia akhirnya memutuskan untuk diam saja. Elizabeth berpikir, dengan mengikuti Pier kemana dia pergi, siapa tahu dia akan bertemu Lynch, tanpa menanyakan langsung dimana letak Old Folks.

Elizabeth tahu Pier tidak akan mengizinkannya pergi ke Old Folks karena dia sadar Old Folks sangat berbahaya.

The Book [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang